Sampit (ANTARA) - Berbagai cara dilakukan petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) di Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah untuk meningkatkan partisipasi pemilih, mulai dari mendekorasi TPS dengan tema valentine hingga menyediakan doorprize.
"Kami mengangkat konsep serba warna pink, supaya mengingatkan kita dengan Pemilu yang bertepatan dengan hari kasih sayang, sekaligus untuk menarik perhatian warga agar bersemangat datang ke TPS," kata Ketua KPPS TPS 31, Fitri di Sampit, Rabu.
TPS 31 yang berlokasi di Kelurahan Baamang Hulu, Kecamatan Baamang, memang cukup menarik perhatian dengan dekorasi serba warna pink. Dari pintu gerbang yang terbuat dari balon berwarna pink, dinding yang ditutupi kain berwarna pink dan putih, pernak-pernik hingga seragam petugas KPPS juga berwarna pink.
Fitri mengaku, pihaknya sengaja mendesain TPS dengan konsep valentine day atau hari kasih sayang, karena pesta demokrasi kali ini bertepatan dengan hari kasih sayang yang diperingati setiap 14 Februari.
Penggunaan tema valentine dalam desain TPS dengan jumlah 187 Daftar Pemilih Tetap (DPT) ini mendapat sambutan positif dari masyarakat, karena dinilai memberikan suasana baru pada pesta demokrasi kali ini.
"Lumayan unik, jadi beda dengan TPS yang lain. Suasana pesta demokrasi jadi terasa lebih meriah dari sebelum-sebelumnya," kata salah seorang pemilih, Derry.
Masih di wilayah Kelurahan Baamang Hulu, Petugas KPPS 09 juga punya cara yang unik untuk meningkatkan jumlah partisipasi pemilih, yakni dengan menyediakan doorprize atau hadiah unian bagi DPT yang menggunakan hak suaranya di TPS tersebut.
Doorprize yang disediakan berupa sembako, sabun cuci, dan lain-lain, karena mayoritas DPT di TPS 09 merupakan ibu rumah tangga.
Baca juga: Patroli Pemilu 2024, Bupati apresiasi antusiasme masyarakat
"Doorprize ini bersumber dari swadaya masyarakat, bertujuan untuk menarik minat pemilih supaya datang ke TPS dan menghindarkan golput," kata Ketua KPPS 09, Hayatunnisa.
Tak sekadar melaksanakan tugas sebagai KPPS, pihaknya juga terdorong untuk meningkatkan partisipasi pemilih pada Pemilu 2024 ini. Pasalnya, pada Pilkada 2020 lalu akibat pandemi COVID-19 dari sekitar 300 pemilih yang terdaftar hanya 200 orang yang menggunakan hak pilih.
Menurutnya, hal demikian sangat disayangkan, karena setiap suara berperan penting dalam menentukan pemimpin di masa depan dan diharapkan pemimpin yang terpilih merupakan yang terbaik sesuai harapan masyarakat.
Baca juga: Ratusan warga binaan Lapas Sampit gunakan hak pilih
Baca juga: Perbedaan cukup di bilik suara dan setelahnya tetap bersatu, kata Bupati Kotim
Baca juga: KPU Kotim musnahkan 1.721 surat suara lebih dan rusak