Palangka Raya (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah mengatakan bahwa kebakaran lahan yang terjadi di daerahnya, diduga sengaja dibakar oleh oknum masyarakat.
"Jadi ada beberapa kejadian kebakaran lahan yang terjadi di Palangka Raya belum lama ini, memang ada unsur sengaja oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab," kata Pelaksana Tugas (Plt) BPBD Kota Palangka Raya, Hendrikus Satria Budi di Palangka Raya, Senin.
Budi menjelaskan, untuk kejadian tersebut tidak terjadi lagi di wilayah Kota Palangka Raya selain meningkatkan patroli para personelnya pihaknya juga mengajak masyarakat juga ikut mengawasi persoalan ini.
Jangan oknum-oknum tidak bertanggung jawab tersebut dengan leluasa memanfaatkan musim kemarau ini untuk membakar lahan dan hutan, sehingga nantinya sulit dipadamkan dan daerah mendapatkan dampak negatifnya.
"Dengan berkolaborasi saya sangat yakin bahwa persoalan kebakaran lahan di daerah kita tidak akan terjadi lagi. Maka dari itu perlu pengawasan yang ketat baik dari kami, masyarakat serta instansi terkait lainnya," ucapnya.
Ditegaskan Budi yang juga menjabat sebagai Camat Bukit Batu itu, bahwa apabila ada oknum yang sengaja membakar hutan dan lahan maka bisa dikenakan tindak pidana oleh kepolisian setempat.
Maka dari itu, pihaknya juga tidak segan-segan mengamankan apabila ada pelaku pembakar hutan dan lahan apabila kedapatan melakukan perbuatan tersebut dan nantinya yang bersangkutan akan diserahkan ke kepolisian untuk diproses sesuai aturan yang berlaku.
"Meskipun di Juli ini sudah masuk kemarau, namun kami tetap melakukan upaya-upaya pencegahan terkait karhutla agar tidak terjadi di wilayah Kota Palangka Raya dengan berbagai cara," ungkapnya.
Ditambahkan Budi, untuk bulan ini kejadian karhutla di Palangka Raya sudah terjadi sebanyak 13 kali. sedangkan hutan dan lahan yang terbakar luasnya sebanyak 8,30 hektare.
Untuk lokasi kejadian di Kecamatan Jekan Raya ada sembilan kejadian, kecamatan Pahandut satu kejadian, Sabangau dua kejadian, Bukit Batu satu kejadian, Rakumpit tidak ada kejadian sehingga totalnya 13 kali kejadian.
"Untuk personel kami selalu siap melakukan pencegahan serta pemadaman apabila ada kejadian. Kemudian kami berharap semoga persoalan ini di tahun ini tidak banyak terjadi, sehingga dampaknya tidak berimbas ke masyarakat," demikian Hendrikus Satria Budi.
Berita Terkait
Kemenkumham Kalteng-BSK Hukum dan HAM RI diskusikan strategi kebijakan hukum
Jumat, 18 Oktober 2024 5:49 Wib
Pedagang bakso di Palangka Raya disarankan urus sertifikasi halal
Kamis, 17 Oktober 2024 19:18 Wib
Peserta didik di Kota Palangka Raya diminta waspadai wabah saat musim hujan
Kamis, 17 Oktober 2024 18:27 Wib
DPR RI ajak masyarakat jangan golput di Pilkada Kalteng 2024
Kamis, 17 Oktober 2024 17:07 Wib
Kapolda serukan pentingnya kamtibmas kepada pemuda-pemudi se-Kalteng
Kamis, 17 Oktober 2024 16:42 Wib
Tim E-sport FBI UMPR juarai turnamen Mobile Legend
Kamis, 17 Oktober 2024 14:54 Wib
Legislator sebut generasi muda miliki peran penting dalam pelestarian budaya
Kamis, 17 Oktober 2024 14:51 Wib
Pemkab Gumas gandeng LPPM UPR susun potensi produk unggulan daerah
Kamis, 17 Oktober 2024 14:42 Wib