Palangka Raya (ANTARA) -
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) menyatakan kredit atau pembiayaan perbankan di daerah setempat mengalami peningkatan hingga sebesar 7,63 persen (yoy).
"Kredit per Februari 2024 mencapai Rp45,94 triliun atau peningkatan 7,63 persen (yoy)," terang Kepala OJK Kalteng Otto Fitriandy di Palangka Raya, Jumat.
Adapun kredit per Februari 2023 adalah sebesar Rp42,68 triliun atau peningkatan 16,61 persen (yoy), serta per Februari 2022 sebesar Rp36,60 triliun atau peningkatan 8,41 persen.
Lebih lanjut disampaikan Otto, jenis kredit untuk wilayah Kalimantan Tengah didominasi oleh kredit konsumtif yang memiliki porsi sebesar Rp18,11 triliun.
Sebanyak lima sektor ekonomi kredit terbesar, meliputi pertanian, perburuan dan kehutanan, pemilikan peralatan rumah tangga, perdagangan besar dan eceran, pemilikan rumah tinggal, serta industri pengolahan.
Sedangkan penyaluran kredit berdasarkan jenis usaha, didominasi oleh non-UMKM atau bukan dari sektor usaha mikro, kecil dan menengah, yakni sebesar Rp29,77 triliun atau 64,81 persen dari total penyaluran kredit.
"Lima kabupaten/kota dengan penyaluran kredit terbesar di Provinsi Kalimantan Tengah berada di Kota Palangka Raya, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kotawaringin Barat, Kapuas dan Barito Utara," ujarnya.
Otto menjabarkan, secara umum kondisi sektor jasa keuangan di Kalimantan Tengah sampai April 2024 masih terbilang kokoh dan tetap terjaga dengan tren pertumbuhan positif pada seluruh sektor, tak hanya perbankan, tetapi juga pada industri keuangan non-bank.