Jakarta (ANTARA) - Peneliti dari Stanford University, California, Amerika Serikat (AS) menemukan kompor gas yang biasa digunakan pada rumah tangga dapat melepaskan bahan kimia berbahaya benzena, yang dapat memicu kanker.
Studi yang diterbitkan dalam jurnal Environmental Science and Technology itu mengatakan jumlah benzena yang dipancarkan dari kompor gas bahkan bisa lebih tinggi dari asap rokok bekas.
Para peneliti mengkaji kompor gas pada 87 rumah tangga di seluruh California dan Colorado. Ditemukan bahwa kompor gas atau propana menghasilkan lebih banyak benzena daripada alternatif elektroniknya.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS memperingatkan paparan benzena yang berkepanjangan dapat menyebabkan perkembangan kanker darah, serta berpotensi menyebabkan masalah kesehatan anak.
Sekitar 29 persen emisi benzena dapur bahkan lebih tinggi daripada jumlah benzena yang dihirup selama perokok pasif.
Baca juga: Studi DNA ungkap sumber baru pemicu kanker
Namun, ini tidak berarti bahwa efeknya sama berbahaya dengan perokok pasif. Asap tembakau mengandung berbagai zat berbahaya lainnya seperti arsenik dan formaldehida, yang dikenal sebagai karsinogen dan dapat menyebabkan masalah kesehatan.
"Benzena terbentuk dalam api dan lingkungan bersuhu tinggi lainnya, seperti suar yang ditemukan di ladang minyak dan kilang. Sekarang kita tahu bahwa benzena juga terbentuk dalam api kompor gas di rumah kita," kata penulis senior dan profesor di ilmu bumi di Stanford University, Rob Jackson, seperti dilansir Medicaldialy, Senin (19/6).
"Ventilasi yang baik membantu mengurangi konsentrasi polutan, tetapi kami menemukan bahwa kipas angin sering tidak efektif untuk menghilangkan paparan benzene," tambahnya.
Lalu, bagaimana cara mengatasinya? Berikut beberapa tindakan pencegahan yang dapat dilakukan agar tidak menghirup benzena tingkat tinggi:
1. Ventilasi dapur
Hindari dapur tertutup, buka jendela dan gunakan kipas angin untuk membersihkan ruangan dari gas polutan berbahaya.
2. Gunakan pembersih udara
Pembersih udara atau akrab disebut air purifier dapat meningkatkan kualitas udara dalam ruangan dengan mengurangi polutan, namun alat ini memiliki keterbatasan.
Untuk memilih pembersih udara yang tepat, pertimbangkan kemampuan tingkat pengiriman udara bersih dan sesuaikan dengan ukuran ruangan. lupa untuk mengganti filter jika sudah kotor untuk performa yang lebih baik.
3. Beralih ke alat masak listrik
Memilih peralatan listrik hemat energi daripada peralatan bertenaga gas dapat membantu mengurangi biaya, meminimalkan kekacauan, dan mengatasi masalah lingkungan dengan membantu menghilangkan benzena.
Berita Terkait
Bupati Kotim minta Hiswana Migas tuntaskan konversi minyak tanah ke gas
Senin, 22 April 2024 20:26 Wib
Pertamina tambah pasokan 14,4 juta tabung LPG 3 kg
Senin, 15 April 2024 15:21 Wib
Video lumpur mengandung gas di wilayah konstruksi IKN adalah hoaks!
Rabu, 3 April 2024 8:51 Wib
Ketersediaan elpiji 3 kg di Palangka Raya aman hingga Idul Fitri 1445 H
Senin, 18 Maret 2024 14:17 Wib
Stok gas elpiji subsidi di Palangka Raya aman selama Ramadhan 1445 H
Kamis, 29 Februari 2024 17:48 Wib
Kerja sama minyak dan gas bumi antara Indonesia-Venezuela
Sabtu, 27 Januari 2024 13:10 Wib
Lagu kampanye Prabowo-Gibran "Oke Gas Prabowo Gibran"
Selasa, 16 Januari 2024 15:17 Wib
Sumringahnya Jokowi saat joget "gas motor" di Hanoi
Kamis, 11 Januari 2024 23:53 Wib