Antisipasi dampak kemarau pada produksi pertanian di Palangka Raya

id dprd palangka raya, sigit k yunianto, hidroponik, pertanian, kemarau, palangkaraya

Antisipasi dampak kemarau pada produksi pertanian di Palangka Raya

ILUSTRASI - Warga memanen kangkung hidroponik. ANTARA/Cahya Sari.

Palangka Raya (ANTARA) -
Ketua DPRD Palangka Raya, Kalimantan Tengah Sigit Karyawan Yunianto meminta pemerintah kota dapat mengantisipasi dampak kemarau.

"Tidak hanya terkait potensi terjadinya kebakaran hutan dan lahan (karhutla) saja, tetapi juga dampak kemarau terhadap hasil produksi para petani yang ada di daerah ini," katanya di Palangka Raya, Sabtu.
 
Dirinya menjelaskan, musim kemarau dikhawatirkan dapat membuat lahan pertanian menjadi kekeringan sehingga berpotensi menyebabkan para petani di daerah ini gagal panen.
 
Sigit meminta pemerintah kota melakukan berbagai upaya untuk mengantisipasi terjadinya gagal panen, yakni dengan menyediakan sumur bor, saluran primer, skunder, dan tersier.
 
"Itu harus menjadi perhatian utama, mengingat kondisi saluran air dapat berdampak langsung pada kondisi air yang mengalir ke area pertanian masyarakat,” ucapnya.

Baca juga: DPRD Palangka Raya minta pemeliharaan drainase dilakukan secara rutin
 
Lebih lanjut Sigit mengatakan, ketika terjadi gagal panen oleh para petani di daerah ini, hal tersebut berdampak pada menurunnya ketersediaan pangan di Palangka Raya.
 
Kondisi tersebut, membuat harga pangan di daerah ini berpotensi mengalami kenaikan serta mendatangkan pangan dari luar kota melebihi jumlah yang biasanya.
 
"Karena permintaan banyak tetapi barangnya sedikit, tentu harga akan naik. Akhirnya yang tadinya ketergantungan pangan dari luar kita misalnya hanya 40 persen, menjadi 60 atau 70 persen," ujarnya.
 
Untuk itu politisi PDI Perjuangan Kalimantan Tengah ini meminta kepada seluruh masyarakat agar dapat memanfaatkan sisa-sisa pekarangan rumahnya untuk menanam sayur dengan metode hidroponik.
 
Sebab metode penanaman tersebut tidak memerlukan lahan yang luas serta mudah dilakukan, sehingga dapat membentuk ketahanan pangan mandiri di rumah masing-masing.
 
"Jadi ketika panen tinggal petik saja untuk dimakan sendiri. Atau bisa juga dijual sehingga bisa menjadi penambahan pendapatan keluarga," demikian Sigit Karyawan Yunianto.

Baca juga: Legislator Palangka Raya: Tingkatkan rasa memiliki untuk jaga fasilitas umum

Baca juga: Ketua DPRD: Putra daerah harus diutamakan dalam seleksi CASN di Palangka Raya

Baca juga: Perlu ada upaya nyata selesaikan konflik agraria, kata Ketua DPRD Palangka Raya