Orang tua berperan menyukseskan program Sekolah Penggerak
Sampit (ANTARA) - Dukungan masyarakat, khususnya para orang tua peserta didik dirasakan sangat penting dalam pelaksanaan program Sekolah Penggerak di Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah.
"Seperti di tempat kami, para orang tua melalui Komite Sekolah selama ini sangat mendukung. Setiap program yang kami sampaikan selalu didukung karena mereka menyadari bahwa ini untuk anak-anak mereka," kata Kepala TK Melati Yayasan Arhadin Desa Pelantaran, Siti Sri Dewi di Cempaga Hulu.
TK Melati Yayasan Arhadin berlokasi di Desa Pelantaran Kecamatan Cempaga Hulu. Sekolah ini berstatus sebagai salah satu dari sembilan Sekolah Penggerak Angkatan ke 2 jenjang PAUD di Kabupaten Kotawaringin Timur.
Para pengajar berupaya menjalankan Kurikulum Merdeka dengan baik, terlebih dengan status mereka sebagai Sekolah Penggerak yang diharapkan dapat memotivasi dan menggerakkan sekolah lainnya di wilayah itu.
Kegiatan Gebyar Merdeka yang mereka gelar pada Kamis (15/6) untuk merefleksikan diri dan mengevaluasi apakah yang kami lakukan sudah sesuai. Kegiatan ini menampilkan berbagai karya dan kemampuan peserta didik yang didukung para orang tua mereka.
Ini juga merupakan bagian dari pelaksanaan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) di satuan pendidikan tersebut. P5 adalah salah satu yang wajib dilaksanakan sebagai Sekolah Penggerak untuk menciptakan anak yang berkarakter yang nantinya siap menghadapi kemajuan zaman sehingga mereka sudah memiliki karakter yang tangguh.
Menurutnya, TK Melati mengikuti program Sekolah Penggerak bukanlah suatu kebetulan atau tidak direncanakan. Sebelum mengikuti tahapan seleksi, dirinya berdiskusi dengan rekan sejawat, orang tua murid dan juga yayasan.
"Kami bertanya kepada diri kami sendiri siapkah kita untuk berubah, tentunya ke arah yang lebih baik. Selama ini kami belajar melalui PMM dengan pendampingan. Dan kami berusaha untuk mengimplementasikan Kurikulum Merdeka dalam pendampingan," ujarnya.
Program yang dirancang sebagai upaya mewujudkan Indonesia maju yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian melalui terciptanya pelajar Pancasila yang beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia, mandiri, bernalar kritis, bergotong royong dan berkebhinnekaan global.
Bagi segenap jajaran TK Melati Yayasan Arhadin, secara umum program Sekolah Penggerak telah membuka hati hingga tergerak untuk belajar lebih giat lagi, mulai dari siswa, guru, sampai kepala sekolah.
Melalui pembelajaran yang berpusat pada murid, pihaknya akan menciptakan perencanaan program dan anggaran yang berbasis data, refleksi diri. Ini juga sebagai wadah untuk saling memperbaiki yang dirasa masih kurang.
"Kami juga berupaya memberikan motivasi kepada sekolah lain karena kami satu-satunya di Cempaga Hulu yang ikut program Sekolah Penggerak. Mudah-mudahan ini menjadi toluk ukur untuk sekolah-sekolah yang ada di Cempaga Hulu," demikian Siti Sri Dewi.
"Seperti di tempat kami, para orang tua melalui Komite Sekolah selama ini sangat mendukung. Setiap program yang kami sampaikan selalu didukung karena mereka menyadari bahwa ini untuk anak-anak mereka," kata Kepala TK Melati Yayasan Arhadin Desa Pelantaran, Siti Sri Dewi di Cempaga Hulu.
TK Melati Yayasan Arhadin berlokasi di Desa Pelantaran Kecamatan Cempaga Hulu. Sekolah ini berstatus sebagai salah satu dari sembilan Sekolah Penggerak Angkatan ke 2 jenjang PAUD di Kabupaten Kotawaringin Timur.
Para pengajar berupaya menjalankan Kurikulum Merdeka dengan baik, terlebih dengan status mereka sebagai Sekolah Penggerak yang diharapkan dapat memotivasi dan menggerakkan sekolah lainnya di wilayah itu.
Kegiatan Gebyar Merdeka yang mereka gelar pada Kamis (15/6) untuk merefleksikan diri dan mengevaluasi apakah yang kami lakukan sudah sesuai. Kegiatan ini menampilkan berbagai karya dan kemampuan peserta didik yang didukung para orang tua mereka.
Ini juga merupakan bagian dari pelaksanaan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) di satuan pendidikan tersebut. P5 adalah salah satu yang wajib dilaksanakan sebagai Sekolah Penggerak untuk menciptakan anak yang berkarakter yang nantinya siap menghadapi kemajuan zaman sehingga mereka sudah memiliki karakter yang tangguh.
Menurutnya, TK Melati mengikuti program Sekolah Penggerak bukanlah suatu kebetulan atau tidak direncanakan. Sebelum mengikuti tahapan seleksi, dirinya berdiskusi dengan rekan sejawat, orang tua murid dan juga yayasan.
"Kami bertanya kepada diri kami sendiri siapkah kita untuk berubah, tentunya ke arah yang lebih baik. Selama ini kami belajar melalui PMM dengan pendampingan. Dan kami berusaha untuk mengimplementasikan Kurikulum Merdeka dalam pendampingan," ujarnya.
Program yang dirancang sebagai upaya mewujudkan Indonesia maju yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian melalui terciptanya pelajar Pancasila yang beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia, mandiri, bernalar kritis, bergotong royong dan berkebhinnekaan global.
Bagi segenap jajaran TK Melati Yayasan Arhadin, secara umum program Sekolah Penggerak telah membuka hati hingga tergerak untuk belajar lebih giat lagi, mulai dari siswa, guru, sampai kepala sekolah.
Melalui pembelajaran yang berpusat pada murid, pihaknya akan menciptakan perencanaan program dan anggaran yang berbasis data, refleksi diri. Ini juga sebagai wadah untuk saling memperbaiki yang dirasa masih kurang.
"Kami juga berupaya memberikan motivasi kepada sekolah lain karena kami satu-satunya di Cempaga Hulu yang ikut program Sekolah Penggerak. Mudah-mudahan ini menjadi toluk ukur untuk sekolah-sekolah yang ada di Cempaga Hulu," demikian Siti Sri Dewi.