BTNS tingkatkan edukasi lingkungan melalui buku cerita

id BTNS tingkatkan edukasi lingkungan melalui buku cerita, kalteng, Palangka raya, Sabangau

BTNS tingkatkan edukasi lingkungan melalui buku cerita

Peluncuran buku cerita "Sekolah Hutan Sebangau" di Palangka Raya, Rabu (6/9/2023). ANTARA/Rendhik Andika

Palangka Raya  (ANTARA) - Balai Taman Nasional Sebangau (BTNS) dan Yayasan Borneo Nature Indonesia (BNF) berkolaborasi untuk meningkatkan edukasi dan literasi mengenai lingkungan melalui buku cerita anak dengan tema primata.

"Buku cerita yang kami luncurkan hari ini berjudul Sekolah Hutan Sebangau," kata Kepala Balai Taman Nasional Sebangau, Ruswanto saat peluncuran buku di aula Kantor Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Kalimantan Tengah, di Palangka Raya, Rabu.

Melalui buku ini kami ingin mengenalkan primata yang ada di hutan Sebangau terhadap anak-anak, sehingga nantinya akan tumbuh kepekaan dan semangat untuk turut terlibat menjaga serta melestarikan lingkungan.

"Buku ini menghadirkan cerita yang menarik dan mudah dipahami. Sehingga selain menjadi sarana edukasi sejak dini dalam menjaga lingkungan, juga sebagai sarana meningkatkan minat baca anak," kata Ruswanto.

Kepala Operasional BNF Indonesia, Tjatur Setiyo Basuki mengatakan buku cerita tentang primata itu sebagai sarana kampanye bersama antara Balai Taman Nasional Sebangau dan BNF.

"Terutama dalam perlindungan dan edukasi terhadap anak mengenai primata yang ada di bentang alam Taman Nasional Sebangau. Ke depan buku cerita serupa bisa diluncurkan kembali namun dengan ilustrasi hewan endemik lain," kata Tjatur.

Kepala Bidang Deposit Pengolahan Bahan Pustaka dan Preservasi, Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Kalteng, Rody mengapresiasi peluncuran buku cerita bergambar tersebut.

Baca juga: Dinas Perdagangan Palangka Raya antisipasi kenaikan harga pangan dampakkarhutla

"Edukasi dalam pengelolaan lingkungan harus melibatkan berbagai pihak serta dengan berbagai macam cara. Salah satunya dengan kolaborasi BTNS dan BNF melalui buku cerita ini," katanya.

Menurut dia, literasi pengelolaan lingkungan harus dilakukan sejak dini guna menanamkan pondasi kepedulian terhadap pengelolaan alam, baik tanaman ataupun ataupun hewan.

"Maka kami nanti akan kembali berkomunikasi agar buku cerita tentang primata ini bisa kami sebarkan ke seluruh wilayah Kalteng. Sehingga semakin banyak anak-anak yang semakin peduli dengan pengelolaan lingkungan," katanya.

Pada peluncuran buku cerita yang dihadiri sejumlah siswa dan perwakilan guru dan pejabat dinas di lingkup Kota Palangka Raya tersebut, beberapa buku diserahkan ke Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Kalimantan Tengah sebagai penambah koleksi perpustakaan.

Buku ini sendiri menceritakan tentang sembilan primata yang ada di hutan Taman Nasional Sebangau. Sembilan primata ini adalah lutung merah, orang utan, owa-owa, bekantan, lutung kelabu, beruk, monyet ekor panjang, kukang dan tarsius.

Melalui buku ini, anak-anak yang membaca diajak berimajinasi mengikuti pelajaran dan berkenalan dengan para primata di "Sekolah Hutan Sebangau".

Di akhir buku ini juga terdapat beberapa penjelasan dan tentang fakta-fakta menarik dari sembilan primata tersebut.

Baca juga: BPJS Ketenagakerjaan Palangka Raya kunjungi enam peserta kecelakaan kerja

Baca juga: LLDIKTI XI: 90 persen PTS Kalimantan bentuk Satgas PPKS

Baca juga: Berikut agenda Wakapolri dan Ketua KPK selama tiga hari di Kalteng