"Saya imbau untuk menanam tanaman cepat panen seperti bawang merah dan cabai di desa-desa dan sekolah-sekolah," ujar Anang Dirjo saat peluncuran Gerakan Gemar Bertanam di Desa Kumpai Batu Atas, Kecamtan Arut Selatan.
Dijelaskan Anang Dirjo, potensi lahan di wilayah Kotawaringin Barat yang belum tergarap masih cukup luas. Maka dengan itu tentunya peluang yang cukup besar untuk mencukupi ketersediaan pangan di daerah setempat.
"Untuk itu, perlu adanya terobosan dan inovasi kita bisa memanfaatkan yang tersedia bisa dimaksimalkan dan mampu mengantisipasi ancaman krisis pangan di Kotawaringin Barat," katanya.
Dikatakan Anang, sesuai dengan Undang-Undang Nomor 18 tahun 2012 tentang pangan, menjelaskan bahwa pangan merupakan kebutuhan dasar manusia yang paling utama sehingga pemenuhan pangan merupakan bagian dari hak asasi setiap warga negara.
"Maka dengan itu,membangun ketahanan pangan merupakan satu dari prioritas pembangunan nasional," ucap Anang Dirjo.
Baca juga: Pelabuhan Kumai sudah melayani 34 keberangkatan dengan total 28.888 pemudik
Diterangkannya, beberapa waktu lalu ia sudah menginstruksikan kepada kepala satuan organisasi perangkat daerah, termasuk camat, lurah, kepala desa dan lainnya untuk melakukan gerakan gemar bertanam dengan memanfaatkan lahan pekarangan.
"Gerakan gemar bertanam di instansi masing-masing bisa dengan memanfaatkan lahan pekarangan dengan menanam sayuran seperti tomat, cabai, terong, bayam, dan lainnya," katanya.
Melalui gerakan gemar bertanam, Anang Dirjo berharap bisa menjadi solusi dalam mengatasi tingginya harga dan kelangkaan pangan di pasaran, terutama cabai dan bawang merah.
"Saya berharap masyarakat bisa menanamkan semangat untuk bercocok tanam," harap Pj Bupati.
Sebelumnya, Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Barat terus berupaya meningkatkan produksi cabai rawit dengan menambah luas pertanian cabai menjadi 52 hektare pada 2023 yang lokasinya berada di tiga kecamatan.
"Pada 2022, kita memiliki lahan pertanian untuk cabai rawit yakni sekitar 48 hektare dan pada 2023 ini kita targetkan luas sekitar 52 hektare," kata Kepala Dinas Pertanian Kris Budi Hastuti di Pangkalan Bun.
Baca juga: Puncak arus mudik, 5.965 orang berangkat melalui Pelabuhan Kumai
Baca juga: Polres Kobar dirikan delapan pos pengamanan mudik lebaran
Baca juga: 1.200 penumpang berangkat dari terminal Natai Suka Pangkalan Bun