Buntok (ANTARA) - Sebanyak 50 orang tenaga kerja konstruksi di Barito Selatan, Kalimantan Tengah mengikuti pelatihan dan sertifikasi jabatan supervisor Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) jenjang lima dan enam.
Asisten III Sekretariat Daerah (Setda) Barito Selatan, Mirwansyah mengatakan, kegiatan yang dilaksanakan tersebut untuk pembinaan Sumber Daya Manusia (SDM) tenaga jasa konstruksi di daerah ini.
"Pelatihan dan sertifikasi ini merupakan kegiatan rutin yang dilaksanakan dalam setiap tahunnya," katanya, saat menghadiri acara tersebut, di Buntok, Rabu.
Setiap tenaga kerja konstruksi yang bekerja di bidang jasa konstruksi, lanjut dia, wajib memiliki sertifikat kompetensi kerja dan hal itu sesuai dengan Undang-Undang cipta kerja Nomor 11/2020.
"Saya mengapresiasi Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Barito Selatan yang telah menyelenggarakan pelatihan dan sertifikasi tersebut," kata Mirwansyah.
Menurut dia, kegiatan yang dilaksanakan ini, tentunya sejalan dengan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Barito Selatan 2025-2045 khususnya pada pilar pertama yakni transposisi sosial.
"Hal tersebut guna mewujudkan SDM yang sehat, cerdas, unggul, kompetitif, dan berakhlakul karimah," ucapnya mewakili Penjabat Bupati Barito Selatan, DR Deddy Winarwan.
Sementara itu, Plt Sekretaris DPUPR Barito Selatan, M Taufik menyatakan bahwa kegiatan yang dilaksanakan ini, bekerjasama dengan Balai Jasa Kontruksi Wilayah (BJKW) V Banjarmasin.
"Pelatihan dan sertifikasi kita laksanakan tersebut sesuai amanat Undang-Undang cipta kerja," terangnya mewakili Kepala DPUPR Barito Selatan, DR Ita Minarni.
Baca juga: Masyarakat Barsel diajak waspadai ancaman radikalisme
Dikatakannya, pelatihan serta sertifikasi K3 yang dilaksanakan selama dua hari tersebut sangat penting guna mencegah terjadinya kecelakaan di wilayah kerja konstruksi.
Narasumber pelatihan, dan sertifikasi tersebut, Sri Sumarni menyampaikan untuk materi yang disampaikan dalam kegiatan ini terkait peraturan-undangannya mengenai K3. Kemudian, dalam bidang pengawasan mulai dari perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, dan evaluasi.
"Untuk hari pertama dilakukan pembekalan, dan pada hari kedua akan dilaksanakan sertifikasi uji kompetensi dengan mendatangkan dua assesor dari Surabaya," kata dia.
Sementara Kepala Bidang (Kabid) Bina Jasa Kontruksi pada DPUPR Barito Selatan, Hawinu B. Handen menambahkan, kegiatan pelatihan dan sertifikasi yang dilaksanakan di aula Bappeda tersebut diikuti peserta dari penyedia jasa atau kontraktor.
"Peserta juga dari Pegawai Tidak Tetap (PTT) pada DPUPR, serta Aparatur Sipil Negara (ASN) pada beberapa dinas teknis serta guru dari Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 3 (SMKN-3) Buntok," pungkasnya.
Baca juga: DPUPR Barsel laksanakan sertifikasi kepada tenaga jasa konstruksi
Baca juga: Tarian budaya Barsel raih juara 1 World Championship of Folklore di Bulgaria
Baca juga: DPUPR Barito Selatan laksanakan 81 kegiatan proyek irigasi
Berita Terkait
Indonesia dinilai perlu kerja keras untuk imbangi Jepang
Kamis, 14 November 2024 20:37 Wib
DPRD Barsel dalami rencana kerja KUA PPAS 2025
Kamis, 14 November 2024 9:55 Wib
Fraksi NasDem Gumas: Program kerja harus perhatikan skala prioritas
Rabu, 13 November 2024 12:36 Wib
Angkatan kerja Kalteng meningkat 53,27 ribu orang per Agustus 2024
Jumat, 8 November 2024 15:17 Wib
Raperbup pengembangan ASN harus menginspirasi budaya kerja di Barito Timur
Kamis, 7 November 2024 15:14 Wib
PLN UID Kalselteng-Dinas ESDM Kalsel kerja sama pemerataan energi kelistrikan
Selasa, 5 November 2024 11:51 Wib
DPRD Kapuas mulai bahas KUA-PPAS 2025 bersama mitra kerja
Selasa, 5 November 2024 8:02 Wib
DPRD Seruyan nilai perlunya inovasi dalam menciptakan lapangan kerja baru
Kamis, 31 Oktober 2024 16:54 Wib