Menteri ATR berkomitmen percepat PTSL sampai 2024
Jakarta (ANTARA) - Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Hadi Tjahjanto berkomitmen melanjutkan dan mempercepat Program Tanah Sertifikat Lengkap (PTSL) sampai dengan 2024.
"PTSL terus kita lanjutkan dan percepat sampai dengan 2024 nanti, program PTSL yang bisa kita realisasikan 126 juta bidang yang terdaftar dan kemudian sertifikatnya diharapkan mendekati dari jumlah itu," ujar Hadi dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu.
Dia mengatakan, dampak yang diperoleh dari adanya PTSL yakni terdapat pertambahan ekonomi, khusus di Kalimantan Timur, pertambahan ekonomi yang dihasilkan program PTSL mencapai kurang lebih Rp25 triliun pada periode 2017-2023.
Jumlah bidang tanah terdaftar di Indonesia hingga saat ini sebanyak 105,2 juta bidang dengan dampak penambahan ekonomi yang begitu besar.
Untuk meningkatkan perekonomian masyarakat, Hadi Tjahjanto mengatakan bahwa Kementerian ATR/BPN tidak hanya memiliki program PTSL, namun juga ada program Redistribusi Tanah yang berasal dari tanah telantar. Oleh sebab itu, penting menurut Hadi untuk turun ke lapangan melihat kondisi dan mengetahui permasalahan secara langsung.
"Tentunya penting pula sinergi kolaborasi dengan lembaga dan kementerian lainnya," kata Hadi.
Menteri ATR/BPN sebelumnya menyerahkan 12 sertifikat tanah milik masyarakat secara door to door di Kelurahan Jabah, Kalimantan Timur. Sertifikat yang diserahkan merupakan hasil dari program Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL) yang terus digencarkan di Kabupaten Kutai Kartanegara.
"Saya membagikan beberapa sertifikat hasil PTSL. Dari target PTSL di Kalimantan Timur sebanyak 2,2 juta bidang dan yang sudah selesai kurang lebih 75 persen," kata Hadi Tjahjanto.
"PTSL terus kita lanjutkan dan percepat sampai dengan 2024 nanti, program PTSL yang bisa kita realisasikan 126 juta bidang yang terdaftar dan kemudian sertifikatnya diharapkan mendekati dari jumlah itu," ujar Hadi dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu.
Dia mengatakan, dampak yang diperoleh dari adanya PTSL yakni terdapat pertambahan ekonomi, khusus di Kalimantan Timur, pertambahan ekonomi yang dihasilkan program PTSL mencapai kurang lebih Rp25 triliun pada periode 2017-2023.
Jumlah bidang tanah terdaftar di Indonesia hingga saat ini sebanyak 105,2 juta bidang dengan dampak penambahan ekonomi yang begitu besar.
Untuk meningkatkan perekonomian masyarakat, Hadi Tjahjanto mengatakan bahwa Kementerian ATR/BPN tidak hanya memiliki program PTSL, namun juga ada program Redistribusi Tanah yang berasal dari tanah telantar. Oleh sebab itu, penting menurut Hadi untuk turun ke lapangan melihat kondisi dan mengetahui permasalahan secara langsung.
"Tentunya penting pula sinergi kolaborasi dengan lembaga dan kementerian lainnya," kata Hadi.
Menteri ATR/BPN sebelumnya menyerahkan 12 sertifikat tanah milik masyarakat secara door to door di Kelurahan Jabah, Kalimantan Timur. Sertifikat yang diserahkan merupakan hasil dari program Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL) yang terus digencarkan di Kabupaten Kutai Kartanegara.
"Saya membagikan beberapa sertifikat hasil PTSL. Dari target PTSL di Kalimantan Timur sebanyak 2,2 juta bidang dan yang sudah selesai kurang lebih 75 persen," kata Hadi Tjahjanto.