Jakarta (ANTARA) -
Baca juga: Psikolog : Aromaterapi dapat bantu kelola stres
Baca juga: Tips mengelola stres dalam menjalani peran sebagai orang tua
Tindakan sederhana dengan melihat sebuah gambar dapat menghasilkan oksitosin, yang juga dikenal sebagai “hormon cinta”, yang dapat mengimbangi hormon stres.
Pada saat-saat stres, tubuh mengeluarkan banyak kortisol dan adrenalin, dan hal ini menyebabkan segala macam hal buruk terjadi di dalam tubuh kita.
“Denyut jantung kita naik, asupan oksigen kita turun,” jelasnya.
Baca juga: Tips tetap sehat dan produktif di masa peralihan menuju endemi
Namun melihat foto seseorang yang Anda cintai menghidupkan sistem saraf parasimpatis, yang aktif saat tubuh dalam keadaan relaksasi.
3. Sentuhan fisik
Memegang tangan atau memeluk seseorang mempunyai cara kerja yang mirip dengan melihat foto dalam hal mengurangi stres.
Memeluk hewan peliharaan juga mempunyai manfaat yang sama. Dan jika tidak ada orang yang Anda cintai atau binatang di dekatnya, memijat pelipis Anda, atau meletakkan tangan Anda di jantung dapat membuat Anda berada dalam kondisi keseimbangan.
Anda juga bisa menenangkan diri dengan memijat leher hingga pangkal tengkorak. Ini merangsang saraf vagus Anda yang penuh dengan reseptor oksitosin.
4. Latihan
Wiens mengatakan berolahraga menghasilkan dopamin, neurotransmitter dan hormon yang memberikan perasaan senang dan puas.
Seperti latihan pereda stres lainnya, olahraga dapat membantu menjinakkan sistem saraf simpatik dan mengaktifkan sistem saraf parasimpatis Anda.
Endorfin adalah bahan kimia yang dilepaskan oleh tubuh sebagai respons terhadap rasa sakit atau stres dan juga dilepaskan selama aktivitas menyenangkan seperti menghabiskan waktu di alam, olahraga, seks, tertawa, meditasi, dan makan coklat, menurut Harvard Health.
Buku Wien mengatakan bahwa efek pengurangan stres dari berada di alam terjadi hanya dalam 10 menit.
Baca juga: Pentingnya kelola stres untuk cegah insomnia
Menangis melepaskan oksitosin dan endorfin serta dapat membantu orang menenangkan diri dan mengatur suasana hati mereka.
Teknik penghilang stres lain yang dia sarankan adalah teknik yang disebut Hitung, Temukan, Komunikasikan, Pernapasan, dan Buang Nafas (CLCBE), yang diciptakan oleh Dr. Howard Stevenson, juga di Universitas Pennsylvania.
Baca juga: Cara kelola stres yang baik menurut psikolog
Baca juga: Hindari penyakit autoimun dengn kelola stres Anda
Baca juga: Kelola stres untuk bantu cegah kanker