Disnakertrans Kobar: Kesiapan Desa Rangda jadi wilayah transmigrasi sudah menyeluruh
Pangkalan Bun (ANTARA) - Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), Kalimantan Tengah, memastikan bahwa Desa Rangda telah siap secara menyeluruh menjadi kawasan transmigrasi pada tahun 2023.
"Secara kajian program untuk menjadikan desa tersebut menjadi wilayah transmigrasi pun sudah dilakukan secara menyeluruh," kata Kepala Disnakertrans Kobar Rusliansyah di Pangkalan Bun, Kamis.
Berdasarkan data BPS pada 2022, Desa Rangda memiliki luas 51 Km2 dengan jumlah penduduk sebanyak 1.534 jiwa dari 450 Kartu Keluarga (KK). Di mana 450 KK tersebut, terdapat 21 KK memiliki rumah dan lahan usaha, 153 KK memiliki rumah namun tidak punya lahan usaha, tiga KK memiliki punya lahan tetapi tidak memiliki rumah, dan 39 KK tidak memiliki rumah dan tidak memiliki lahan usaha.
Rusliansyah mengatakan, untuk program transmigrasi pada tahun 2023, Disnakertrans Kabupaten Kobar pun menyiapkan tanah seluas 1.172,4 hektare. Disiapkan juga pengembangan SP Pugar dengan luas area penggunaan lain (APL) sebesar 846,8 hektare dan hutan produksi yang dikonversi (HPK) sebesar 325,6 hektare
Dengan luas APL sebesar 846,8 hektare, Rusliansyah mengungkap, kemungkinan mampu menampung sekitar 300 kepala keluarga, serta untuk pola penempatannya penerima program tersebut, direncanakan akan di tempatkan masing-masing 50 persen, yakni 50 persen warga lokal, dan 50 persen warga dari luar pulau.
"Kemungkinan dari luas APL sebesar 846,8 hektare ini, mampu menampung 300 KK, yang nantinya akan di isi oleh warga dari Desa Rangda sendiri sebanyak 150 KK, dan 150 KK nya lagi kita ambil dari luar pulau yang Pemdanya sudah melakukan kerja sama dengan kami," ungkapnya.
Dalam program ini mulai dari Rencana Kerja Tahunan (RKT), Rencana Satuan Kawasan Pemukiman (RSKP), Rencana Teknis Satuan Permukiman (RTSP) dan Bimas oleh Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Republik Indonesia sudah disiapkan.
"Mulai dari RKT, RSKP, RTSP termasuk Bimas oleh kementerian sudah di persiapkan," beber Rusliansyah.
Baca juga: Pertamina resmikan SPBUN permudah nelayan Kobar dapatkan BBM
Namun, karena pendaan dalam program Desa Rangda menjadi kawasan transmigrasi pada Tahun 2023 ini sangat besar, maka pihaknya sampai saat ini masih menunggu pendanaan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
"Karena transmigrasi ini kan perlu pendanaan yang besar, maka kita masih menunggu sumber pendanaan dari pusat untuk saat ini," ungkapnya lagi.
Kadis Disnakertrans ini mengungkapkan, dengan progam di pilihnya Desa Rangda menjadi kawasan transmigrasi, Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Barat sudah siap.
"Intinya secara kajian sudah menyeluruh, namun kita belum bisa mastikan kapan pusat memunculkan dana, tapi prinsipnya daerah sudah siap dengan program ini," ungkapnya lagi.
Rusliansyah berharap, pendanaan program kawasan transmigrasi ini segera diturunkan, agar pihaknya bisa segera menindaklanjuti program tersebut.
"Ya semoga dana ini segera diturunkan, agar kita bisa segera menindaklanjuti program ini," demikian Rusliansyah.
