BTNS-BNF kolaborasi penyusunan strategi penanggulangan karhutla

id bnf,bnts,karhutla,mpa

BTNS-BNF kolaborasi penyusunan strategi penanggulangan karhutla

Workshop evaluasi penanggulangan karhutla 2023 dan strategi penanggulangan 2024 di Palangka Raya, Jumatt (9/12/2023) (ANTARA/Rendhik Andika)

Palangka Raya (ANTARA) - Balai Taman Nasional Sebangau (BTNS) dan Borneo Nature Fundation (BNF) Indonesia berkolaborasi dalam penyusunan strategi dalam upaya penanggulangan bencana kebakaran hutan dan lahan pada 2024.

"Kegiatan ini dilaksanakan melalui workshop evaluasi penanggulangan karhutla 2023 dan strategi penanggulangan 2024," kata Kepala Program Sebangau BNF Indonesia Andhy Maruli di Palangka Raya, Jumat.

Dia menambahkan bahwa kegiatan yang digelar selama dua hari itu juga untuk mengidentifikasi kendala dalam penanganan karhutla di wilayah Taman Nasional Sebangau dan sekitarnya.

Kepala urusan Perlindungan dan Pengamanan Kawasan Taman Nasional Sebangau Androw Mikho Sion mengatakan, kawasan Taman Nasional Sebangau ditunjuk berdasarkan Surat Keputusan (SK) Menteri Kehutanan Nomor SK. 423/Menhut-II/2004 dengan luas sekitar 568.700 Ha.

Dinamika pembangunan dan optimalisasi fungsi kawasan hutan di wilayah Provinsi Kalimantan Tengah menyebabkan perubahan luas kawasan TN Sebangau menjadi sekitar 537.375,82 hektar.

Sebagaimana mengacu pada SK Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor SK.6627/MENLHK-PKTL/KUH/PLA.2/2021 Tanggal 27 Oktober 2021 tentang Peta Perkembangan Pengukuhan Kawasan Hutan Provinsi Kalimantan Tengah Sampai Dengan Tahun 2020.

Secara administrasi TN Sebangau berada di Kabupaten Katingan, Kabupaten Pulang Pisau dan Kota Palangka Raya. Memiliki kekayaan sumber daya alam termasuk ekosistem gambut yang penting bagi kelangsungan hidup manusia.

Maka untuk mempertahankan ekosistem gambut sebangau sangat diperlukan dukungan dan partisipasi aktif dari semua pihak terkait, termasuk didalamnya keikutsertaan atau keterlibatan masyarakat sekitar kawasan Taman Nasional Sebangau, dalam menjaga serta mendukung perencanaan maupun pengelolaan.

"Kami berharap kegiatan ini nanti menghasilkan penyusunan strategi dan SOP penanggulangan Karhuta 2024," katanya.

Koordinator IMF BNF Indonesia Astria Yayanty menambahkan kegiatan yang melibatkan kelompok MPA dan TSAK dampingan BNF dan BTNS ini berjumlah 40 peserta.

Dia menerangkan, kegiatan itu dilaksanakan dengan metode classical yakni seluruh pelaksanaannya di dalam ruangan diisi paparan, diskusi umum, diskusi group dan penyusunan strategi rencana penanggulangan karhutla di Kawasan Taman Nasional Sebangau dan Sekitarnya.