Palangka Raya (ANTARA) -
Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) kembali menerima Penghargaan Insentif Fiskal pada 2024 dari pemerintah pusat.
"Insentif fiskal ini digunakan untuk kegiatan sesuai dengan kebutuhan dan prioritas di kabupaten dan kota, berupa dukungan infrastruktur, pelayanan publik, peningkatan perekonomian, pelayanan kesehatan ataupun pelayanan pendidikan," kata Asisten Perekonomian dan Pembangunan (Ekbang) Setda Kalteng Sri Widanarni di Palangka Raya, Senin.
Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian menyerahkan penghargaan insentif fiskal kepada Wakil Gubernur Kalteng Edy Pratowo di Jakarta.
Kemudian untuk memberikan perhatian kepada daerah yang telah bekerja dengan baik dalam mengendalikan inflasi, serta memacu daerah lain yang belum mendapat penghargaan agar dapat meningkatkan kinerja.
Pemprov Kalteng menerima penghargaan insentif fiskal tahun anggaran 2024 kategori Pengendalian Inflasi Daerah Periode I bersama tiga provinsi lainnya. Besaran insentif tahun berjalan 2024 yang diterima Kalteng adalah sebesar Rp5,7 miliar lebih.
Kinerja pemda dalam pengendalian inflasi di daerah dinilai berdasarkan pelaksanaan sembilan upaya yang menunjukkan pengendalian inflasi pangan yang telah dilakukan pemda, hingga kepatuhan penyampaian laporan kepada Kemendagri, Kemendag dan Kemenko Biro Ekonomi terkait pengendalian inflasi.
Selain itu, peringkat inflasi merupakan nilai capaian yang merupakan hasil dari upaya pengendalian inflasi daerah dan rasio realisasi serta alokasi belanja terhadap total anggaran belanja daerah.
Adapun berdasarkan data yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS), tingkat inflasi di Kalteng dalam kondisi terkendali.
Di antaranya data BPS yang dirilis pada 1 Agustus 2024, yakni untuk inflasi Kalteng pada Juli 2024 untuk tahun ke tahun atau year on year adalah sebesar 1,28 persen.
Sementara itu, Gubernur Sugianto Sabran dalam sejumlah kesempatan senantiasa menekankan pengendalian inflasi menjadi salah satu prioritas bagi jajaran Pemprov Kalteng.
"Berbagai upaya untuk mengendalikan inflasi di Kalteng maupun menjaga daya beli masyarakat terus kami lakukan, di antaranya dengan menggelar pasar murah, pasar penyeimbang, Gerakan Pangan Murah, maupun melalui program dan kegiatan lainnya," tegasnya.
Baca juga: FSQ ke-11 lestarikan seni qasidah di Kalimantan Tengah
Baca juga: Sekda Kalteng: LKD Fatayat NU diharap lahirkan kader berwawasan Islam
Baca juga: Kalimantan Tengah kenalkan ragam benih unggul lokal spesifik ke tingkat nasional