Manokwari (ANTARA) - Direktorat Reskrimsus Kepolisian Daerah (Polda) Papua Barat masih menunggu hasil audit dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) soal kasus kredit macet pada Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Arfindo.
Direktur Reskrimsus Polda Papua Barat Komisaris Besar Polisi Sonny M.N. Tampubolon di Manokwari, Rabu, mengatakan bahwa pihaknya telah melayangkan permintaan audit dari OJK untuk mengungkap tindak pidana dalam perkara kredit macet.
"Kami sudah tahu ada perbuatan melawan hukum, tetapi kami tunggu hasil audit OJK," jelas Sonny.
Diungkapkan pula bahwa masalah likuiditas bank tersebut dilaporkan oleh sejumlah nasabah yang tersebar di wilayah Papua Barat dan Papua Barat Daya.
Jumlah kerugian yang dilaporkan oleh nasabah Bank Arfindo lebih kurang Rp8 miliar.
Meski demikian, kepolisian tetap mengedepankan prinsip ultimum remedium atau pendekatan persuasif dalam menangani kasus kredit macet itu.
"Ada banyak laporan nasabah yang tersebar di cabang-cabang Bank Arfindo," ungkap Sonny.
Selain OJK, kata dia, Polda Papua Barat telah berkomunikasi dengan lembaga akuntan publik lainnya. Akan tetapi, terkendala biaya audit yang melebihi anggaran penyelidikan.
Oleh sebab itu, Polda berharap pihak OJK segera merespons permintaan untuk melakukan audit agar penanganan kasus kredit macet berjalan sesuai dengan ekspektasi.
"Kami paham OJK keterbatasan personel, tetapi kira mau ke mana lagi. Bisa saja kami serahkan ke OJK yang tangani," ujar Sonny.
Sebelumnya, Kepala Polda Papua Barat Inspektur Jenderal Pol. Daniel Tahi Monang Silitonga menuturkan bahwa penanganan masalah kredit macet masih terus bergulir.
Penyidik kepolisian terus berkoordinasi dengan pihak OJK guna merealisasikan permintaan audit terhadap kerugian yang dialami nasabah.
"Kasus ini ada sebagian dilaporkan di polres. Kalau kasus utamanya, polda yang tangani," ucap Daniel Silitonga.
Berita Terkait
Privy sediakan layanan tanda tangan elektronik untuk kredit digital Julo
Minggu, 17 November 2024 9:20 Wib
Bank Kalteng serahkan KKPD kepada delapan OPD Pemkab Seruyan
Rabu, 6 November 2024 13:28 Wib
Over kredit Ilegal, nasabah PT NSC finance Kapuas masuk penjara
Senin, 14 Oktober 2024 18:07 Wib
Bank Kalteng dan BNI jalin kerja sama wujudkan layanan inovatif bagi pemda
Minggu, 29 September 2024 11:05 Wib
Terpidana korupsi kredit macet Rp39 miliar Mujianto divonis bebas
Kamis, 19 September 2024 13:44 Wib
Kredit konsumsi di Kalteng mendominasi, berikut jabarannya
Rabu, 10 Juli 2024 15:38 Wib
OJK: Palangka Raya jadi kota dengan penyaluran kredit tertinggi di Kalteng
Senin, 10 Juni 2024 10:59 Wib
Pemkot Palangka Raya-Bank Kalteng kerja sama kredit pemerintah
Senin, 3 Juni 2024 17:21 Wib