Kecewa konser dibatalkan, calon penonton laporkan panitia ke polisi

id Kecewa konser dibatalkan, calon penonton laporkan panitia ke polisi, kalteng, Palangka raya, hukum, kriminal

Kecewa konser dibatalkan, calon penonton laporkan panitia ke polisi

Para korban pembeli tiket, pada saat hendak melaporkan panitia penyelenggara Bajenta Fest 2024, di Mapolresta Palangka Raya, Jumat (19/4/2024). ANTARA/Rajib Rizali

Palangka Raya (ANTARA) - Batalnya pelaksanaan sebuah konser di Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah, yang rencananya menghadirkan empat artis, membuat calon penonton yang sudah membeli tiket geram dan melaporkan panitia penyelenggara ke Polda Kalimantan Tengah.

"Di sini kami ada 11 orang mewakili seluruh korban yang telah membeli tiket untuk melaporkan peristiwa ini ke polisi," kata Koordinator Korban Bajenta Fest 2024, Riang usai membuat laporan di Markas Polda Kalimantan Tengah di Palangka Raya, Jumat.

Dia menjelaskan, sebelumnya panitia penyelenggara berencana menggelar konser musik dengan nama Bajenta Fest 2024, yang menghadirkan artis, seperti grup musik asal DIY Yogyakarta, yakni NDX A.K.A, kemudian Adera, Teuku Bastian Aldi (TBA) dan juga Raissa Anggiani.

Untuk dapat menonton artis-artis tersebut, Bajenta Fest 2024 menjual tiket dengan harga mulai dari Rp170 ribu hingga di atas Rp500 ribu. Bahkan, tak sedikit pembeli tiket yang berasal dari luar Kota Palangka Raya.

"Ada yang dari Kota Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur hingga Kota Pangkalan Bun, Kabupaten Kotawaringin Barat dan dari Provinsi Kalimantan Timur," ucapnya.

Berdasarkan jadwal, konser musik tersebut akan dilaksanakan pada Kamis, (18/4/2024) kemarin. Namun pada hari pelaksanaannya tiba, pihak panitia membatalkan secara sepihak konser musik tersebut.

Riang melanjutkan, dari keterangan resmi yang ada di media sosial resmi Bajenta Fest 2024, pembatalan konser musik tersebut diakibatkan panitia penyelenggara yang tak dapat melakukan pelunasan honor para artis.

“Pembatalan itu dilakukan secara sepihak oleh EO-nya pada hari H dan hanya menjelang beberapa jam sebelum pelaksanaan konser tersebut,” ujarnya.

Baca juga: KPU Kalteng sayembarakan maskot Pilkada 2024

Kecewa dengan kejadian itu, ia bersama 10 orang korban lainnya mewakili sekitar 400 korban yang sudah terkoordinir, untuk datang ke Polresta Palangka Raya dengan niat hendak melaporkan panitia penyelenggara.

Namun dengan barang bukti yang dinilai cukup besar, ia dan para korban lainnya kemudian diarahkan untuk melaporkan peristiwa tersebut ke Polda Kalimantan Tengah.

"Laporan ini dilakukan untuk memberikan efek jera kepada oknum penyelenggara agar ke depannya, peristiwa ini tidak terjadi lagi," bebernya.

Riang juga menjelaskan, pihak panitia penyelenggara telah membuat pernyataan resmi melalui akun media sosial terkait permintaan maaf dan pengembalian uang pembelian tiket.

"Panitia meminta waktu tujuh bulan untuk pengembalian uang. Tentu kami tidak ingin, karena kami takut justru panitia itu melarikan diri," katanya.

Sementara itu, pihak dari EO Bajenta Fest 2024 itu sendiri belum memberikan pernyataan apapun ketika awak media mencoba menghubunginya melalui WhatsApp.

Namun dari rilis resmi yang tertera pada akun media sosial instagram resmi Bajenta Fest 2024, bahwa mereka meminta permohonan maaf kepada seluruh pihak atas batal terselenggaranya konser musik tersebut.

“Selamat pagi teman-teman Pahari Bajenta. Kami memohon maaf dan sangat menyesali ini. Kepada Pahari Bajenta semua, kami informasikan bahwa konser ini dinyatakan batal untuk diadakan,” tulis akun Bajenta Festa 2024 pada instagram resminya.

Baca juga: Disnakertranskop UKM Barito Utara buka layanan pembuatan Eazy Paspor

Baca juga: Sigit Widodo calon tunggal Ketum KONI Kota Palangka Raya

Baca juga: Tingkat kecelakaan lalu lintas selama Ramadhan 2024 di Kalteng menurun