Jayapura (ANTARA) - Kapolda Papua Irjen Pol Mathius Fakhiri meminta anggota TNI-Polri tidak mudah terpancing dengan berbagai aksi yang saat ini dilakukan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).
"KKB saat ini terus berupaya memancing dengan melakukan penyerangan atau penembakan terhadap personel TNI-Polri atau masyarakat dengan tujuan agar aksi yang mereka lakukan langsung direspon," kata Irjen Pol Fakhiri di Jayapura, Senin.
Saat respon dilakukan dan anggota bergerak menuju TKP dimana KKB melakukan aksinya, personel TNI-Polri harus benar-benar memperhitungkan segalanya agar tidak jatuh korban.
Baca juga: KKB aniaya hingga pengancaman kepala Distrik Kiwirok
Dia mengakui ada indikasi KKB sengaja memancing agar TNI-Polri merespon aksi yang telah dilakukan dengan melakukan pengejaran terhadap kelompok tersebut.
Saat melakukan pengejaran itulah biasanya terjadi kontak tembak hingga menyebabkan jatuhnya korban baik jiwa maupun peralatan seperti senjata dan amunisi.
Baca juga: MPR dukung langkah pemerintah lakukan tindakan tegas terukur pada separatis KKB
"90 persen pasokan senjata dan amunisi untuk KKB diperoleh dari rampasan TNI-Polri sehingga harus benar-benar diperhitungkan, " ujar Irjen Pol Fakhiri.
Kapolda mengaku, hal itu juga terjadi pada KKB pimpinan Egianus Kogoya dimana pasokan senjata dan amunisi yang mereka dapatkan berasal dari rampasan anggota TNI-Polri.
Baca juga: KKB bakar rumah warga di Ilaga
"Saya selalu ingatkan agar anggota senantiasa waspada dan tidak mudah terpancing aksi yang KKB lakukan karena dapat membahayakan jiwa serta menambah amunisi dan persenjataan. Saya berharap agar patroli gabungan dapat dilakukan untuk memberikan rasa aman kepada masyarakat, " katanya.
Kapolda juga berharap agar masyarakat terutama non OAP saat beraktivitas di luar rumah juga waspada dan mematuhi imbauan aparat keamanan khususnya yang berprofesi sebagai tukang ojek karena seringkali menjadi korban penyerangan KKB.
"Bila diminta tidak melayani ke wilayah yang dianggap rawan hendaknya dipatuhi dan jangan tergiur dengan tawaran ongkos angkut yang tinggi karena risikonya tidak tanggung-tanggung yakni nyawa taruhannya," jelas Kapolda Papua Irjen Pol Fakhiri.
Baca juga: TNI-Polri ambil langkah lebih tegas terhadap separatis Papua
Baca juga: Siaga tempur di Papua bukan operasi militer, kata Panglima TNI
Baca juga: Semua elemen masyarakat tak terpengaruh ajakan KKB
Berita Terkait
Penguatan pendidikan di Papua lewat Beasiswa Baznas Guru Papua
Selasa, 3 Desember 2024 9:22 Wib
Tiga anggota Polri terlibat judi online diberi sanksi
Sabtu, 16 November 2024 14:05 Wib
Bripka Arif kritis usai dianiaya senjata tajam OTK di Kabupaten Puncak Jaya
Senin, 28 Oktober 2024 15:58 Wib
KKB tembak mati seorang warga di Kabupaten Puncak Jaya
Selasa, 22 Oktober 2024 18:48 Wib
Reaksi Pj Gubernur Papua terkait pelemparan bom molotov di kantor media
Kamis, 17 Oktober 2024 14:49 Wib
Brigjen Pol Patrige Renwarin jabat Kapolda Papua
Rabu, 4 September 2024 6:21 Wib
Pasangan calon tunggal Pilkada 2024 tersebar di 48 daerah
Jumat, 30 Agustus 2024 11:39 Wib
Kembali berulah, KKB bakar satu truk dan bunuh sopir di Dekai
Kamis, 1 Agustus 2024 17:39 Wib