Kesiapan anggaran dan peralatan Manggala Agni tanggulangi karhutla di Kalteng diapresiasi

id Anggota DPD RI, Agustin Teras Narang, DPD RI, Teras Narang, kalimantan tengah, kalteng

Kesiapan anggaran dan peralatan Manggala Agni tanggulangi karhutla di Kalteng diapresiasi

Anggota DPD RI Agustin Teras Narang (kiri) saat berada di markas Manggala Agni Kalimantan I di Palangka Raya, Selasa (17/10/2023). ANTARA/Jaya WM.

Palangka Raya (ANTARA) - Anggota DPD RI Agustin Teras Narang mengapresiasi langkah Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) yang menyediakan anggaran maupun peralatan di Manggala Agni Kalimantan I/Palangka Raya, dalam mengendalikan kebakaran hutan dan lahan di Provinsi Kalimantan Tengah.

Ketersediaan anggaran dan peralatan tersebut sangat penting karena keberadaan dan peran Manggala Agni sangat strategis dalam membantu pemerintah daerah mengendalikan karhutla, kata Teras Narang usai berkunjung ke markas Manggala Agni Kalimantan I di Palangka Raya, Selasa.

"Sekarang ini tinggal bagaimana peran Manggala Agni perlu didukung dengan kemitraan strategis antar elemen pemerintah di tiap tingkatan bersama masyarakat di provinsi ini," ucapnya.

Mengenai terjadinya kabut asap yang terjadi beberapa pekan di Palangka Raya, berdasarkan informasi yang diterima dari Manggala Agni, merupakan kiriman dari karhutla di Kabupaten Kapuas dan Provinsi Kalimantan Selatan. Hanya, beberapa hari terakhir ini terjadi hujan di Kalimantan Selatan, membuat kabut asap di Palangka Raya sudah tidak terlalu pekat.

Teras Narang pun menyarankan kepada pemerintah pusat dan daerah, baik Kalteng maupun Kalsel, agar memperkuat komunikasi dan kolaborasi dalam menanggulangi karhutla. Dengan begitu, bencana kabut asap kedepannya bisa dicegah dan tidak pekat seperti beberapa hari terakhir di Kalteng.

"Harus diakui, mencegah dan menanggulangi karhutla ini memerlukan koordinasi dan kolaborasi yang optimal antar semua pihak. Dampak dari karhutla kan tidak hanya di lokasi yang terjadinya kebakaran lahan ataupun hutan, tetapi juga daerah lain yang sekalipun tidak ada kebakaran," kata Teras Narang.

Meski begitu, mantan Gubernur Kalteng periode 2005-2015 itu pun mengimbau kepada masyarakat di provinsi setempat, agar dapat menahan diri dan tidak membersihkan lahan dengan cara membakar. Sebab, sekarang ini kondisi cuaca sulit untuk diprediksi dan cenderung kemarau yang membuat lahan mudah terbakar serta sulit untuk dipadamkan.

"Sekeras dan seoptimal apapun upaya pemerintah dalam menanggulangi karhutla, jika masih ada yang membersihkan lahan dengan cara dibakar, tentunya kabut asap menjadi sangat sulit diatasi. Perlu ada kerjasama semua elemen mencegah terjadinya karhutla di Kalteng," demikian Teras Narang.

Baca juga: Teras Narang terus upayakan rusun mahasiswa terbangun di IAKN Palangka Raya

Untuk itu perlu dipikirkan ke depan agar titik-titik rawan kebakaran mendapatkan atensi pemerintah. Disiapkan alternatif sumber air yang sewaktu-waktu dapat digunakan bagi pengendalian kebakaran.

Alternatif sumber air ini selain untuk kebencanaan bisa juga menjadi alternatif pendukung lahan pertanian dan giat ekonomi lain. Masyarakat juga bisa mendukung ini agar antisipasi kebencanaan sudah jadi mekanisme yang siap sedia saat diperlukan.

Terkait kabut asap di Palangka Raya, saya mendapatkan penjelasan bahwa ini adalah karena kiriman dari wilayah luar tugas mereka yakni Kapuas dan Kalimantan Selatan. Untuk itu komunikasi dan kolaborasi antar pemerintah daerah diharapkan terjadi sehingga bencana asap tak memicu masalah sosial dan kesehatan lain bagi masyarakat.

Baca juga: Mahasiswa harus gunakan intelektual merealisasikan Pancasila di era demokrasi

Baca juga: Gunakan seluruh aturan menyelesaikan masalah bentrok warga dan aparat di Desa Bangkal

Baca juga: Perguruan Tinggi unggul di Indonesia sangat kecil, kata Teras Narang