Perguruan Tinggi harus dioptimalkan menyokong agenda Indonesia Emas 2045
Palangka Raya (ANTARA) - Senator asal Kalimantan Tengah Agustin Teras Narang menyatakan bahwa pemangku kebijakan publik memiliki peran penting dalam mendorong organisasi, khususnya perguruan tinggi, agar kian optimal menyokong agenda Indonesia Emas 2045.
Dorongan itu sangat diperlukan karena organisasi dan perguruan tinggi dapat melahirkan kepemimpinan politik tingkat nasional maupun daerah yang mampu membawa Indonesia menuju Indonesia Emas 2045, kata Teras Narang melalui rilis diterima di Palangka Raya, Jumat.
"Itu saya sampaikan saat seminar optimalisasi strategi kepemimpinan dalam mencapai Indonesia Emas 2045 yang diselenggarakan Universitas Kristen Indonesia (UKI) di Jakarta, Kamis (13/6)," ungkap dia.
Anggota DPD RI itu memang diundang UKI untuk membagikan perspektif atau pandangan tentang integrasi keterampilan supervisor, efektivitas manajemen waktu, dan peningkatan produktivitas dalam optimalisasi strategi kepemimpinan.
Teras Narang mengatakan bahwa dirinya juga menyampaikan bahwa hal yang perlu dipahami organisasi dan anggotanya adalah, agar setiap unit organisasi mesti membenahi pertama-tama terkait konsepsi dan strategi kepemimpinan dalam mencapai tujuan bersama. Selanjutnya merumuskan bersama bagaimana keterampilan supervisor bisa meningkat dari waktu ke waktu, ada manajemen waktu yang efektif dijalankan, serta produktivitas organisasi pun terukur.
"Dengan demikian, ketiga elemen ini bisa diintegrasikan melalui peran pemimpin-pemimpin dalam organisasi," ucapnya.
Mantan Gubernur Kalteng periode 2005-2010 dan 2010-2015 itu membagikan pengalaman sebagai kepala daerah dalam menunjukkan elemen-elemen strategi kepemimpinan pada akhirnya, harus diintegrasikan lewat penyatuan konsepsi dasar tentang kepemimpinan, strategi kepemimpinan hingga kepemimpinan strategis.
Baca juga: Penuhi pangan rakyat Indonesia, UU PLP2B perlu direvisi
"Apabila konsepsinya sudah sama, maka berikutnya adalah peran pemimpin organisasi itu sendiri untuk menyelaraskan semua untuk mencapai tujuan. Maka dari itu penting kemampuan komunikasi dan koordinasi," kata Teras Narang.
Dirinya pun berharap kepada Provinsi Kalimantan Tengah, agar para pemimpin tiap organisasi turut berperan mendukung agenda pembangunan negara. Termasuk meningkatkan dan mengintegrasikan keterampilan supervisor, manajemen waktu, serta produktivitas organisasi untuk mencapai tujuan bersama.
"Pada akhirnya, jika Indonesia Emas 2045 dipandang sebagai tujuan bersama yang lebih besar dari tujuan masing-masing organisasi, maka perlu dilihat, peranan paling strategis dan vital yang dapat dikerjakan organisasi dalam mencapai tujuan bangsa tersebut," demikian Teras Narang.
Baca juga: Teras Narang nilai proyek kereta api di Kalteng harus ditindaklanjuti
Baca juga: Kalteng perlu susun kendala serta usulan terkait perbaikan tata kelola pelayaran
Baca juga: Teras Narang: Kegelisahan publik terkait Tapera harus direspons serius
Dorongan itu sangat diperlukan karena organisasi dan perguruan tinggi dapat melahirkan kepemimpinan politik tingkat nasional maupun daerah yang mampu membawa Indonesia menuju Indonesia Emas 2045, kata Teras Narang melalui rilis diterima di Palangka Raya, Jumat.
"Itu saya sampaikan saat seminar optimalisasi strategi kepemimpinan dalam mencapai Indonesia Emas 2045 yang diselenggarakan Universitas Kristen Indonesia (UKI) di Jakarta, Kamis (13/6)," ungkap dia.
Anggota DPD RI itu memang diundang UKI untuk membagikan perspektif atau pandangan tentang integrasi keterampilan supervisor, efektivitas manajemen waktu, dan peningkatan produktivitas dalam optimalisasi strategi kepemimpinan.
Teras Narang mengatakan bahwa dirinya juga menyampaikan bahwa hal yang perlu dipahami organisasi dan anggotanya adalah, agar setiap unit organisasi mesti membenahi pertama-tama terkait konsepsi dan strategi kepemimpinan dalam mencapai tujuan bersama. Selanjutnya merumuskan bersama bagaimana keterampilan supervisor bisa meningkat dari waktu ke waktu, ada manajemen waktu yang efektif dijalankan, serta produktivitas organisasi pun terukur.
"Dengan demikian, ketiga elemen ini bisa diintegrasikan melalui peran pemimpin-pemimpin dalam organisasi," ucapnya.
Mantan Gubernur Kalteng periode 2005-2010 dan 2010-2015 itu membagikan pengalaman sebagai kepala daerah dalam menunjukkan elemen-elemen strategi kepemimpinan pada akhirnya, harus diintegrasikan lewat penyatuan konsepsi dasar tentang kepemimpinan, strategi kepemimpinan hingga kepemimpinan strategis.
Baca juga: Penuhi pangan rakyat Indonesia, UU PLP2B perlu direvisi
"Apabila konsepsinya sudah sama, maka berikutnya adalah peran pemimpin organisasi itu sendiri untuk menyelaraskan semua untuk mencapai tujuan. Maka dari itu penting kemampuan komunikasi dan koordinasi," kata Teras Narang.
Dirinya pun berharap kepada Provinsi Kalimantan Tengah, agar para pemimpin tiap organisasi turut berperan mendukung agenda pembangunan negara. Termasuk meningkatkan dan mengintegrasikan keterampilan supervisor, manajemen waktu, serta produktivitas organisasi untuk mencapai tujuan bersama.
"Pada akhirnya, jika Indonesia Emas 2045 dipandang sebagai tujuan bersama yang lebih besar dari tujuan masing-masing organisasi, maka perlu dilihat, peranan paling strategis dan vital yang dapat dikerjakan organisasi dalam mencapai tujuan bangsa tersebut," demikian Teras Narang.
Baca juga: Teras Narang nilai proyek kereta api di Kalteng harus ditindaklanjuti
Baca juga: Kalteng perlu susun kendala serta usulan terkait perbaikan tata kelola pelayaran
Baca juga: Teras Narang: Kegelisahan publik terkait Tapera harus direspons serius