Sampit (ANTARA) - Bunda Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah menggalakkan Gerakan Makan Ikan (Gemarikan) sebagai salah satu upaya mencegah stunting pada anak-anak.
“Kegiatan ini merupakan upaya kami dalam mendukung program pemerintah terkait penanganan stunting. Dengan ini diharapkan meningkatkan indikator kesehatan anak-anak di Kotim,” kata Ketua Bunda PAUD Kotim Khairiah Halikinnor di Sampit, Selasa.
Kegiatan yang dilaksanakan di atrium Citimal Sampit tersebut melibatkan sejumlah instansi terkait, di antaranya Dinas Pendidikan dan Dinas Perikanan Kotim.
Khairiah menjelaskan, terjadinya stunting pada anak salah satu penyebabnya adalah selera makan yang kurang baik. Anak cenderung lebih menyukai makanan instan atau camilan yang rasanya enak, namun dari segi pemenuhan nutrisi sangat tidak memadai.
Makanan instan atau camilan umumnya mengandung terlalu banyak natrium dan lemak, sedangkan pertumbuhan anak memerlukan nutrisi, seperti vitamin, protein, serat dan berbagai nutrisi lainnya.
Salah satu makanan bergizi tinggi namun kurang digemari anak adalah ikan dan produk olahannya. Padahal ikan mengandung banyak manfaat dan salah satu komponen yang tidak terpisahkan dari pola makan sehat.
Ikan kaya akan sumber protein yang baik, mengandung omega 3 yang dapat meningkatkan kecerdasan, sumber vitamin D, menjaga kesehatan mata, menurunkan risiko alergi dan autoimun.
“Oleh sebab itu, bagi anak-anak usia dini yang sedang dalam masa pertumbuhan asupan nutrisi yang cukup, termasuk ikan, sangatlah penting untuk mendukung perkembangan mereka secara optimal,” ujarnya.
Khairiah melanjutkan, tahun 2024 Kotim mendapat kabar yang kurang menyenangkan, yakni Kotim menjadi salah satu dari tiga kabupaten di Kalimantan Tengah yang mengalami peningkatan angka stunting.
Maka dari itu, Bunda PAUD Kotim dan jajaran mencoba melakukan intervensi guna menekan kenaikan angka stunting di daerah dengan menyelenggarakan kegiatan Gemarikan.
Dia berharap seluruh masyarakat mau berusaha untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya mengkonsumsi ikan, khususnya bagi anak-anak, serta memberikan edukasi mengenai manfaat kesehatan yang terkandung dalam ikan.
Baca juga: Pemkab Kotim-GPPI sepakat wujudkan pengelolaan sawit berkelanjutan
“Dengan mengolah ikan menjadi berbagai varian yang lezat dan menarik diharapkan bisa menemukan kegemaran makan ikan pada anak-anak kita,” ujarnya.
Dalam hal ini orang tua memiliki peran yang besar dalam membimbing dan memberikan contoh bagi anak-anak terkait pola makan sehat.
Melalui kegiatan Gemarikan ini diharapkan menjadi momentum untuk menjadikan konsumsikan dan olahannya sebagai bagian dari gaya hidup sehat sehari-hari
Mewakili Bupati Kotim Halikinnor, Staf Ahli Bupati Rusmiati menyampaikan, Pemkab Kotim menyambut baik langkah intervensi yang coba dilakukan Bunda PAUD Kotim dengan menyelenggarakan kegiatan gemarikan
“Kami bersyukur, karena Bunda PAUD sangat konsern dalam menjaga dan mendukung anak-anak di Kotim agar tumbuh optimal, baik dalam pemenuhan nutrisi maupun akses pendidikan bagi anak usia dini,” ucapnya.
Rusmiati pun mengajak masyarakat, khususnya orangtua agar membimbing anak-anak untuk memiliki kebiasaan hidup sehat, termasuk dalam hal pola makan yang seimbang.
Melalui kegiatan ini, ia berharap semua dapat lebih memahami betapa pentingnya peran ikan dalam pemenuhan gizi bagi tumbuh kembang anak-anak.
“Dengan berbagai olahan yang variatif, kita upayakan agar tumbuh keinginan dalam diri anak untuk menjadikan gemar makan ikan sebagai bagian dari gaya hidup sehat mereka,” tuturnya.
Sementara itu, Kabid Pembinaan PAUD dan Pendidikan Non Formal Disdik Kotim Legendaria Okta Bellary Nusaku dalam laporannya menyebutkan, kegiatan Gemar Makan Ikan bersama Bunda PAUD adalah salah satu kegiatan dalam program Disdik Kotim.
Kegiatan ini dilaksanakan selama satu hari diikuti oleh 28 satuan PAUD di Kotim, terdiri atas 56 guru dan kepala sekolah yang mendampingi 84 peserta didik.
Tujuan dari kegiatan ini untuk mendukung pelaksanaan program kerja Bunda PAUD Kotim dalam mencegah dan menurunkan angka stunting di daerah.
“Disamping itu, kegiatan ini untuk memperkenalkan kepada anak tentang konsumsi ikan maupun produk olahannya, agar menumbuhkan rasa suka serta kegemaran dalam mengkonsumsi ikan,” demikian Legendaria.
Baca juga: Disdik: 98,51 Persen siswa SMP di Kotim dinyatakan lulus
Baca juga: DPKP Kotim pastikan kelayakan hewan kurban
Baca juga: Diskominfo Kotim sediakan internet gratis di arena Sampit Expo 2024