"Ini sesuai dengan visi dan misi Walikota Palangka Raya Fairid Nafarin untuk menjadikan kota ini menjadi kota cerdas dengan memanfaatkan teknologi dan perkembangan zaman," ujar Anggota Komisi B DPRD Palangka Raya, Jhony Arianto Satria Putra di Palangka Raya.
Dikatakannya, sebagai upaya guna mendukung program tersebut, tentunya harus ada regulasi sehingga visi dan misi tersebut bisa dicapai dan berdampak pada kemudahan dalam pelayanan kepada masyarakat.
"Tentu program Smart City ini sebagai upaya untuk memudahkan dalam pelayanan kepada masyarakat yang berbasis teknologi informasi," ucapnya.
Baca juga: Polda Kalteng berkomitmen tindak tegas pelaku karhutla
Dijelaskannya, berkaca dari beberapa daerah di Indonesia yang sudah lebih dulu menjalankan program Smart City ini, seperti Kota Bandung yang memudahkan masyarakatnya dalam pengurusan surat menyurat kependudukan hanya dengan menggunakan aplikasi.
"Program Smart City ini selain memudahkan bagi masyarakat, juga bisa menjadi tolak ukur kepuasan atau kenyamanan masyarakat dalam pelayanan pemerintah," jelas politisi Partai Nasdem tersebut.
Arianto berharap pemerintah kota benar-benar mempersiapkan segala hal guna mendukung tercapainya program kota cerdas ini, seperti menyiapkan sumber daya manusianya. Selain itu harus aktif dalam mensosialisasikan kepada masyarakat setempat.
"Tentu kalau memang program ini jalan, pemerintah harus melakukan sosialisasi secara aktif kepada masyarakat, agar warga bisa mengerti dan program ini benar-benar menyentuh kepada mereka," demikian Arianto.
