Palangka Raya (ANTARA) - Ketua DPRD Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah Sigit K Yunianto mengajak masyarakat di daerah itu untuk mengoptimalkan pekarangan dan lahan kosong menjadi lahan produktif sebagai upaya meningkatkan ketahanan pangan rumah tangga.
"Saya tentunya terus mendorong masyarakat kita agar dapat memanfaatkan lahan kosong dijadikan lahan produktif. Minimal lahan atau pekarangan rumah yang kosong ditanami aneka sayuran untuk memperkuat perekonomian serta ketahanan rumah tangganya," katanya di Palangka Raya.
Selain itu, kata Sigit, selain cabai masyarakat juga dapat menanam bawang serta sayur-sayuran yang hampir setiap harinya dibutuhkan masyarakat. Apalagi pasokan sayur dan bawang merah di 'Kota Cantik' didatangkan dari luar Kota Palangka Raya.
Bahkan harga sayuran dan komoditas seperti cabai, bawang serta lain sebagainya bisa mengalami kenaikan ketika cuaca buruk sehingga pengiriman komoditas tersebut dipastikan mengalami gangguan.
"Apalagi cabai selama ini menjadi salah satu komoditas penyumbang inflasi bagi daerah. Ini terjadi karena sebagian kebutuhan sayur dengan ciri khas rasa pedas didatangkan dari luar daerah," ucapnya.
Di lain pihak, Pemerintah Kota Palangka Raya melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian setempat menyalurkan 1.000 bibit cabai dan 1.000 bibit bawang merah.
"Kami targetkan cabai dan bawang merah yang telah kami tanam pada April 2023 nanti dapat dipanen," katanya.
Selain upaya tersebut, pada 2023, pihaknya juga memaksimalkan peran Kelompok Wanita Tani (KWT) yang merupakan kumpulan ibu-ibu rumah tangga di satu lingkungan tempat tinggal.
Melalui peran aktif ibu-ibu rumah tangga, pekarangan dan lahan kosong di sekitar tempat tinggal, dapat ditanami berbagai jenis sayur maupun buah. Mulai dari sekali panen maupun yang hasilnya dapat dinikmati secara berkelanjutan.
Menurut dia warga yang sukses memanfaatkan lahan miliknya menjadi lebih produktif, terlebih mampu menyesuaikan dengan kebutuhan pasar maka hasil panen dapat dipasarkan.
Dengan begitu selain memperkuat ketahanan pangan keluarga, perekonomian keluarga di tengah upaya kebangkitan ekonomi akibat pandemi COVID-19 dan ancaman resesi ekonomi 2023.