Petani Gumas antusias jadi peserta kebun plasma

id Petani Gumasantusias jadi peserta kebun plasma, kalteng, gumas, Gunung mas

Petani Gumas antusias jadi peserta kebun plasma

Bupati Gunung Mas Jaya S Monong menyerahkan SK terkait kemitraan plasma dengan PT ATA kepada Camat Kurun Iltem, di Desa Teluk Nyatu Kecamatan Kurun, Selasa (19/2/2024). ANTARA/Chandra

Kuala Kurun (ANTARA) - Petani di Kabupaten Gunung Mas, Kalimantan Tengah, antusias mengikuti program plasma melalui kemitraan dengan perusahaan perkebunan setempat, salah satunya dengan dengan PT Archipelago Timur Abadi (ATA) yakni sebanyak 1.089 petani.

Seribu lebih petani tersebut tersebar di empat desa di wilayah Kecamatan Kurun, kata Kepala Dinas Pertanian Gunung Mas Aryantoni melalui Kepala Bidang Perkebunan Haga di Kuala Kurun, Senin.

“Empat desa yang dimaksud yakni Hurung Bunut, Petak Bahandang, Teluk Nyatu, dan Tewang Pajangan. Jumlah petani peserta kebun plasma antara desa yang satu dengan desa lainnya berbeda,” sambungnya.

Petani peserta kebun plasma tersebut tersebar di Hurung Bunut adalah sebanyak 101 orang, di Petak Bahandang 421 orang, di Teluk Nyatu 283 orang, dan di Tewang Pajangan 284 orang.

Baca juga: DPRD Gunung Mas yakin TMMD pacu semangat persatuan

Kemitraan tersebut dimulai pada 2024 ini. Kemitraan ditandai dengan penanaman perdana yang dilakukan langsung oleh Bupati Gunung Mas, Jaya S Monong di Teluk Nyatu, Senin (19/2) lalu.

Selain itu, Surat Keputusan (SK) petani peserta plasma dan SK lokasi kebun plasma juga telah diserahkan oleh Bupati Gunung Mas, di sela tanam perdana di Teluk Nyatu. SK diserahkan secara simbolis dari bupati kepada Camat Kurun Iltem.

Sebelumnya, Bupati Gunung Mas Jaya S Monong mengatakan bahwa SK yang dikeluarkan telah melalui proses, sesuai aturan dan ketentuan yang berlaku. Tujuannya agar mereka yang menerima SK adalah benar-benar mereka yang berhak.

Orang nomor satu di lingkup Pemerintah Kabupaten Gunung Mas itu menjelaskan, SK lokasi lahan juga ditetapkan supaya tidak ada pergeseran lokasi. Dengan demikian diharap petani mengetahui di mana lokasi lahan mereka dan dapat memantau perkembangan dari lahan tersebut.

“Petani peserta kebun plasma sudah diverifikasi. Namun apabila terdapat kekeliruan akan diperbaiki, sebagaimana mestinya,” demikian Jaya.

Baca juga: Sekolah Barigas jadi wadah wujudkan lansia Gumas sehat

Baca juga: Polres Gumas tidak temukan indikasi keterkaitan narkoba dengan Pemilu 2024

Baca juga: Seorang anggota KPPS di Gunung Mas meninggal dunia saat dirawat di RS