Sampit (ANTARA) - Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah Muhammad Irfansyah mengatakan, orang tua atau wali murid mempunyai peran penting untuk turut mencegah kekerasan atau bullying di sekolah.
"Mencegah bullying ini bukan cuma tanggung jawab guru atau pihak sekolah, tetapi juga perlu peran aktif orang tua maupun wali murid. Sangat penting untuk mengedukasi anak-anak kita soal ini," kata Irfansyah di Sampit.
Menurutnya, kekerasan terhadap anak tidak boleh sampai terjadi, termasuk di sekolah. Siapapun tidak boleh melakukan tindakan tidak terpuji itu.
Di sekolah, guru menjadi garda terdepan untuk mencegah kekerasan. Pengawasan harus dilakukan dengan ketat, serta disertai tindakan tegas jika kekerasan sampai terjadi.
Namun hal yang lebih penting adalah mengedukasi peserta didik bahwa kekerasan atau bullying merupakan tindakan tidak terpuji dan melanggar aturan. Tindakan itu dapat merugikan orang lain dan bisa menimbulkan trauma.
Baca juga: Disdik Kotim terima bantuan Rp5 miliar dari APBN untuk rehabilitasi sekolah
Saat di rumah, orang tua diharapkan terus mengingatkan anak tentang bahaya dan dampak buruk kekerasan atau bullying. Dengan begitu, anak bisa terhindar dari perbuatan buruk itu, baik sebagai pelaku maupun korban kekerasan.
Masalah ini perlu mendapat perhatian serius bersama karena anak-anak cenderung belum sepenuhnya dapat mengendalikan emosi. Untuk itu perlu pengawasan pihak sekolah dan orang tua agar anak terhindar dari tindakan kekerasan.
"Kekerasan tidak boleh dilakukan terhadap siapapun dan di manapun. Semua diharapkan mendukung upaya bersama dalam mencegah kekerasan atau bullying," ujar Irfansyah.
Irfansyah mengapresiasi sekolah-sekolah yang telah mencanangkan komitmen bersama mencegah kekerasan di sekolah. Kegiatan ini diharapkan membawa dampak positif, apalagi didukung oleh komitmen kuat para orang tua atau wali murid.
Dinas Pendidikan secara berkelanjutan mendorong semua pihak untuk mencegah terjadinya kekerasan di sekolah. Sosialisasi juga dilakukan terus-menerus untuk memberi pemahaman kepada peserta didik sehingga semua menghindari munculnya kekerasan, khususnya di sekolah.
Baca juga: Cegah kekerasan di sekolah, Disdik Kotim bimtek peningkatan kapasitas TPPK
Baca juga: Disdik Kotim berikan advokasi pendidikan inklusif pada KKKS 17 kecamatan
Baca juga: Telusuri kendala pendidikan, Bupati Kotim dengarkan curhat guru dan kepsek