Menkes sebut jumlah petugas Pemilu 2024 wafat 84 orang

id menkes,petugas pemilu,pemilu 2024,meninggal dunia,kpu,bawaslu,tps

Menkes sebut jumlah petugas Pemilu 2024 wafat  84 orang

Seorang warga mengamati visi dan misi pasangan calon presiden dan wakil presiden saat akan menggunakan hak pilihnya di Tempat Pemungutan Suara (TPS) 02 yang terkepung banjir di Desa Ngelowetan , Kecamatan Mijen, Kabupaten Demak, Jawa Tengah, Rabu (14/2/2024). Sejumlah TPS di Kecamatan Mijen terpaksa dipindahkan ke area yang lebih aman dari genangan banjir pada hari Pemilu 2024 karena adanya banjir di luar prediksi pada Selasa (13/2) dini hari limpasan aliran banjir Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Demak. ANTARA FOTO/Aji Styawan/pras.

Jakarta (ANTARA) - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan total jumlah petugas Pemilu 2024 yang wafat dalam lima hari terakhir berjumlah total 84 orang, terdiri atas 71 dari petugas Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan 13 lainnya dari Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu).

Meskes ingin angka kematian petugas Pemilu 2029 ditekan hingga nol kasus melalui penyempurnaan strategi skrining kesehatan.

"Kami di pemerintah, khususnya Kemenkes melihat satu nyawa saja meninggal buat kami sudah terlalu banyak, karena banyak masyarakat berduka," kata Budi Gunadi Sadikin dalam konferensi pers di Gedung Kemenkes Kuningan, Jakarta, Senin.


Ia mengatakan strategi skrining kesehatan terhadap petugas Pemilu telah diterapkan pada tahun ini. Hasilnya, mampu menekan hingga 80 persen kasus petugas wafat dari insiden Pemilu 2019.

Budi melaporkan persentase petugas Pemilu yang wafat per 14--18 Februari 2024, berada pada kisaran 16 persen dari angka insiden serupa pada 2019 yang mencapai 554 jiwa.

"Sampai sekarang itu kisarannya 16 persen dari Pemilu sebelumnya yang angkanya di atas 500. Jadi memang terjadi penurunan yang sangat drastis," katanya.

Ia mengatakan total jumlah petugas Pemilu 2024 yang wafat dalam lima hari terakhir berjumlah total 84 orang, terdiri atas 71 dari petugas Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan 13 lainnya dari Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu).


Baca juga: Menkes soroti jam kerja petugas KPPS lampaui toleransi stamina

Baca juga: Anggota KPPS di Palangka Raya meninggal setelah sempat dirawat


Dikatakan Budi skrining kesehatan pada tahun ini menyasar total 6,8 juta petugas pada rentang usia 17 hingga 55 tahun sesuai persyaratan KPU. Sebanyak 6,4 juta petugas di antaranya dinyatakan sehat.

"Yang 400 ribu ini berisiko tinggi kemarin. Paling banyak hipertensi, jantung 26 persen, itu dua yang paling besar," katanya.

Upaya penyempurnaan skrining di Pemilu 2029, kata Budi, ditempuh dengan mengerahkan petugas Puskesmas untuk bertanggung jawab di setiap Tempat Pemungutan Suara (TPS) wilayahnya.

Selain itu, petugas Puskesmas juga perlu menyambangi petugas Pemilu yang terkategori berisiko tinggi untuk memastikan kesehatan mereka melalui cek tekanan darah, denyut jantung, saturasi.

Upaya itu, menurut Menkes perlu ditempuh jauh lebih awal dari perhelatan pemungutan suara Pemilu, sehingga petugas lapangan yang bekerja sudah dipastikan dalam kondisi sehat dan mampu bekerja.

Kemenkes bersama Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) akan mendiskusikan skema baru tersebut.

"Kami berpikir perbaiki ini. Sudah turun 80-an persen lebih, bisa nggak turun lebih banyak lagi, kalau bisa tidak ada yang meninggal. 2029 kita ingin nol yang wafat," ujarnya.