Disdik Kotim dorong keterlibatan orang tua di sekolah

id Disdik Kotim dorong keterlibatan orang tua di sekolah, kalteng, disdik kotim, Sampit, kotim, Kotawaringin Timur, pendidikan, irfansyah

Disdik Kotim dorong keterlibatan orang tua di sekolah

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Kotawaringin Timur Muhammad Irfansyah. ANTARA/Devita Maulina.

Sampit (ANTARA) - Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah mendorong keterlibatan orang tua di dalam berbagai kegiatan di sekolah agar lebih akrab dengan lingkungan pendidikan anak, serta bisa mempererat hubungan orang tua dan anak.

“Para orang tua maupun wali murid diharapkan bisa terlibat dalam kegiatan di sekolah, misalnya pada perayaan hari jadi sekolah. Dengan begitu orang tua bisa tau kondisi sekolah anaknya, posisi duduk dimana dan lainnya, tidak sekadar hanya tau sampai depan sekolah,” kata Kepala Disdik Kotim Muhammad Irfansyah di Sampit, Jumat.

Ia menyebutkan, penyelenggaraan pendidikan tidak hanya dilakukan di sekolah, tapi keluarga juga memiliki peran yang sangat penting. Keterlibatan orang tua dalam pendidikan dapat membantu membentuk karakter positif anak dan meningkatkan prestasi belajarnya.

Beberapa cara untuk menumbuhkan keterlibatan orang tua dalam pendidikan anak adalah meningkatkan komunikasi antara orang tua dan guru, merawat lingkungan belajar yang kondusif, mengantar anak ke sekolah, mengikuti kegiatan parenting dan memperhatikan aktivitas anak di sekolah.

Berkaitan dengan hal ini, ia mengapresiasi SMPN 1 Sampit yang memiliki cara tersendiri untuk meningkatkan literasi peserta didik dengan melibatkan para orang tua melalui program gerakan orang tua membaca.

Program gerakan orang tua membaca yang dilaksanakan dua kali dalam sebulan, setiap Kamis yang disebut Kamis Literasi. Seluruh orang tua diberikan kesempatan berkontribusi dalam penguatan literasi anak dengan menjadi inspirator yang penjadwalannya diatur oleh wali kelas masing-masing.

“Dalam kegiatan itu orang tua akan membacakan atau berbagi cerita kepada peserta didik di sekolah, sehingga disamping penguatan literasi juga bisa menjalin keakraban antara orang tua murid dengan lingkungan sekolah anaknya,” tuturnya.

Contoh positif lain juga dilakukan di SMP Bagendang, Kecamatan Mentaya Hilir Utara yang memiliki program piket setiap Senin yang guru piketnya adalah orang tua murid. Kegiatan ini dilakukan secara bergantian.

Ia berharap program seperti itu bisa menjadi contoh bagi sekolah lainnya di Kotim. Tidak harus program yang sama, tapi setiap sekolah bisa berinovasi dan berkreasi untuk membuat suatu program yang melibatkan orang tua atau wali murid terhadap lingkungan pendidikan.

“Harapannya dengan keterlibatan orang tua di lingkungan pendidikan anak mereka jadi paham bahwa edukasi itu tidak hanya tanggung jawab sekolah tapi orang tua dan masyarakat juga ikut terlibat,” demikian Irfansyah.