Kakanwil: Penyelenggaraan haji 2024 di Kalteng sukses

id kanwil kemenag kalteng, haji 2024, ibadah haji, noor fahmi, tanah suci mekkah, palangkaraya

Kakanwil: Penyelenggaraan haji 2024 di Kalteng sukses

Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Tengah Noor Fahmi.   (ANTARA/HO-Kanwil Kemenag Kalteng)

Palangka Raya (ANTARA) -
Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Tengah Noor Fahmi menilai penyelenggaraan ibadah haji tahun 1445 H/2024 M berjalan sukses.
 
"Pelayanan haji mengalami peningkatan yang signifikan di tengah penambahan jumlah jamaah haji Indonesia dibanding tahun-tahun sebelumnya" kata Noor Fahmi di Palangka Raya, Selasa.
 
Hal ini disampaikannya dalam acara Tasyakuran Penyelenggaraan Ibadah Haji Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2024 yang digelar Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) di Aula Kanwil Kemenag Kalteng.
 
Acara tasyakuran turut dihadiri, Sekda Kalteng Nuryakin, Kepala Bidang PHU Hasan Basri, Kepala Kankemenag Palangka Raya Nur Widiantoro, Karo Kesra Achmad Farukha, Kabag Kesra Eka Dian Satya dan jamaah haji asal Kota Palangka Raya sebanyak 75 orang.
 
Kakanwil mengatakan, kuota haji Indonesia semula sebanyak 221.000 orang. Kemudian mendapat tambahan kuota 20.000 orang, sehingga totalnya menjadi 241.000 orang.
 
"Jumlah ini merupakan yang terbesar sepanjang sejarah penyelenggaraan haji di Indonesia dan terbesar diantara negara-negara lain," katanya.
 
Noor Fahmi mengatakan sejumlah kesuksesan penyelenggaraan haji 2024 dengan berbagai kebijakan dan inovasi yang menyentuh berbagai kebutuhan jamaah haji.
 
Dia menerangkan, mulai dari tahap pelunasan biaya ibadah haji, Kementerian Agama menerapakan kebijakan istithaah kesehatan bagi jemaah sebagai syarat pelunasan dan pemberangkatan haji.
 
Faktanya, jumlah jemaah haji yang wafat selama operasional haji 2024 turun cukup tajam dibanding tahun sebelumnya. "Untuk Kalteng sendiri tahun lalu ada tujuh orang yang wafat sedangkan tahun ini hanya dua orang," bebernya.
 
Kakanwil melanjutkan, kebijakan istithaah tersebut sangat mendukung upaya Kementerian Agama mewujudkan tagline Haji Ramah Lansia. Tercatat hampir 45 ribu jamaah haji 2024 masuk kategori lansia.

Baca juga: Pemkab Barsel optimalkan pencegahan polio
 
Tak hanya itu, Kementerian Agama menyiapkan petugas yang memberikan layanan dengan cepat, ramah, tanggap dan memprioritaskan pada jamaah lansia maupun disabilitas.
 
Dia mencontohkan, seperti di Embarkasi Banjarmasin yang tidak ada seremonial melelahkan, jamaah haji dapat segera beristirahat dan berangkat, ditambah layanan koper jamaah haji yang langsung diantarkan ke kamar di asrama haji.
 
Kemudahan juga dapat dirasakan pada saat pengkloteran dan penyusunan manifest penerbangan. Dimana jamaah lansia dan disabilitas diprioritaskan duduk di seta kelas bisnis atau didekat pintu sehingga memudahkan evakuasi.
 
Di Tanah Suci, lanjut dia, jamaah haji telah disiapkan akomodasi pemondokan yang sangat nyaman dan dekat dengan Masjidil Haram dan di Madinah dekat dengan Masjid Nabawi. Ditambah fasilitas tempat tidur, pendingin udara, kamar mandi, pelayanan staf hotel dan Wifi untuk tetap terhubung dengan keluarga, yang kesemuanya baik.
 
Untuk pelaksanaan Armuzna, Kementerian Agama menetapkan skema Murur yang memberikan fleksibilitas dan kemudahan bagi jamaah, terutama jamaah lansia, jamaah yang memiliki kondisi kesehatan tertentu atau keterbatasan fisik.
 
"Skema murur menjadikan pergerakan jemaah dari Arafah melalui Muzdalifah tanpa berhenti, langsung menuju Mina. Jemaah tetap berada di dalam kendaraan saat melintas di Muzdalifah, sehingga tidak terjadi penumpukan massa di area tersebut," tuturnya.
 
Dia menilai manfaat dari penerapan skema murur ini tidak hanya dirasakan oleh jamaah haji lansia dan yang memiliki keterbatasan, namun juga mengurangi kepadatan di Muzdalifah dan penempatan jamaah haji di Mina pun dapat dilakukan dengan baik.
 
Kelancaran pada fase Armuzna akhirnya berdampak pada tahap lempar jumrah di Jamarat sehingga dapat dilaksanakan dengan lancar dan tertib. Terkait Jamarat, Kementerian Agama telah mengupayakan tidak ada jemaah haji yang ditempatkan di Mina Jadid agar tidak telalu jauh dengan Jamarat.
 
Soal katering untuk jamaah haji, menu makanan dan minumannya bervariasi, dengan cita rasa nusantara sebanyak tiga kali sehari, serta membantu meningkatkan stamina untuk menjalankan ibadah haji.
 
Bahkan sebanyak 6.736 kambing Dam dikelola dengan baik oleh PPIH, dimana 2.000 kambing dikirim ke Indonesia sebagai upaya pengentasan stunting.
 
Peningkatan pelayanan juga terasa dalam bidang transportasi, yakni bus Sholawat yang tersedia dengan frekuensi cukup tinggi, sehingga jamaah tidak perlu menunggu terlalu lama untuk mendapatkan transportasi ke Masjidil Haram.
 
"Tahun ini, ada 293 jemaah haji lansia yang terfasilitasi safari wukuf dengan 425 bus sholawat dengan 22 cadangan standby 24 jam, serta pelayanan optimal dari 170 hotel di Makkah dan 117 hotel di Madinah bagi jamaah," ungkapnya.
 
Ia mengaku bersyukur atas kelancaran dan keselamatan yang dirasakan para jemaah haji. Karena itu Noor Fahmi mengapresiasi seluruh pihak yang telah bekerja keras mengawal dan memastikan kelancaran penyelenggaraan ibadah haji tahun ini. Mulai dari tahap keberangkatan hingga kepulangan jemaah haji.
 
"Semua ini tidak mungkin terwujud tanpa kerja keras dan koordinasi yang baik dari seluruh pihak terkait," ujarnya.
 
Namun demikian, penyelenggaraan ibadah haji tahun 2024 ini juga perlu dilakukan beberapa evaluasi. Dengan adanya evaluasi, maka di tahun depan pelayanan penyelenggaraan ibadah Haji harus terus ditingkatkan, sehingga jemaah haji dapat terlayani dengan baik dan lancar.
 
Apalagi melalui Aplikasi Kawal Haji yang dirilis Kementerian Agama, jamaah, keluarga jamaah atau masyarakat Indonesia bisa memberikan kritik atau saran. Seluruhnya terekam dan termonitor dengan baik oleh tim Humas, Data dan Informasi Kemenag Pusat untuk ditindaklanjuti.

Baca juga: 58 pejabat ikuti seleksi jabatan di Pemkab Kobar

Baca juga: Bupati Kotim ajak masyarakat sukseskan PIN Polio 2024

Baca juga: BPJS Kesehatan ajak seluruh pihak tingkatkan kepatuhan kepesertaan Program JKN