Pusat dan daerah harus berkoordinasi selesaikan tantangan pangan dari hulu ke hilir
Palangka Raya (ANTARA) - Senator RI asal Kalimantan Tengah Agustin Teras Narang mengingatkan pemerintah pusat, dalam hal ini Kementerian Pertanian, Badan Pangan, Badan Urusan Logistik (Bulog) dan badan lainnya yang berada di bawah naungan Kementerian Koordinator Pangan, agar lebih serius mengurus masalah pangan.
Koordinasi Pemerintah pusat dengan pemerintah daerah beserta para akademisi maupun para petani harus lebih dimaksimalkan, kata Teras Narang usai melakukan kunjungan ke Desa Pilang Kabupaten Pulang Pisau, Kamis.
"Menyelesaikan tantangan pangan dari hulu ke hilir harus dilakukan secara bersama-sama. Itulah kenapa saya meminta koordinasi pusat dan daerah harus lebih dimaksimalkan," ucapnya.
Berdasarkan kunjungan ke Desa Pilang, dirinya menemukan tantangan pembangunan ketahanan pangan nasional. Di mana pengakuan Kepala Desa dan masyarakat Desa Pilang, di wilayah setempat ada 400 hektar lahan ditetapkan sebagai proyek ketahanan pangan. Namun sangat disayangkan, banjir tidak dapat diatasi akibat sistem pengairan belum berfungsi dengan baik.
Anggota DPD RI itu mengatakan bahwa dari penuturan kepala desa dan warga setempat, ternyata pengairan yang dibangun, tidak mampu mengatasi permasalahan yang terjadi. Alhasil lahan yang telah dibuka warga sekitar dalam mendukung lumbung pangan, tak kuasa menahan banjir karena karena sistem pengairan tak direncanakan dan digarap secara baik.
"Seharusnya urusan pangan ini mesti diurus secara profesional, didukung oleh teknologi mutakhir serta dipimpin oleh para negarawan. Seperti kata Bung Karno, urusan pangan adalah soal mati dan hidupnya sebuah bangsa," ujar Teras Narang.
Baca juga: Teras Narang minta anggaran pembangunan daerah direncanakan secara adil
Menurut mantan Gubernur Kalteng periode 2005-2010 dan 2010-2015 itu, masalah-masalah dalam program urusan pangan sejatinya sudah lama berlangsung. Idealnya, pemerintah sungguh bisa mengelolanya, termasuk memetakan potensi masalah dan menyiapkan desain serta sistem irigasi yang punya daya tahan baik, agar curah hujan serta luapan air sungai tak sampai merusak lahan persawahan.
"Jangan sampai sia-sia itikad serius Presiden Prabowo Subianto mencapai swasembada pangan yang ditunjukkan dengan pembentukan Kementerian Koordinator Pangan," demikian Teras Narang.
Baca juga: Teras Narang gali isu maupun persoalan terkini terkait Pilkada di Kalteng
Baca juga: Bawaslu Kalteng diskusikan kemungkinan revisi sejumlah UU ke Teras Narang
Baca juga: Teras Narang beri perhatian terhadap pembentukan otonomi daerah desa dan tenaga honorer
Koordinasi Pemerintah pusat dengan pemerintah daerah beserta para akademisi maupun para petani harus lebih dimaksimalkan, kata Teras Narang usai melakukan kunjungan ke Desa Pilang Kabupaten Pulang Pisau, Kamis.
"Menyelesaikan tantangan pangan dari hulu ke hilir harus dilakukan secara bersama-sama. Itulah kenapa saya meminta koordinasi pusat dan daerah harus lebih dimaksimalkan," ucapnya.
Berdasarkan kunjungan ke Desa Pilang, dirinya menemukan tantangan pembangunan ketahanan pangan nasional. Di mana pengakuan Kepala Desa dan masyarakat Desa Pilang, di wilayah setempat ada 400 hektar lahan ditetapkan sebagai proyek ketahanan pangan. Namun sangat disayangkan, banjir tidak dapat diatasi akibat sistem pengairan belum berfungsi dengan baik.
Anggota DPD RI itu mengatakan bahwa dari penuturan kepala desa dan warga setempat, ternyata pengairan yang dibangun, tidak mampu mengatasi permasalahan yang terjadi. Alhasil lahan yang telah dibuka warga sekitar dalam mendukung lumbung pangan, tak kuasa menahan banjir karena karena sistem pengairan tak direncanakan dan digarap secara baik.
"Seharusnya urusan pangan ini mesti diurus secara profesional, didukung oleh teknologi mutakhir serta dipimpin oleh para negarawan. Seperti kata Bung Karno, urusan pangan adalah soal mati dan hidupnya sebuah bangsa," ujar Teras Narang.
Baca juga: Teras Narang minta anggaran pembangunan daerah direncanakan secara adil
Menurut mantan Gubernur Kalteng periode 2005-2010 dan 2010-2015 itu, masalah-masalah dalam program urusan pangan sejatinya sudah lama berlangsung. Idealnya, pemerintah sungguh bisa mengelolanya, termasuk memetakan potensi masalah dan menyiapkan desain serta sistem irigasi yang punya daya tahan baik, agar curah hujan serta luapan air sungai tak sampai merusak lahan persawahan.
"Jangan sampai sia-sia itikad serius Presiden Prabowo Subianto mencapai swasembada pangan yang ditunjukkan dengan pembentukan Kementerian Koordinator Pangan," demikian Teras Narang.
Baca juga: Teras Narang gali isu maupun persoalan terkini terkait Pilkada di Kalteng
Baca juga: Bawaslu Kalteng diskusikan kemungkinan revisi sejumlah UU ke Teras Narang
Baca juga: Teras Narang beri perhatian terhadap pembentukan otonomi daerah desa dan tenaga honorer