Baca juga: Dispora pastikan atlet Kobar siap berkompetisi di Porprov 2023
Baca juga: Pemkab Kobar berencana bangun jalan baru sepanjang 789 km di tahun 2023
Baca juga: Festival Marunting Batu Aji langkah Pemkab Kobar lestarikan budaya lokal
"Secara kajian program untuk menjadikan desa tersebut menjadi wilayah transmigrasi pun sudah dilakukan secara menyeluruh," kata Kepala Disnakertrans Kobar Rusliansyah di Pangkalan Bun, Kamis.
Berdasarkan data BPS pada 2022, Desa Rangda memiliki luas 51 Km2 dengan jumlah penduduk sebanyak 1.534 jiwa dari 450 Kartu Keluarga (KK). Di mana 450 KK tersebut, terdapat 21 KK memiliki rumah dan lahan usaha, 153 KK memiliki rumah namun tidak punya lahan usaha, tiga KK memiliki punya lahan tetapi tidak memiliki rumah, dan 39 KK tidak memiliki rumah dan tidak memiliki lahan usaha.
Rusliansyah mengatakan, untuk program transmigrasi pada tahun 2023, Disnakertrans Kabupaten Kobar pun menyiapkan tanah seluas 1.172,4 hektare. Disiapkan juga pengembangan SP Pugar dengan luas area penggunaan lain (APL) sebesar 846,8 hektare dan hutan produksi yang dikonversi (HPK) sebesar 325,6 hektare
Dengan luas APL sebesar 846,8 hektare, Rusliansyah mengungkap, kemungkinan mampu menampung sekitar 300 kepala keluarga, serta untuk pola penempatannya penerima program tersebut, direncanakan akan di tempatkan masing-masing 50 persen, yakni 50 persen warga lokal, dan 50 persen warga dari luar pulau.
"Kemungkinan dari luas APL sebesar 846,8 hektare ini, mampu menampung 300 KK, yang nantinya akan di isi oleh warga dari Desa Rangda sendiri sebanyak 150 KK, dan 150 KK nya lagi kita ambil dari luar pulau yang Pemdanya sudah melakukan kerja sama dengan kami," ungkapnya.
Dalam program ini mulai dari Rencana Kerja Tahunan (RKT), Rencana Satuan Kawasan Pemukiman (RSKP), Rencana Teknis Satuan Permukiman (RTSP) dan Bimas oleh Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Republik Indonesia sudah disiapkan.
"Mulai dari RKT, RSKP, RTSP termasuk Bimas oleh kementerian sudah di persiapkan," beber Rusliansyah.
Baca juga: Pertamina resmikan SPBUN permudah nelayan Kobar dapatkan BBM
Namun, karena pendaan dalam program Desa Rangda menjadi kawasan transmigrasi pada Tahun 2023 ini sangat besar, maka pihaknya sampai saat ini masih menunggu pendanaan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
"Karena transmigrasi ini kan perlu pendanaan yang besar, maka kita masih menunggu sumber pendanaan dari pusat untuk saat ini," ungkapnya lagi.
Kadis Disnakertrans ini mengungkapkan, dengan progam di pilihnya Desa Rangda menjadi kawasan transmigrasi, Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Barat sudah siap.
"Intinya secara kajian sudah menyeluruh, namun kita belum bisa mastikan kapan pusat memunculkan dana, tapi prinsipnya daerah sudah siap dengan program ini," ungkapnya lagi.
Rusliansyah berharap, pendanaan program kawasan transmigrasi ini segera diturunkan, agar pihaknya bisa segera menindaklanjuti program tersebut.
"Ya semoga dana ini segera diturunkan, agar kita bisa segera menindaklanjuti program ini," demikian Rusliansyah.
Baca juga: Dispora pastikan atlet Kobar siap berkompetisi di Porprov 2023
Baca juga: Pemkab Kobar berencana bangun jalan baru sepanjang 789 km di tahun 2023
Baca juga: Festival Marunting Batu Aji langkah Pemkab Kobar lestarikan budaya lokal