Sampit (ANTARA) - Wakil Ketua I Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah Juliansyah mendorong pengembangan sektor perikanan dan peternakan untuk mendukung program ketahanan pangan nasional.
“Ketahanan pangan ini tidak hanya bisa melalui tanaman jagung maupun padi, tapi juga dalam bentuk lainnya seperti peternakan dan perikanan yang masih bisa kita kembangan di wilayah ini,” kata Juliansyah di Sampit, Rabu.
Hal ini ia sampaikan sehubungan dengan program ketahanan pangan nasional yang menjadi salah satu bagian dalam asta cita Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.
Program ketahanan pangan nasional adalah program yang bertujuan untuk memastikan ketersediaan pangan yang cukup, aman dan terjangkau bagi semua orang. Program ini juga bertujuan untuk meningkatkan produktivitas lahan dan mendorong produksi komoditas pangan.
Dalam hal ini Kotim pun turut andil untuk mendukung program tersebut. Salah satunya dengan menyiapkan lahan untuk pengembangan pertanian jagung dan padi gogo yang belum lama ini telah menjadi pembahasan bersama seluruh pihak terkait yang dipimpin Bupati Kotim Halikinnor.
Juliansyah menyatakan, pada dasarnya DPRD Kotim mendukung rencana pemerintah untuk menggalakkan ketahanan pangan, terlebih menurutnya di Kotim masih banyak lahan milik masyarakat yang selama ini belum dikelola dengan optimal dan bisa diberdayakan.
“Tetapi, untuk mencapai ketahanan pangan di daerah itu tentu ada berbagai sektor yang bisa dikembangkan sesuai keunggulan daerah masing-masing dan tidak semua wilayah memiliki keunggulan untuk bertanam padi atau jagung,” ujarnya.
Baca juga: Swalayan UMKM Sampit jadi gerbang jangkau pasar internasional
Oleh karena itu, ia berharap pemerintah daerah bisa lebih jeli melihat potensi atau keunggulan yang dimiliki masing-masing wilayah dan mengembangkannya, sehingga dengan demikian hasil yang didapat pun bisa lebih optimal.
Wakil Bupati Kotim Irawati menyampaikan bahwa 20 persen anggaran dana desa (DD) dialokasikan untuk penguatan program ketahanan pangan untuk mendukung asta cita Presiden.
Kebijakan ini merupakan tindak lanjut dari Peraturan Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2024 Tentang Petunjuk Operasional Atas Fokus Penggunaan Dana Desa Tahun 2025.
Lebih lanjut, Irawati menjelaskan penggunaan dana desa untuk ketahanan pangan dilaksanakan dengan berbasis potensi lokal serta kerja sama desa dan antar desa dengan memperhatikan aspek pelestarian lingkungan desa dan kawasan perdesaan.
“Dengan begitu, kebijakan ini dapat mendukung swasembada pangan dan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di tingkat desa. Karena seperti yang diketahui, untuk pasokan bahan pangan pada dapur MBG diutamakan dari supplier atau petani lokal,” jelasnya.
Irawati menambahkan, pengembangan komoditi unggulan di Kotim bagi dalam tiga zona wilayah, yaitu wilayah utara untuk perkebunan, pengembangan sentra peternakan sapi dan komoditi unggulan peternakan sapi.
Kemudian wilayah tengah meliputi pertanian hortikultura, perikanan budidaya, pengembangan sentra peternakan sapi, perdagangan dan jasa serta industri dan pergudangan.
Terakhir, wilayah selatan meliputi pertanian tanaman pangan, perikanan tangkap, industri dan pergudangan, pengembangan sentra peternakan sapi dan komoditi unggulan peternakan sapi.
Baca juga: Warga Tionghoa di Sampit bersih-bersih sambut Tahun Baru Imlek
Baca juga: Pemkab Kotim gencarkan kegiatan fisik di awal tahun
Baca juga: Alasan Bupati Kotim gencar upayakan pengembangan bandara