Pemkot Palangka Raya diminta gencar edukasi kesehatan remaja bagi pelajar

id Pemkot Palangka Raya diminta gencar edukasi kesehatan remaja bagi pelajar, kalteng, Palangka raya, pendidikan, dprd Palangka raya

Pemkot Palangka Raya diminta gencar edukasi kesehatan remaja bagi pelajar

Anggota Komisi C DPRD Kota Palangka Raya, Susi Idawati. ANTARA/Dokumentasi Pribadi.

Palangka Raya (ANTARA) - Anggota Komisi C DPRD Kota Palangka Raya, Susi Idawati meminta pemerintah kota setempat untuk gencar dalam mengedukasi tentang kesehatan remaja kepada para pelajar, khususnya kaum perempuan.

"Karena nantinya mereka ini lah yang menjadi seorang ibu dan melahirkan anak dengan kesehatan yang berkualitas," katanya di Palangka Raya, Kamis.

Dia menjelaskan, pemerintah dapat memberikan edukasi terkait kesehatan reproduksi hingga bahaya pernikahan usia dini yang bisa menimbulkan efek kesehatan bagi reproduksi, risiko kanker dan mental.

Selain dapat mencerahkan masa depan anak, pernikahan usia dini juga dinilai dapat menjadi pemicu tingginya angka stunting di Kota Palangka Raya.

"Karena usia nya yang belum cukup, tentunya ketika hamil di usia dini rahim nya akan rentan bahkan bisa membuat perempuannya baby blues syndrome yang berpengaruh terhadap gizi anak," ucapnya.

Baca juga: Usaha ayam potong di Palangka Raya sangat menguntungkan

Srikandi partai NasDem ini mengakui, edukasi tentang kesehatan remaja tersebut sebenarnya sudah harus dilakukan oleh seluruh orang tua terhadap anaknya sejak dini.

Pasalnya dengan adanya kedekatan secara darah dan emosional, dia meyakini edukasi yang diberikan akan dapat lebih tersampaikan kepada anak.

"Peran pemerintah kemudian melengkapi edukasi-edukasi yang telah disampaikan oleh orang tua sehingga anak memiliki bekal pengetahuan tentang kesehatan remaja dan reproduksi," ujarnya.

Saat ini, edukasi tentang kesehatan remaja maupun reproduksi bukan suatu hal yang tabu untuk diberikan kepada anak.

Sebab hal tersebut dinilai dapat mencegah adanya pergaulan yang salah hingga seks bebas yang mengakibatkan pernikahan usia dini akibat hamil di luar nikah.

"Anak ini kan tingkat penasarannya tinggi, bagaimana kalau dia tidak ada pengetahuan dan penasaran ingin mencoba bersama teman seusianya. Ini yang harus dihindari," demikian Susi Idawati.

Baca juga: Penjabat Wali Kota Palangka Raya salurkan bantuan untuk korban kebakaran

Baca juga: Imigrasi Palangka Raya gandeng Ombudsman perkuat Zona Integritas menuju WBBM

Baca juga: Ketua DPRD Seruyan selesaikan program RPL di Fisipol UMPR