KPU Palangka Raya: Simulasi pemungutan suara sebagai sarana evaluasi

id Kpu palangka raya, simulasi pemungutan suara, pemilu 2024, palangkaraya

KPU Palangka Raya: Simulasi pemungutan suara sebagai sarana evaluasi

ILUSTRASI - Warga Palangka Raya memasukkan surat suara ke kotak suara. (ANTARA/Rendhik Andika)

Palangka Raya (ANTARA) -
Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah mematangkan kesiapan Kelompok Panitia Pemungutan Suara (KPPS) dalam pelaksanaan Pemilu melalui simulasi pemungutan dan perhitungan suara di TPS.
 
"Simulasi ini kami gelar guna mematangkan persiapan, evaluasi dan sebagai salah satu upaya mengatasi potensi masalah yang sering muncul saat pelaksanaan pemungutan hingga perhitungan suara nanti," kata Ketua KPU Kota Palangka Raya, Joko Anggoro di Palangka Raya, Jumat.
 
Dia menambahkan, simulasi yang digelar di Taman Pasuk Kameloh itu juga untuk memastikan setiap tahapan pemungutan suara sampai perhitungan sesuai peraturan.
 
Joko mengatakan, simulasi yang melibatkan sejumlah pihak terkait itu juga memberikan penjelasan kepada peserta terkait alur pelaksanaan pencoblosan di TPS.
 
"Untuk kegiatan hari ini dimulai dari proses pendaftaran diri dengan membawa KTP atau surat keterangan, kemudian tanda tangan daftar kehadiran dan menunggu panggilan petugas KPPS untuk diberikan surat suara untuk dicoblos," katanya.

Baca juga: Anggota DPR: Waspadai gangguan kamtibmas jelang Pemilu 2024
 
Pada simulasi ini, para pemilih juga diberikan model lima jenis surat suara yang harus dicoblos, yaitu surat suara untuk memilih presiden dan wakil presiden, DPR RI, DPD, DPRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota.
 
"Pemilih yang telah mendapatkan surat suara akan masuk ke bilik suara kemudian memasukkan surat suara yang telah dicoblos ke dalam kotak suara," katanya.
 
Terakhir peserta pemilu diwajibkan untuk melakukan cap jari dengan tinta ungu, sebagai tanda bahwa telah melakukan pemilu sesuai asas Langsung, Umum, Bebas, Jujur, dan Adil (Luber Jurdil).
 
Pada simulasi ini, KPU Kota Palangka Raya juga melaksanakan skenario-skenario atau kejadian yang berpotensi menimbulkan permasalahan pada saat pelaksanaan pemungutan suara.
 
"Ini agar apabila pada saat pelaksanaan pemilu nanti berpotensi terjadi permasalahan, sehingga nanti kawan-kawan kpps udah dapat memberikan solusi terhadap persoalan persoalan yang berpotensi tersebut," jelasnya.

Baca juga: Pj Wali Kota Palangka Raya sosialisasi pencegahan DBD di sekolah

Baca juga: Kejati selesaikan dua perkara di Kalteng dengan keadilan restoratif

Baca juga: Bandara Tjilik Riwut fasilitasi 12 UMKM dalam Bazar Imlek 2024