Disdik undur jam masuk sekolah di Palangka Raya akibat kabut asap
Palangka Raya (ANTARA) - Dinas Pendidikan Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah mengundurkan jam masuk sekolah bagi peserta didiknya, karena udara di daerah setempat kurang sehat.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Palangka Raya Jayani, Rabu, di Palangka Raya mengatakan pengunduran jam masuk sekolah peserta didik di daerah setempat berdasarkan hasil rapat Disdik dan perwakilan pengawas sekolah, kepala sekolah jenjang PAUD, SD dan SMP setempat.
"Berdasarkan surat nomor 800/1590/Disdik.Um-Peg/X1/2023 tentang pelaksanaan kegiatan belajar mengajar selama kabut asap kami mengeluarkan beberapa instruksi, salah satunya jam masuk diundur selama 30 menit masuk pukul 07.00 WIB menjadi 07.30 WIB," kata Jayani.
Baca juga: Bau kabut asap karhutla terasa menyengat di Palangka Raya saat pagi hari
Kemudian itu, sambung Kepala Dinas Pendidikan Kota Palangka Raya itu menuturkan, mewajibkan menggunakan masker semua warga sekolah di satuan pendidikan terutama ketika beraktifitas di luar ruangan.
Pengurangan jam belajar mengajar 10 menit setiap jam pelajaran, sehingga menjadi 25 menit untuk jenjang SD, 30 menit untuk jenjang SMP dan untuk jenjang PAUD menyesuaikan.
Selanjutnya, meniadakan kegiatan upacara, olahraga, senam bersama dan ekstrakurikuler di luar ruangan. Untuk kegiatan olahraga dan ekstrakurikuler diperbolehkan asalkan di dalam ruangan.
Baca juga: DPRD minta Disdik Palangka Raya kurangi jam belajar sekolah terkait kabut asap
"Kami juga mengimbau peserta didik untuk mengkonsumsi makanan bergizi seimbang dan memperbanyak konsumsi air putih ketika berada di sekolah," ucapnya.
Mantan Sekretaris Disdik Kota Palangka Raya itu juga menambahkan, untuk memantau kondisi kualitas udara di Kota Palangka Raya, satuan pendidikan bisa mendownload aplikasi ISPUnet yang dikeluarkan oleh Kementerian Lingkungan Hidup.
"Apabila di kemudian hari kondisi udara membaik, maka proses belajar mengajar akan kembali seperti semula," demikian Jayani.
Baca juga: Dirlantas Polda: Waspada kecelakaan akibat kabut asap di Kalteng
Berdasarkan pantauan di lapangan kabut asap akibat karhutla yang menyelimuti Kota Palangka Raya sudah terjadi dalam beberapa hari ini. Bahkan kabut asap tersebut juga selain membuat warga mengalami penyakit ISPA juga membuat perih mata apabila warga sedang berada di luar rumah.
Bahkan banyak masyarakat yang beraktivitas di luar rumah menggunakan masker, agar tubuh mereka tidak menghirup debu akibat karhutla yang kian menjadi di daerah setempat.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Palangka Raya Jayani, Rabu, di Palangka Raya mengatakan pengunduran jam masuk sekolah peserta didik di daerah setempat berdasarkan hasil rapat Disdik dan perwakilan pengawas sekolah, kepala sekolah jenjang PAUD, SD dan SMP setempat.
"Berdasarkan surat nomor 800/1590/Disdik.Um-Peg/X1/2023 tentang pelaksanaan kegiatan belajar mengajar selama kabut asap kami mengeluarkan beberapa instruksi, salah satunya jam masuk diundur selama 30 menit masuk pukul 07.00 WIB menjadi 07.30 WIB," kata Jayani.
Baca juga: Bau kabut asap karhutla terasa menyengat di Palangka Raya saat pagi hari
Kemudian itu, sambung Kepala Dinas Pendidikan Kota Palangka Raya itu menuturkan, mewajibkan menggunakan masker semua warga sekolah di satuan pendidikan terutama ketika beraktifitas di luar ruangan.
Pengurangan jam belajar mengajar 10 menit setiap jam pelajaran, sehingga menjadi 25 menit untuk jenjang SD, 30 menit untuk jenjang SMP dan untuk jenjang PAUD menyesuaikan.
Selanjutnya, meniadakan kegiatan upacara, olahraga, senam bersama dan ekstrakurikuler di luar ruangan. Untuk kegiatan olahraga dan ekstrakurikuler diperbolehkan asalkan di dalam ruangan.
Baca juga: DPRD minta Disdik Palangka Raya kurangi jam belajar sekolah terkait kabut asap
"Kami juga mengimbau peserta didik untuk mengkonsumsi makanan bergizi seimbang dan memperbanyak konsumsi air putih ketika berada di sekolah," ucapnya.
Mantan Sekretaris Disdik Kota Palangka Raya itu juga menambahkan, untuk memantau kondisi kualitas udara di Kota Palangka Raya, satuan pendidikan bisa mendownload aplikasi ISPUnet yang dikeluarkan oleh Kementerian Lingkungan Hidup.
"Apabila di kemudian hari kondisi udara membaik, maka proses belajar mengajar akan kembali seperti semula," demikian Jayani.
Baca juga: Dirlantas Polda: Waspada kecelakaan akibat kabut asap di Kalteng
Berdasarkan pantauan di lapangan kabut asap akibat karhutla yang menyelimuti Kota Palangka Raya sudah terjadi dalam beberapa hari ini. Bahkan kabut asap tersebut juga selain membuat warga mengalami penyakit ISPA juga membuat perih mata apabila warga sedang berada di luar rumah.
Bahkan banyak masyarakat yang beraktivitas di luar rumah menggunakan masker, agar tubuh mereka tidak menghirup debu akibat karhutla yang kian menjadi di daerah setempat.