Dokter sarankan orang tua pakaikan anak baju minimalis saat ditimbang

id timbang anak,baju minimalis ,orangtua,kesehatan anak

Dokter sarankan orang tua pakaikan anak baju minimalis saat ditimbang

Ilustrasi-Petugas kesehatan dan kader posyandu menimbang bayi dan balita pada aksi timbang serentak untuk pencegahan stunting di gampong (desa) Pande, Banda Aceh, Aceh, Rabu (2/8/2023). . ANTARA FOTO/Irwansyah Putra/Spt. (Antara Foto/Irwansyah Putra)

Jakarta (ANTARA) - Dokter spesialis kesehatan anak nutrisi dan penyakit metabolik lulusan Universitas Indonesia dr Novitria Dwinanda, Sp.A. Subsp. N.P.M menyarankan para orang tua untuk memakaikan baju minimalis kepada anak ketika si buah hati akan ditimbang berat badannya sehingga hasilnya akurat.

"Kalau nanti petugas kesehatan meminta untuk diminimalkan bajunya ya jangan marah. Kita mau mendapatkan data yang paling akurat," kata dia di Jakarta, Selasa.

Hal ini Novitria sampaikan mengingat masih ditemui orang tua yang justru memakaikan anak dengan pakaian yang menyulitkan kala petugas di pelayanan kesehatan meminta membukanya.

Baca juga: Benarkah anak lelaki kelebihan berat badan berisiko infertil kala dewasa?

"Yang sekarang terjadi, permasalahan menimbang itu orang tua enggak mau menelanjangi anaknya. Pakai jaket, celana denim, ribet. Kalau ditelanjangi anaknya nangis," ujar dia.

Menurut Novitria, saat ini petugas kesehatan tak lagi menggunakan timbangan dacin atau timbangan gantung, dan sebagai gantinya memakai timbangan digital.

Selain itu, pengukuran dan pemantauan berat badan juga perlu dibarengi tinggi badan dan lingkar kepala untuk mengetahui status gizi anak. Menurut Kementerian Kesehatan, pemeriksaan status gizi rutin penting karena pertumbuhan anak di usia 0-2 tahun akan menentukan kesehatannya secara jangka panjang dan periode penting untuk mengoptimalkan pertumbuhan dan perkembangannya.

Orang tua perlu memantau tumbuh kembang anak secara berkala dengan membawa ke posyandu setiap bulan. Selain itu penting bagi kita untuk mempelajari kurva pertumbuhan anak untuk mengantisipasi timbulnya permasalahan gizi seperti kurang dan kelebihan berat badan.

"Kalau menemukan anak yang gagal tumbuh dan terapi, gizi kurang gagal terapi, stunting. Kalau obesitas, harus dikonsultasikan ke dokter spesialis anak karena harus ditangani dengan hati-hati. Dokter akan mencari penyebabnya," ujar Novitria.

Dia menambahkan, cara terbaik mengatasi obesitas dan stunting atau gagal tumbuh akibat malnutrisi kronik, yakni dengan mencegahnya, diawali dengan pemberian asupan nutrisi tepat dan deteksi dini. Nantinya, penatalaksanaan masalah gizi perlu dilakukan secara komprehensif baik dari segi medis, nutrisi maupun sosial.

Baca juga: Jangan lupa amati berat badan anak untuk deteksi stunting

Baca juga: Mengenal penyebab stunting pada anak dan cara mencegahnya

Baca juga: Dokter anak bagikan tips kurangi paparan BPA pada perangkat makan anak