Kuala Kurun (ANTARA) - Legislator Kabupaten Gunung Mas, Kalimantan Tengah, Punding S Merang mengapresiasi pemerintah kabupaten setempat yang telah melaksanakan kegiatan tradisi Harubuh Manugal di Desa Upon Batu Kecamatan Tewah.
“Pemkab melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata baru saja melakukan harubuh manugal di Upon Batu, September 2023 lalu. Saya mendukung penuh jika harubuh manugal menjadi agenda tahunan,” ucapnya saat dihubungi dari Kuala Kurun, Senin.
Harubuh manugal adalah penanaman padi yang dilakukan secara bergotong royong. Tradisi ini populer dilakukan sekitar tahun 1960 hingga tahun 1990-an, di mana saat itu suku Dayak hanya mengenal sistem ladang berpindah yang diolah secara tradisional.
Harubuh manugal biasanya dilakukan oleh dua orang kepala keluarga dari kampung yang berbeda. Ciri khas dari tradisi ini adalah bergotong royong atau saling membantu, namun dibalas pada tahun berikutnya oleh kepala keluarga yang mengadakan harubuh manugal pada tahun sebelumnya kepada orang yang membantu.
“Dengan dilaksanakan harubuh manugal secara rutin, maka generasi muda kita mengetahui kearifan lokal yang dimiliki para leluhur. Dari situ saya harap mereka mencintai dan ikut melestarikan tradisi ini,” kata politisi Partai Golkar itu.
Baca juga: Legislator Gumas dukung langkah Bupati tutup akses jalan PT ATA
Lebih lanjut, jika pada tahun 2023 ini pelaksanaan harubuh manugal dilakukan di Upon Batu, maka ke depan diharap tradisi tersebut dapat dilakukan di desa dan kecamatan lain di wilayah Gunung Mas.
“Semoga ke depan semakin banyak masyarakat yang mengikuti kegiatan harubuh manugal yang diselenggarakan oleh Disbudpar. Bahkan saya harap masyarakat yang tertarik nantinya dari luar Gunung Mas,” kata Punding.
Sebelumnya, Pemkab Gunung Mas melalui Disbudpar melakukan kegiatan harubuh manugal di Upon Batu, Selasa (24/10). Kegiatan ini baru pertama kali diprakarsai oleh pemkab dan rencananya akan menjadi agenda tahunan.
Kepala Disbudpar Gunung Mas, Hansli Gonak menyampaikan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kerja sama dan kebersamaan antara pemerintah dan masyarakat, dalam melestarikan adat budaya serta tradisi, sekaligus menumbuhkan rasa kekeluargaan.
Tujuan lainnya adalah untuk mempromosikan budaya dan pariwisata, meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan ke Gunung Mas, membangkitkan semangat untuk berladang dan bercocok tanam, dan beberapa lainnya.
“Sasaran kegiatan ini adalah generasi muda, seniman dan budayawan, tokoh masyarakat, dan seluruh masyarakat sekitar,” demikian Hansli Gonak.
Baca juga: Bupati Cup II jadi wadah generasi muda Gumas kembangkan kemampuan sepak bola
Baca juga: Berikut indikator utama terwujudnya Gunung Mas sehat
Baca juga: Bupati Gunung Mas tutup akses jalan PT ATA