BPS: Sektor jasa tempati 70 persen penggerak ekonomi Palangka Raya
Palangka Raya (ANTARA) - Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah (Kalteng) Amos Adam Residul mengatakan sektor jasa menempati sekitar 70 persen penggerak perekonomian di kota setempat.
"Sektor jasa di Kota Palangka Raya menyumbang 70 persen lebih dalam menopang dan menggerakkan perekonomian," kata Amos di Palangka Raya, Selasa.
Dia menerangkan, sektor jasa itu seperti dari jasa akomodasi hotel, wisata, rumah makan dan yang lainnya, dari data tersebut dapat simpulkan betapa pentingnya peran jasa akomodasi dan perhotelan bagi perekonomian Kota Palangka Raya.
Menurut dia, kondisi tersebut terjadi karena Kota Palangka Raya bukan wilayah daerah perkebunan, pertambahan atau industri sehingga Ibu Kota Provinsi Kalimantan Tengah bergantung pada sektor jasa.
"Untuk itu, pemerintah daerah harus dapat memastikan aktivitas pada setiap sektor jasa berjalan lancar sehingga iklim perekonomian tetap terjaga," katanya.
Pernyataan itu diungkapkan Amos saat acara temu responden dan pers dalam rangka peningkatan kualitas data statistik jasa akomodasi di wilayah Kota Palangka Raya.
Baca juga: Polresta Palangka Raya: Polri jaga netralitas atur perilaku bermedsos
"Sementara giat hari ini kita fokuskan pada sektor pers dan hotel yang diikuti sembilan media massa, 30 hotel non bintang dan 13 hotel berbintang di Kota Palangka Raya," katanya.
Melalui kegiatan yang terbilang baru dilaksanakan oleh BPS Kota Palangka Raya ini dia berharap manajemen hotel dan media massa selaku responden dapat terus memberikan data secara akurat dan sesuai dengan kondisi di lapangan.
"Dengan disampaikannya data yang akurat dan sesuai kondisi di lapangan maka, BPS akan dapat memotret kondisi di lapangan. Data yang akurat sangat penting, apalagi data BPS ini juga dijadikan sebagai salah satu indikator pemerintah dalam merumuskan kebijakan," katanya.
Kepala Bappedalitbang Kota Palangka Raya Fauzi Rahman selaku narasumber mengatakan, pemerintah juga menggunakan data statistik dari BPS dalam menyusun dan merumuskan kebijakan.
"Salah satunya seperti saat penanggulangan Inflasi, data statistik juga menjadi acuan pemerintah untuk merumuskan langkah pencegahan dan penanganan," katanya.
Untuk itu, dia juga meminta para responden dapat berperan aktif menyediakan data yang akurat dan detail sehingga kondisi terkini di Kota Palangka Raya terpotret BPS.
Baca juga: Penjabat wali kota ajak pemuda tingkatkan semangat bela negara
Baca juga: Palangka Raya luncurkan pemetaan dini kebencanaan berbasis digital
Baca juga: Basarnas Palangka Raya terjunkan puluhan personel amankan Natal dan Tahun Baru
"Sektor jasa di Kota Palangka Raya menyumbang 70 persen lebih dalam menopang dan menggerakkan perekonomian," kata Amos di Palangka Raya, Selasa.
Dia menerangkan, sektor jasa itu seperti dari jasa akomodasi hotel, wisata, rumah makan dan yang lainnya, dari data tersebut dapat simpulkan betapa pentingnya peran jasa akomodasi dan perhotelan bagi perekonomian Kota Palangka Raya.
Menurut dia, kondisi tersebut terjadi karena Kota Palangka Raya bukan wilayah daerah perkebunan, pertambahan atau industri sehingga Ibu Kota Provinsi Kalimantan Tengah bergantung pada sektor jasa.
"Untuk itu, pemerintah daerah harus dapat memastikan aktivitas pada setiap sektor jasa berjalan lancar sehingga iklim perekonomian tetap terjaga," katanya.
Pernyataan itu diungkapkan Amos saat acara temu responden dan pers dalam rangka peningkatan kualitas data statistik jasa akomodasi di wilayah Kota Palangka Raya.
Baca juga: Polresta Palangka Raya: Polri jaga netralitas atur perilaku bermedsos
"Sementara giat hari ini kita fokuskan pada sektor pers dan hotel yang diikuti sembilan media massa, 30 hotel non bintang dan 13 hotel berbintang di Kota Palangka Raya," katanya.
Melalui kegiatan yang terbilang baru dilaksanakan oleh BPS Kota Palangka Raya ini dia berharap manajemen hotel dan media massa selaku responden dapat terus memberikan data secara akurat dan sesuai dengan kondisi di lapangan.
"Dengan disampaikannya data yang akurat dan sesuai kondisi di lapangan maka, BPS akan dapat memotret kondisi di lapangan. Data yang akurat sangat penting, apalagi data BPS ini juga dijadikan sebagai salah satu indikator pemerintah dalam merumuskan kebijakan," katanya.
Kepala Bappedalitbang Kota Palangka Raya Fauzi Rahman selaku narasumber mengatakan, pemerintah juga menggunakan data statistik dari BPS dalam menyusun dan merumuskan kebijakan.
"Salah satunya seperti saat penanggulangan Inflasi, data statistik juga menjadi acuan pemerintah untuk merumuskan langkah pencegahan dan penanganan," katanya.
Untuk itu, dia juga meminta para responden dapat berperan aktif menyediakan data yang akurat dan detail sehingga kondisi terkini di Kota Palangka Raya terpotret BPS.
Baca juga: Penjabat wali kota ajak pemuda tingkatkan semangat bela negara
Baca juga: Palangka Raya luncurkan pemetaan dini kebencanaan berbasis digital
Baca juga: Basarnas Palangka Raya terjunkan puluhan personel amankan Natal dan Tahun Baru