Kuala Kurun (ANTARA) -
Penjabat (Pj) Bupati Gunung Mas, Kalimantan Tengah, Herson B Aden mengatakan ritual Tiwah merupakan kegiatan keagamaan dan kekayaan budaya, yang memiliki daya tarik bagi wisatawan baik lokal maupun mancanegara.
Ritual Tiwah memiliki potensi wisata yang perlu dikemas dan dipromosikan dengan baik, kata Herson dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan Asisten III Setda Gumas Letus Guntur saat menghadiri tabuh pertama Tiwah Massal di Kelurahan Tampang Tumbang Anjir Kecamatan Kurun, Sabtu.
“Diharapkan pelaksanaan ritual Tiwah seperti ini akan terus dipertahankan pada tahun-tahun yang akan datang, bahkan bisa menjadi agenda tahunan untuk menunjang pariwisata di Gumas,” sambung dia.
Dia pun mengajak sekaligus mengimbau masyarakat serta wisatawan yang datang, untuk bersama-sama menjaga suasana keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas), sehingga Tiwah massal berjalan dengan aman dan lancar hingga selesainya nanti.
Tiga desa/kelurahan yang dimaksud yakni di Tampang Tumbang Anjir yang saat ini sudah memasuki acara Tabuh Pertama. Kemudian di Desa Tangki Dahuyan Kecamatan Manuhing dan Desa Hujung Pata di Kecamatan Rungan Barat.
Untuk Tiwah massal di Tangki Dahuyan, tutur dia, telah dilaksanakan prosesi Pendeng Balai Sangkaraya/Muluh Gandang. Untuk acara Tabuh diperkirakan jatuh pada Juli 2024.
Sedangkan untuk Tiwah massal di Hujung Pata masih dalam tahap persiapan, di mana panitia ritual Tiwah massal menyampaikan bahwa pelaksanaan Tabuh dijadwalkan pada Oktober 2024.
“Pemerintah daerah juga memberi bantuan terhadap pelaksanaan Tiwah massal di tiga tempat tadi, yang berasal dari APBD kabupaten melalui program pokok pikiran sejumlah anggota DPRD Gumas,” beber Hansli.
Lainnya, Ketua Panitia Pelaksana Upacara Tiwah di Kelurahan Tampang Tumbang Anjir, Didot Lewis menyampaikan ada 25 arwah yang ditiwahkan pada upacara Tiwah massal ini.