Palangka Raya (ANTARA) -
Bulog Kalimantan Tengah menyatakan hingga 4 Oktober 2024 telah tersalurkan Beras Program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) di provinsi setempat sebanyak 9.774 ton yang turut berkontribusi dalam menjaga stabilitas harga di pasaran.
"Kami tetap mendistribusikan SPHP untuk masyarakat, sebagai salah satu upaya dalam menjaga stabilitas harga sembako khususnya beras," terang Kepala Kantor Bulog Wilayah Kalteng Budi Cahyanto di Palangka Raya, Senin.
Saat ini harga jual beras SPHP yakni di depan gudang Rp11.300 per kilogram, sedangkan Harga Eceran Tertinggi (HET)-nya adalah Rp13.100 per kilogram.
Budi menyampaikan kondisi menjelang akhir 2024 berbeda dengan saat menjelang akhir 2023. Yakni saat menjelang akhir 2023 fluktuasi harga cukup luar biasa.
Adapun berdasarkan rekapitulasi pantauan harga Dinas Ketahanan Pangan (Dishanpang) Kalteng, untuk harga beras baik medium hingga premium di sejumlah pasar di Kalimantan Tengah, rata-rata harga jualnya berkisar antara Rp14 ribu hingga Rp17 ribu lebih per kilogramnya.
Menurutnya, kondisi ini juga dipengaruhi petani di Kalteng baru saja sukses melaksanakan panen, dengan produksi yang tampaknya cukup baik.
Namun demikian, Bulog tetap berupaya mempersiapkan langkah-langkah menghadapi adanya potensi kenaikan harga ke depan, terlebih pada Oktober, November dan Desember sudah lepas dari masa panen.
"Kita berupaya mempersiapkan stok sebagai langkah mitigasi potensi kenaikan. Juga didukung adanya program bantuan pangan pemerintah dua bulan berturut-turut, yakni Oktober dan untuk Desember yang diperkirakan akan digeser ke November," tuturnya.
Budi menyampaikan, saat ini stok beras yang mereka miliki sekitar 9.500 ton, dan akan datang lagi sekitar 8.700 ton, sehingga ketahanan stok untuk Kalteng akan benar-benar dalam kondisi terjaga.