Penerimaan Bintara Polri di Kalteng gunakan sistem CAT
Palangka Raya (ANTARA) - Penerimaan Bintara Polri 2023 yang dilakukan di Polda Kalimantan Tengah menggunakan Computer Assisted Test (CAT) dibidang tes akademik maupun psikologi untuk menghindari kecurangan dalam seleksi tersebut.
Kepala Bagian Pesi Biro SDM Polda Kalteng Kompol Jarot, Senin di Palangka Raya mengatakan dalam sistem CAT ini para peserta yang mengikuti tes tersebut langsung akan mengetahui hasil dari jawaban soal yang telah dikerjakan para peserta.
"Sistem CAT tersebut juga dipantau langsung Mabes Polri, sehingga dalam penerimaan Bintara Polri tahun ini benar-benar real dan tidak ada dibantu oknum-oknum yang memiliki kepentingan," katanya.
Jarot juga menegaskan, saat ini jumlah peserta yang mengikuti tes psikologi masuk Bintara Polri yang menggunakan sistem CAT ada 1.312 peserta. Dari sekian ribu tersebut dibagi menjadi tujuh gelombang dan di mulai hari ini.
Sebelumnya kegiatan penerimaan Akademi Kepolisian (Akpol) 2023 Kalteng juga dilaksanakan di SMKN-1 dan 2 Palangka Raya dengan menggunakan sistem yang sama, selanjutnya Bintara Polri dan beberapa hari setelah selesai kegiatan serupa juga akan dilaksanakan tes CAT untuk peserta yang mengambil jalur Tamtama.
"Dari semua kegiatan rekrutmen Polri pada tahun ini Polda Kalteng menggunakan sistem Bersih, Transparan, Akuntabel dan Humanis (BETAH). Sehingga tidak ada lagi ada oknum-oknum yang menjanjikan masuk Polri bayar dan lain sebagainya," ucapnya.
Perwira Polri berpangkat melati satu itu mengungkapkan, bagi para peserta jangan mudah percaya apabila ada oknum-oknum di luar sana yang mengaku bisa mengurus dan meloloskan dalam seleksi penerimaan Bintara Polri dengan cara membayar serta lain sebagainya.
Sebab perekrutan Polri di tahun ini benar-benar ketat dan tidak ada oknum-oknum yang bisa membantu. Sebab hasil tes yang dilakukan oleh peserta langsung diketahui usai melaksanakan tes dalam bidang apa saja.
Baca juga: Polda Kalteng catat 12 warga jadi korban pemerasan kasus VCS
"Kalau akademik dan psikologi langsung dipantau Mabes Polri dan menggunakan CAT. Sedangkan jasmani serta lain sebagainya itu juga diawasi oleh panitia internal, LSM, dan instansi eksternal atau di luar Polri," bebernya.
Berdasarkan pantauan di lapangan, para peserta yang mengikuti tes CAT Psikologi penerimaan Bintara Polri tersebut serius mengikuti kegiatan tersebut. Bahkan kegiatan tersebut juga diawasi oleh panitia baik melalui CCTV sehingga mereka tidak bisa berbuat curang serta lain sebagainya.
Hal itu dilaksanakan sesuai aturan yang berlaku, sehingga penerimaan benar-benar sesuai dengan prinsip Polda Kalteng yakni BETAH.
Baca juga: SPN Polda Kalteng gelar pelatihan penanganan konflik secara humanis
Baca juga: Polda Kalteng: Perusahaan perkebunan-tambang incaran peredaran narkoba
Baca juga: Polda Kalteng cegah masuknya narkoba dari provinsi tetangga
Kepala Bagian Pesi Biro SDM Polda Kalteng Kompol Jarot, Senin di Palangka Raya mengatakan dalam sistem CAT ini para peserta yang mengikuti tes tersebut langsung akan mengetahui hasil dari jawaban soal yang telah dikerjakan para peserta.
"Sistem CAT tersebut juga dipantau langsung Mabes Polri, sehingga dalam penerimaan Bintara Polri tahun ini benar-benar real dan tidak ada dibantu oknum-oknum yang memiliki kepentingan," katanya.
Jarot juga menegaskan, saat ini jumlah peserta yang mengikuti tes psikologi masuk Bintara Polri yang menggunakan sistem CAT ada 1.312 peserta. Dari sekian ribu tersebut dibagi menjadi tujuh gelombang dan di mulai hari ini.
Sebelumnya kegiatan penerimaan Akademi Kepolisian (Akpol) 2023 Kalteng juga dilaksanakan di SMKN-1 dan 2 Palangka Raya dengan menggunakan sistem yang sama, selanjutnya Bintara Polri dan beberapa hari setelah selesai kegiatan serupa juga akan dilaksanakan tes CAT untuk peserta yang mengambil jalur Tamtama.
"Dari semua kegiatan rekrutmen Polri pada tahun ini Polda Kalteng menggunakan sistem Bersih, Transparan, Akuntabel dan Humanis (BETAH). Sehingga tidak ada lagi ada oknum-oknum yang menjanjikan masuk Polri bayar dan lain sebagainya," ucapnya.
Perwira Polri berpangkat melati satu itu mengungkapkan, bagi para peserta jangan mudah percaya apabila ada oknum-oknum di luar sana yang mengaku bisa mengurus dan meloloskan dalam seleksi penerimaan Bintara Polri dengan cara membayar serta lain sebagainya.
Sebab perekrutan Polri di tahun ini benar-benar ketat dan tidak ada oknum-oknum yang bisa membantu. Sebab hasil tes yang dilakukan oleh peserta langsung diketahui usai melaksanakan tes dalam bidang apa saja.
Baca juga: Polda Kalteng catat 12 warga jadi korban pemerasan kasus VCS
"Kalau akademik dan psikologi langsung dipantau Mabes Polri dan menggunakan CAT. Sedangkan jasmani serta lain sebagainya itu juga diawasi oleh panitia internal, LSM, dan instansi eksternal atau di luar Polri," bebernya.
Berdasarkan pantauan di lapangan, para peserta yang mengikuti tes CAT Psikologi penerimaan Bintara Polri tersebut serius mengikuti kegiatan tersebut. Bahkan kegiatan tersebut juga diawasi oleh panitia baik melalui CCTV sehingga mereka tidak bisa berbuat curang serta lain sebagainya.
Hal itu dilaksanakan sesuai aturan yang berlaku, sehingga penerimaan benar-benar sesuai dengan prinsip Polda Kalteng yakni BETAH.
Baca juga: SPN Polda Kalteng gelar pelatihan penanganan konflik secara humanis
Baca juga: Polda Kalteng: Perusahaan perkebunan-tambang incaran peredaran narkoba
Baca juga: Polda Kalteng cegah masuknya narkoba dari provinsi tetangga