Sampit (ANTARA) - Bupati Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah Halikinnor menyebut ajang Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) ke 55 dan Festival Seni Qasidah (FSQ) 2024 tingkat kabupaten sebagai momentum menumbuhkembangkan keluhuran nilai ajaran Al Quran.
“Keliru jika menganggap pelaksanaan MTQ dan FSQ hanya sebagai kegiatan seremoni. karena disamping untuk syiar Islam, kegiatan ini untuk menumbuhkembangkan keluhuran nilai Al Quran di masyarakat,” kata Halikinnor di Basirih Hilir, Minggu.
Hal tersebut ia sampaikan ketika membuka ajang MTQ ke 55 dan FSQ 2024 di Lapangan Bola Persada, Kelurahan Basirih Hilir, Kecamatan Mentaya Hilir Selatan. Turut hadir dalam acara tersebut Sekda Kotim, Ketua TP PKK Kotim, PHBI, kepala organisasi perangkat daerah dan camat se-Kotim serta tamu undangan lainnya.
Acara pembukaan agenda tahunan Pemkab Kotim ini berlangsung meriah dengan disaksikan ribuan orang, baik peserta maupun penonton. Terlebih, pada MTQ dan FSQ kali ini mendatangkan penceramah kondang ibu kota, yakni Ustadz Sholeh Mahmoed atau lebih dikenal dengan Ustadz Solmed.
Halikinnor menuturkan, keluhuran nilai ajaran Al quran perlu ditumbuhkembangkan melalui proses pendidikan baik formal maupun informal, termasuk salah satunya melalui MTQ dengan berbagai cabang keilmuan Al Quran yang diselenggarakan secara berjenjang hingga tingkat internasional.
Maka dari itu, keliru apabila pelaksanaan MTQ hanya dipahami dari sisi kegiatan syiar keagamaan, tanpa mampu memaknai lebih komprehensif. Pemahaman dan kesadaran perlu dibangun dalam nurani dan pikiran setiap masyarakat, sehingga kegiatan ini tidak hanya disikapi sebagai kegiatan rutinitas seremonial semata.
“Kami harap kegiatan ini mampu menjadi momentum strategis mewarnai pelaksanaan pembangunan dan perilaku kehidupan masyarakat dalam kehidupan sehari-hari dengan nilai-nilai Al Quran,” tuturnya.
Ia melanjutkan, dalam setiap pelaksanaan MTQ, STQ dan FSQ tingkat Provinsi Kalimantan Tengah, Kotim telah dikenal memiliki kafilah yang cukup diperhitungkan.
Baca juga: GPPI optimistis perkebunan mampu bantu kurangi pengangguran di Kotim
Hal ini tidak terlepas dari kesungguhan pemerintah daerah serta keterlibatan dan peran serta instansi maupun lembaga terkait dalam pengembangan pembinaan seni baca Al Quran dan seni qasidah.
Al Quran yang dipercayai umat Islam sebagai wahyu Allah SWT kepada umat, mengandung banyak pokok ajaran sehingga seluruh hidup dan kehidupan menjadi teratur. Al Quran adalah pengajaran bagi manusia agar mengetahui jalan yang haq dan batil, antara yang benar dan yang sesat dan lainnya.
Al Quran memiliki peran yang sangat penting dalam menjalani hidup dan perlu dipelajari dengan sungguh-sungguh agar hidup berjalan kebenaran dan keselamatan di dunia dan akhirat.
“Oleh sebab itu, melalui ajang MTQ dan FSQ ini diharapkan bisa mendorong dan memotivasi masyarakat, khususnya umat Islam, agar mempelajari nilai-nilai Al quran sebagai pedoman kehidupan sehari-hari,” ucapnya.
Dalam kesempatan itu, Halikinnor berpesan kepada seluruh dewan hakim, juri, dan panitera agar dapat menjalankan tugas dengan baik serta dapat memberikan penilaian objektif dan jujur serta menjunjung sportivitas dan berpihak kepada kebenaran dan amanah.
