Palangka Raya (ANTARA) - Pemerintah Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah mengoptimalkan peran Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) dalam upaya memaksimalkan deteksi dini dan pencegahan stunting di
daerah setempat.
"Kami minta peran Posyandu melalui para kader lebih maksimal lagi untuk membantu pemerintah dalam mencegah serta menekan angka stunting di Kota Palangka Raya," kata Penjabat Wali Kota Palangka Raya Hera Nugrahayu di Palangka Raya, Kamis.
Ia mengatakan Posyandu dan kadernya merupakan garda terdepan atau ujung tombak pemerintah dalam mencegah stunting, karena secara langsung dapat melihat kondisi balita setiap bulan.
Hera mengatakan peran kader dalam penyelenggaraan Posyandu sangat besar, karena selain menjadi pemberi isu kesehatan pada masyarakat, juga sebagai penggerak masyarakat untuk
datang ke Posyandu dan melaksanakan perilaku hidup bersih dan sehat.
“Melalui sejumlah program, Posyandu harus meningkatkan edukasi dalam mendeteksi dini dan mencegah perkembangan tubuh pendek atau stunting pada anak," katanya.
Misalnya, dengan memberikan penyuluhan dan konseling gizi terhadap usia pasangan muda, ibu hamil dan menyusui.
Tujuannya untuk meningkatkan kesadaran dan pengetahuan seorang ibu guna meningkatkan kualitas hidup dan pemenuhan vitamin serta gizi.
"Antisipasi stunting harus dilaksanakan sejak awal pernikahan, dilanjutkan pada 1000 hari pertama kehidupan anak yang dimulai sejak anak dalam kandungan hingga anak usia dua
tahun," kata Hera.
Ia meminta masyarakat juga harus patuh dan rutin membawa anaknya ke Posyandu. Jika kegiatan Posyandu sudah terselenggara dengan baik, angka stunting dapat ditekan.
"Saat ini Pemkot Palangka Raya juga terus memaksimalkan edukasi kepada masyarakat mengenai pentingnya pemenuhan gizi dan peningkatan kesejahteraan bagi keluarga.
Salah satunya melalui program Dapur Sehat Atasi Stunting (DASHAT)," kata Hera.