Anggota DPR: Tahun politik masyarakat jangan mudah diadu domba
Palangka Raya (ANTARA) - Anggota DPR RI daerah pemilihan (dapil) Kalimantan Tengah Agustiar Sabran meminta kepada masyarakat agar jangan mudah diadu domba menjelang tahun politik.
"Jangan gara-gara isu-isu politik di pusat seperti adanya penetapan calon presiden 2024 dari berbagai partai, malah membuat gaduh daerah dan antar pendukung tidak akur. Hal itu jangan sampai terjadi," katanya saat dihubungi di Palangka Raya, Kamis.
Kakak kandung Gubernur Kalteng Sugianto Sabran itu menuturkan, masyarakat bisa saja mengikuti isu-isu yang berkembang di pusat namun jangan sampai hanya karena berbeda pilihan calon presidennya malah bertengkar serta saling ejek-mengejek antar sesama.
Agar hal tersebut tidak terjadi di kemudian hari, maka masyarakat diminta bijak baik menggunakan media sosial serta hal lainnya sehingga persoalan yang dikhawatirkan tidak bakalan terjadi di wilayah provinsi setempat.
"Saya sangat yakin masyarakat Kalteng sudah sangat cerdas dan bisa memilah mana yang baik dan mana yang bisa merugikan diri sendiri. Maka dari itu ketika ada isu-isu perpolitikan di pusat masyarakat diminta agar bisa mengikutinya, namun jangan sampai membuat kegaduhan serta lain segalanya," katanya.
Agustiar yang juga menjabat sebagai Ketua Dewan Adat Dayak (DAD) Kalteng tersebut menegaskan, sampai saat ini keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) di provinsi yang memiliki luar dua kali dari pulau jawa itu, menjelang tahun politik aman serta tidak ada gangguan yang sifatnya menonjol terjadi di daerah setempat.
Bahkan sifat masyarakat Dayak di Kalteng sama sekali sangat menghormati yang namanya adat budaya, sehingga masyarakatnya tidak mudah terpengaruh dengan isu-isu dari luar yang dapat memecah belah antar masyarakat di daerah setempat.
"Mari kita jaga iklim kamtibmas di Kalteng yang selama ini sudah kita pelihara dengan baik bersama. Bahkan pemda se-Kalteng disarankan terus bekerja sama dengan pihak kepolisian, TNI dan instansi terkait agar terus menjaga iklim kamtibmas yang telah dibangun sejak lama ini serta jangan ada hal-hal yang sifatnya gaduh sehingga dapat meresahkan masyarakat di daerah setempat," kata Agustiar.
"Jangan gara-gara isu-isu politik di pusat seperti adanya penetapan calon presiden 2024 dari berbagai partai, malah membuat gaduh daerah dan antar pendukung tidak akur. Hal itu jangan sampai terjadi," katanya saat dihubungi di Palangka Raya, Kamis.
Kakak kandung Gubernur Kalteng Sugianto Sabran itu menuturkan, masyarakat bisa saja mengikuti isu-isu yang berkembang di pusat namun jangan sampai hanya karena berbeda pilihan calon presidennya malah bertengkar serta saling ejek-mengejek antar sesama.
Agar hal tersebut tidak terjadi di kemudian hari, maka masyarakat diminta bijak baik menggunakan media sosial serta hal lainnya sehingga persoalan yang dikhawatirkan tidak bakalan terjadi di wilayah provinsi setempat.
"Saya sangat yakin masyarakat Kalteng sudah sangat cerdas dan bisa memilah mana yang baik dan mana yang bisa merugikan diri sendiri. Maka dari itu ketika ada isu-isu perpolitikan di pusat masyarakat diminta agar bisa mengikutinya, namun jangan sampai membuat kegaduhan serta lain segalanya," katanya.
Agustiar yang juga menjabat sebagai Ketua Dewan Adat Dayak (DAD) Kalteng tersebut menegaskan, sampai saat ini keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) di provinsi yang memiliki luar dua kali dari pulau jawa itu, menjelang tahun politik aman serta tidak ada gangguan yang sifatnya menonjol terjadi di daerah setempat.
Bahkan sifat masyarakat Dayak di Kalteng sama sekali sangat menghormati yang namanya adat budaya, sehingga masyarakatnya tidak mudah terpengaruh dengan isu-isu dari luar yang dapat memecah belah antar masyarakat di daerah setempat.
"Mari kita jaga iklim kamtibmas di Kalteng yang selama ini sudah kita pelihara dengan baik bersama. Bahkan pemda se-Kalteng disarankan terus bekerja sama dengan pihak kepolisian, TNI dan instansi terkait agar terus menjaga iklim kamtibmas yang telah dibangun sejak lama ini serta jangan ada hal-hal yang sifatnya gaduh sehingga dapat meresahkan masyarakat di daerah setempat," kata Agustiar.