Bupati Kotim apresiasi kekompakan dalam pelaksanaan MTQ

id Bupati Kotim apresiasi kekompakan dalam pelaksanaan MTQ, kalteng, sampit, kotim, Kotawaringin Timur, pemkab kotim, parenggean, MTQ, bupati kotim, hali

Bupati Kotim apresiasi kekompakan dalam pelaksanaan MTQ

Bupati Halikinnor dan Wakil Bupati Irawati bersama pejabat lainnya memukul terbang rebana menandai dibukanya MTQ ke-54 dan FSQ Kotawaringin Timur tahun 2023 di Kecamatan Parenggean, Sabtu (28/10/2023) malam. ANTARA/HO-Pemkab Kotim

Sampit (ANTARA) - Bupati Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah Halikinnor memuji kekompakan panitia dan dukungan semua pihak sehingga Musabaqah Tilawatil Qur'an (MTQ) ke-54 dan Festival Seni Qasidah (FSQ) tingkat 2023 tingkat kabupaten yang dilaksanakan di Kecamatan Parenggean berlangsung meriah. 

"Saya atas nama Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur mengucapkan terima kasih serta apresiasi yang luar biasa kepada panitia penyelenggaraan, masyarakat Kecamatan Parenggean dan Kabupaten Timur pada umumnya yang bergotong-royong, berjibaku, bersinergi dan berkolaborasi mempersiapkan ini semua," kata Halikinnor saat membuka MTQ ke-54 dan FSQ Kotawaringin Timur 2023 di Parenggean, Sabtu malam. 

Pembukaan MTQ dan FSQ berlangsung meriah. Ribuan orang terdiri dari peserta, pengisi acara, undangan dan masyarakat memadati tempat kegiatan yang cukup luas tersebut. 

Acara diisi tarian kolosal oleh 54 pelajar setempat. Selain itu, acara juga dimeriahkan penampilan penyanyi yang membawakan lagu-lagu Islami. 

Halikinnor menyampaikan ucapan selamat datang kepada para qari dan qariah, para hafizh dan hafizhah, para mufassir dan mufassirah serta peserta festival qasidah rebana terbaik dari masing-masing kecamatan.  

MTQ dan FSQ tahun ini dilaksanakan di lokasi yang sengaja dibuat khusus untuk kegiatan ini. Pemerintah Kecamatan Parenggean selaku panitia dibantu masyarakat, perusahaan dan lainnya, bekerja keras beberapa bulan terakhir untuk mempersiapkan lahan bukaan baru tersebut sehingga menjadi representatif digunakan untuk acara besar ini. 

"Tempat upacara Ini sangat representatif. Makanya tadi saya sampaikan bahwa luasan lokasi ini 3,5 hektare, saya minta dibuat master plan karena ini bisa menjadi lapangan yang nanti bisa untuk beberapa kegiatan besar bisa dilaksanakan di kecamatan ini," ujar Halikinnor. 

Halikinnor juga mengucapkan terima kasih dan apresiasi kepada kafilah 17 kecamatan yang telah berpartisipasi dalam kegiatan tahunan umat Islam dalam meningkatkan syiar Islam, khususnya kecintaan terhadap Al Qur'an. 

Data panitia, total kafilah dari 17 kecamatan sebanyak 985 orang. Kecamatan Parenggean selaku tuan rumah mengutus peserta dengan jumlah terbanyak yaitu 105 orang. 

Baca juga: Panitia MTQ Kotim antisipasi cuaca buruk saat kegiatan

Halikinnor berpesan kepada peserta untuk selalu menjaga kesehatan. Mereka diminta menampilkan yang terbaik karena para juara nantinya akan mewakili Kotawaringin Timur pada MTQ dan FSQ tingkat Provinsi Kalimantan Tengah. 

"Saya ucapkan selamat berlomba. Junjung tinggi sportivitas. Saya juga minta dewan hakim dan juri supaya betul-betul objektif dalam menilai sehingga yang menjadi juara adalah peserta yang memang benar-benar terbaik," kata Halikinnor. 

Menurutnya, dewan hakim yang hadir pada kesempatan ini merupakan orang-orang yang terpilih berdasarkan kualitas keilmuan dan pengalaman yang baik. Oleh karena itu, ajang MTQ dan festival seni qasidah ini tidak saja mengukur kualitas peserta, tetapi juga akan menguji kemampuan dewan hakim dalam memilih juara yang terbaik.

Halikinnor juga mengajak seluruh masyarakat memaknai lebih dalam pelaksanaan MTQ dan FSQ ini agar membawa berkah dan manfaat. 

Keluhuran nilai-nilai ajaran Al Qur'an sebagai pedoman dan pandangan hidup masyarakat perlu ditumbuhkembangkan melalui proses pendidikan, baik formal maupun informal, termasuk di antaranya melalui musabaqah Al Qur’an dalam berbagai cabang keilmuan Al Qur’an, yang diselenggarakan secara berjenjang hingga tingkat internasional. 

Sungguh sangat keliru apabila pelaksanaan MTQ hanya dipahami dari sisi kegiatan syiar keagamaan, tanpa mampu memaknai lebih komprehensif akan nilai-nilai manfaat dan kemaslahatan yang menyertainya.

Pemahaman dan kesadaran inilah yang perlu dibangun dalam nurani dan pikiran setiap masyarakat, sehingga kegiatan MTQ tidak hanya disikapi sebagai kegiatan rutinitas seremonial semata. 

"Kita berharap Musabaqah Tilawatil Qur'an dan Festival Seni Qasidah ini juga mampu menjadi momentum strategis mewarnai pelaksanaan pembangunan dan perilaku kehidupan masyarakat dalam kehidupan sehari-hari dengan nilai-nilai Qur’ani," demikian Halikinnor. 

Baca juga: Kontingen Kotim siap optimalkan momentum IBAB Kalteng

Baca juga: Dewan hakim MTQ Kotim diminta utamakan kualitas

Baca juga: Desa Bagendang Hilir raih predikat Istimewa penilaian Desa Antikorupsi