Dewan hakim yang terlibat dalam acara ini merupakan orang-orang yang terpilih berdasarkan kualitas keilmuan dan pengalaman yang baik. Sehingga, ajang MTQ dan fsq ini diharapkan tidak hanya mengukur kualitas peserta, tetapi juga akan menguji kemampuan dewan hakim dalam memilih juara yang terbaik.
“Sementara bagi kafilah yang akan bertanding saya ucapkan selamat mengikuti MTQ dan FSQ. Bagi yang akan keluar sebagai pemenang, siapkan diri anda untuk menghadapi MTQ tingkat provinsi nantinya,” pungkasnya.
Disamping itu, Halikinnor juga mengapresiasi Pemerintah Kecamatan Mentaya Hilir Selatan selaku tuan rumah atas persiapan yang cukup matang, sehingga acara berlangsung lancar dan sukses, serta disambut antusias masyarakat.
Baca juga: Disdik Kotim belum ada menerima laporan pungli PPDB
Acara dibuka dengan penampilan kolaborasi drum band yang terdiri dari SMPN 1 Mentaya Hilir Selatan, MTSN 2 Kotim, SMAN 1 Mentaya Hilir Selatan dan SMA IT Al-Madaniyah. Tarian kolosal Lentera Hati oleh pelajar dan TP PKK Mentaya Hilir Selatan.
Dilanjutkan dengan lantunan kalam Ilahi oleh Rahmad Tawakal Subarin juara I qori remaja Kotim pada MTQ Provinsi Kalteng di Pangkalan Bun. Sambutan-sambutan, pengibaran bendera dan penyerahan piala bergilir MTQ Kotim. MTQ ke 55 dan FSQ 2024 dimeriahkan pula dengan adanya bazar UMKM dan pasar rakyat.
Camat Mentaya Hilir Selatan sekaligus Ketua Panitia MTQ ke 55 dan FSQ 2024 Kotim, Syahrial menyampaikan persiapan acara memakan waktu kurang lebih tiga bulan. Di antaranya pelatihan paduan suara, kelompok tari, drum band dan Paskibraka.
“Persiapan sudah kami lakukan sejak tiga bulan yang lalu, kami berupaya semaksimal mungkin agar acara ini berjalan lancar,” sebutnya.
Ia meneruskan, peserta MTQ ke 55 dan FSQ 2024 Kotim mencapai 810 orang, meliputi peserta, pendamping dan official kafilah dari 17 kecamatan di Kotim. Total 26 cabang lomba akan digelar, terdiri atas 22 lomba MTQ dan 4 lomba FSQ.
Pelaksanaan kegiatan dibagi delapan titik, antara lain Lapangan Bola Persada, halaman kantor Kelurahan Basirih Hilir, SMPN 1 Mentaya Hilir Selatan, MTSN 2 Kotim, SMAN 1 Mentaya Hilir Selatan, SMA IT Al-Madaniyah, Masjid Nuruddin dan Masjid Al Ikhlas.
Sumber pembiayaan berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kotim, sebesar Rp1,8 miliar.
Khususnya dari Kecamatan Mentaya Hilir Selatan mengirimkan 110 orang untuk mengikuti perlombaan. Namun, tidak semua cabang lomba yang bisa diikuti karena belum ada perwakilan yang memenuhi syarat.
“Sebagai tuan rumah kami tidak menargetkan yang muluk-muluk, apalagi beberapa tahun terakhir kami berada di posisi runner up. Jadi kali ini kami fokus sebagai penyelenggara kegiatan,” demikian Syahrial.
Baca juga: 2.500 warga Kotim ramaikan pawai taaruf Tahun Baru Islam
Baca juga: Kotim Job Fair 2024 tawarkan 1.907 lowongan pekerjaan
Baca juga: Dukung IKN, Gerdayak berharap warga lokal dilibatkan dalam kepemimpinan