Bupati Katingan ajak warga gelorakan semangat gotong royong
Kasongan (ANTARA) -
Bupati Katingan, Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng), Sakariyas mengajak warga setempat kembali menggelorakan semangat gotong-royong yang merupakan jati diri dan karakter bangsa Indonesia.
"Harapan saya agar kegiatan ini, bukan saja menjadi rutinitas semata. Namun dapat memberikan efek positif dan manfaat yang sebesar-besarnya, khususnya bagi terciptanya penguatan integrasi sosial dalam pelaksanaan pembangunan," kata Sakariyas melalui pernyataan yang diterima di Palangka Raya, Sabtu.
Pernyataan itu diungkapkan dia terkait pelaksanaan peringatan Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat (BBGRM) Ke-20, Hari Persatuan Gerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Ke-51 dan Hari Keluarga Nasional (HKN) Ke-30 di Desa Tumbang Manggu, Kecamatan Sanaman Mantikei, kabupaten setempat.
Sakariyas mengatakan, momen peringatan tersebut memiliki peran strategi dalam mendorong dan meningkatkan kepedulian dan peran aktif masyarakat untuk terus membudayakan dan melestarikan semangat kegotongroyongan.
"Semoga momen ini dapat meningkatkan rasa memiliki dan rasa tanggung jawab masyarakat, terhadap hasil-hasil pembangunan yang telah dicapai," kata Sakariyas.
Dia mengatakan, jika sinergitas antara pemerintah dan masyarakat terjalin dengan baik, semua permasalahan yang dihadapi akan mudah dipecahkan secara bersama-sama.
"Hasil akhirnya, seluruh lapisan masyarakat Kabupaten Katingan tanpa terkecuali, mampu membangun jati diri, keluarga, lingkungan, serta daerahnya masing-masing, menuju Katingan Bermartabat," katanya.
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Dan Desa (DPMDes) Kabupaten Katingan Andrei Nathanael mengatakan, kegiatan BBGRM ke-20 itu bertujuan melestarikan nilai-nilai budaya gotong royong masyarakat.
"Kemudian, meningkatkan komitmen bersama oleh pemerintah, swasta dan masyarakat dalam rangka meningkatkan kesejahteraan dan taraf hidup keluarga," katanya.
Tidak hanya itu, kegiatan ini tentunya untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat untuk selalu memperbaiki kualitas hidupnya dan menanamkan nilai-nilai kemandirian keluarga.
Bupati Katingan, Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng), Sakariyas mengajak warga setempat kembali menggelorakan semangat gotong-royong yang merupakan jati diri dan karakter bangsa Indonesia.
"Harapan saya agar kegiatan ini, bukan saja menjadi rutinitas semata. Namun dapat memberikan efek positif dan manfaat yang sebesar-besarnya, khususnya bagi terciptanya penguatan integrasi sosial dalam pelaksanaan pembangunan," kata Sakariyas melalui pernyataan yang diterima di Palangka Raya, Sabtu.
Pernyataan itu diungkapkan dia terkait pelaksanaan peringatan Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat (BBGRM) Ke-20, Hari Persatuan Gerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Ke-51 dan Hari Keluarga Nasional (HKN) Ke-30 di Desa Tumbang Manggu, Kecamatan Sanaman Mantikei, kabupaten setempat.
Sakariyas mengatakan, momen peringatan tersebut memiliki peran strategi dalam mendorong dan meningkatkan kepedulian dan peran aktif masyarakat untuk terus membudayakan dan melestarikan semangat kegotongroyongan.
"Semoga momen ini dapat meningkatkan rasa memiliki dan rasa tanggung jawab masyarakat, terhadap hasil-hasil pembangunan yang telah dicapai," kata Sakariyas.
Dia mengatakan, jika sinergitas antara pemerintah dan masyarakat terjalin dengan baik, semua permasalahan yang dihadapi akan mudah dipecahkan secara bersama-sama.
"Hasil akhirnya, seluruh lapisan masyarakat Kabupaten Katingan tanpa terkecuali, mampu membangun jati diri, keluarga, lingkungan, serta daerahnya masing-masing, menuju Katingan Bermartabat," katanya.
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Dan Desa (DPMDes) Kabupaten Katingan Andrei Nathanael mengatakan, kegiatan BBGRM ke-20 itu bertujuan melestarikan nilai-nilai budaya gotong royong masyarakat.
"Kemudian, meningkatkan komitmen bersama oleh pemerintah, swasta dan masyarakat dalam rangka meningkatkan kesejahteraan dan taraf hidup keluarga," katanya.
Tidak hanya itu, kegiatan ini tentunya untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat untuk selalu memperbaiki kualitas hidupnya dan menanamkan nilai-nilai kemandirian keluarga.