Yogyakarta (ANTARA) - Presiden Joko Widodo menghadiri pertemuan puluhan kiai muda se-Pulau Jawa di Pondok Pesantren (Ponpes) Ora Aji di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Kamis.
Rombongan Presiden Jokowi tiba di kompleks Ponpes Ora Aji sekitar pukul 09.15 WIB.
Dengan mengenakan kemeja putih dan peci hitam, Jokowi disambut penampilan rebana kemudian memasuki forum pertemuan kiai muda yang bertepatan Hari Ulang Tahun ke-12 ponpes asuhan Miftah Maulana Habiburrahman atau Gus Miftah itu.
Sekitar pukul 10.15 WIB, Presiden Jokowi meninggalkan ponpes dan menyempatkan membagikan sembako, kaus, dan buku untuk ratusan warga yang berkerumun di depan halaman ponpes.
"Tadi kita 'multaqo' (pertemuan) bersama kiai muda se-Jawa pilihan 50 orang dari Jawa Timur, Jawa Barat, Jakarta, dan Jawa Tengah," ujar Pengasuh Ponpes Ora Aji Gus Muftah kepada awak media seusai kunjungan presiden.
Menurut Miftah, Presiden Jokowi sudah sejak lama menyampaikan rencananya mengunjungi kediamannya.
Merespons keinginan presiden, Miftah kemudian menemui Menteri Sekretariat Negara (Mensesneg) Pratikno agar rencana kunjungan presiden dapat diagendakan bersamaan Ultah ke-12 Ponpes Ora Aji.
"Alhamdulillah beliau (Presiden Jokowi) pas ada agenda. Jadi gayung bersambut saat harlah beliau pas berkenan untuk hadir di Ora Aji," kata dia.
Dalam forum pertemuan bersama kiai muda se-Jawa yang berlangsung tertutup itu, Miftah mengaku menyampaikan pujian terkait banyaknya kebijakan Presiden Jokowi yang amat dirasakan manfaatnya bagi kalangan pondok pesantren.
"Saya sampaikan bahwa sekian banyak prestasi-prestasi yang Pak Jokowi sampaikan terlepas tidak ada gading yang tidak retak," ucap Miftah.
Di hadapan para kiai, menurut Miftah, Presiden Jokowi merespons pujian itu dengan santun sembari menyebut dirinya bukan siapa-siapa dan banyak yang lebih pintar.
"Beliau menjawab dengan sangat santun, sederhana, saya itu bukan siapa-siapa kata beliau. Banyak yang lebih pintar dari pada saya," ujar Miftah menirukan ucapan Jokowi.