Pemprov sediakan komoditas pangan strategis harga terjangkau di Sukamara
Sukamara (ANTARA) - Kepala Dinas Ketahanan Pangan (Dishanpang) Kalimantan Tengah Riza Rahmadi mengatakan, intervensi pasar yang dilakukan pemerintah provinsi di Kabupaten Sukamara sebagai upaya pengendalian harga komoditas pangan strategis di lapangan.
“Kami lakukan gerak cepat sesuai arahan Gubernur Sugianto Sabran untuk segera melakukan pengendalian harga dengan melaksanakan pasar murah dan pasar penyeimbang pada hari ini," katanya di Sukamara, Jumat.
Riza menjelaskan, Sukamara masuk dalam 10 daerah untuk kategori di luar Pulau Jawa dan Sumatera yang memiliki IPH tertinggi berdasarkan data dari Sistem Pemantauan Pasar dan Kebutuhan Pokok (SP2KP) Kementerian Perdagangan yang disampaikan pada rakor pengendalian inflasi.
"Untuk itu kegiatan ini kita lakukan. Semua komoditas yang kita sediakan ini sudah disubsidi Pemprov Kalteng, baik telur ayam ras, bawang merah dan sejumlah komoditas lainnya,” ujarnya.
Kegiatan tersebut dilaksanakan pada Jumat (16/6) dan Sabtu (17/6). Pada Jumat komoditas yang disediakan adalah beras 4 ton, bawang merah 200 kilogram, bawang putih 100 kilogram, telur ayam ras 150 tray, gula pasir 350 kilogram dan minyak goreng 360 liter.
“Kita lihat secara langsung, antusiasme masyarakat sangat tinggi sekali dengan adanya pasar murah dan pasar penyeimbang ini. Dimana sebelum pukul 10.00 siang ini semua komoditas sudah habis,” terang Riza.
Baca juga: Kepala BNPB minta pemda tidak membuat perda kelonggaran terhadap bakar lahan
Dinas Ketahanan Pangan Kalteng akan kembali menggelar kegiatan ini di kawasan Pasar Saik Sukamara dengan komoditas serupa. Harapannya, berbagai upaya yang dilakukan ini dapat menjaga stabilisasi harga maupun mengendalikan tingkat inflasi.
“Selain Pemprov Kalteng, kegiatan ini juga didukung Bulog yang menyediakan 3 ton beras dan 200 liter minyak goreng. Semua bergerak dalam membantu pengendalian inflasi dan harga komoditas agar tetap stabil,” katanya.
Lebih lanjut Riza memaparkan, hingga hari ini kondisi harga jual berbagai komoditas strategis di dua kota sampel inflasi Kalimantan Tengah yakni Palangka Raya dan Sampit relatif stabil. Bahkan untuk harga daging ayam ras di Pasar Besar Palangka Raya yang sehari sebelumnya Rp41 ribu per kilogram, hari ini turun menjadi Rp38 ribu per kilogram.
Baca juga: BNPB berikan bantuan 1.620 unit peralatan penanganan darurat karhutla untuk Kalteng
Baca juga: Krematorium Sampit jadi yang pertama di Kalteng
Baca juga: Eks rektor Unila dieksekusi ke LP Klas I Bandar Lampung
“Kami lakukan gerak cepat sesuai arahan Gubernur Sugianto Sabran untuk segera melakukan pengendalian harga dengan melaksanakan pasar murah dan pasar penyeimbang pada hari ini," katanya di Sukamara, Jumat.
Riza menjelaskan, Sukamara masuk dalam 10 daerah untuk kategori di luar Pulau Jawa dan Sumatera yang memiliki IPH tertinggi berdasarkan data dari Sistem Pemantauan Pasar dan Kebutuhan Pokok (SP2KP) Kementerian Perdagangan yang disampaikan pada rakor pengendalian inflasi.
"Untuk itu kegiatan ini kita lakukan. Semua komoditas yang kita sediakan ini sudah disubsidi Pemprov Kalteng, baik telur ayam ras, bawang merah dan sejumlah komoditas lainnya,” ujarnya.
Kegiatan tersebut dilaksanakan pada Jumat (16/6) dan Sabtu (17/6). Pada Jumat komoditas yang disediakan adalah beras 4 ton, bawang merah 200 kilogram, bawang putih 100 kilogram, telur ayam ras 150 tray, gula pasir 350 kilogram dan minyak goreng 360 liter.
“Kita lihat secara langsung, antusiasme masyarakat sangat tinggi sekali dengan adanya pasar murah dan pasar penyeimbang ini. Dimana sebelum pukul 10.00 siang ini semua komoditas sudah habis,” terang Riza.
Baca juga: Kepala BNPB minta pemda tidak membuat perda kelonggaran terhadap bakar lahan
Dinas Ketahanan Pangan Kalteng akan kembali menggelar kegiatan ini di kawasan Pasar Saik Sukamara dengan komoditas serupa. Harapannya, berbagai upaya yang dilakukan ini dapat menjaga stabilisasi harga maupun mengendalikan tingkat inflasi.
“Selain Pemprov Kalteng, kegiatan ini juga didukung Bulog yang menyediakan 3 ton beras dan 200 liter minyak goreng. Semua bergerak dalam membantu pengendalian inflasi dan harga komoditas agar tetap stabil,” katanya.
Lebih lanjut Riza memaparkan, hingga hari ini kondisi harga jual berbagai komoditas strategis di dua kota sampel inflasi Kalimantan Tengah yakni Palangka Raya dan Sampit relatif stabil. Bahkan untuk harga daging ayam ras di Pasar Besar Palangka Raya yang sehari sebelumnya Rp41 ribu per kilogram, hari ini turun menjadi Rp38 ribu per kilogram.
Baca juga: BNPB berikan bantuan 1.620 unit peralatan penanganan darurat karhutla untuk Kalteng
Baca juga: Krematorium Sampit jadi yang pertama di Kalteng
Baca juga: Eks rektor Unila dieksekusi ke LP Klas I Bandar Lampung