Palangka Raya (ANTARA) - PLN Unit Induk Distribusi Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah (UID Kalselteng) menyambut kunjungan PT Borneo Indobara (BIB) dalam kegiatan Customer Engagement yang berlangsung di Banjarbaru pada Senin (18/11).
Melalui pernyataan yang diterima di Palangka Raya, Rabu diterangkan, kegiatan ini dilakukan untuk membahas kebutuhan energi listrik dalam mendukung peningkatan operasional usaha pertambangan batubara serta membantu BIB mencapai target Net Zero Emission pada 2028.
"PLN sangat mendukung upaya penambahan kebutuhan daya yang diperlukan oleh PT BIB dan seluruh mitranya," kata General Manager PLN UID Kalselteng Ahmad Syauki.
Pihaknya juga sangat senang dan akan mendukung program penambahan kebutuhan daya BIB. PLN juga sangat komitmen untuk hal ini, apalagi saat ini pihaknya didukung dengan suplai daya yang cukup.
Ahmad Syauki menjelaskan bahwa penyambungan listrik ke site tambang yang jaraknya puluhan hingga ratusan kilometer dari gardu induk tentu memiliki tantangan teknis yang cukup besar.
“Tantangan kita bersama adalah teknis tegangan, PLN akan berupaya meningkatkan kualitas pelayanan di kawasan pertambangan dengan menambahkan beberapa infrastruktur seperti kapasitor," katanya.
Baca juga: PLN dan Pemko Banjarbaru resmikan Desa Berdaya Ojolali
Namun demikian, pihaknya harus berkolaborasi bersama dengan PT BIB agar pasokan listrik tetap optimal dan dapat mendukung kelancaran operasional.
Sementara itu, Chief Operating Officer PT BIB Raden Utoro menekankan pentingnya peran PLN dalam mendukung kegiatan operasional perusahaan. BIB mengandalkan PLN sebagai penyedia utama energi listrik untuk kegiatan pertambangannya.
“Kami mengapresiasi PLN yang selama ini terus menyalurkan listrik ke perusahaan kami, dan mengajak seluruh mitra strategis kami untuk menyampaikan kebutuhan-kebutuhan energi operasional kepada PLN,” ujar Raden.
Raden Utoro menjabarkan betapa pentingnya listrik PLN bagi operasional BIB karena dapat membantu penghematan biaya operasional dan mengurangi emisi gas rumah kaca. Sehingga, ia berupaya untuk mengalihkan sebagian besar penggunaan energi ke listrik PLN.
“Jika kami menggunakan BBM untuk operasional tambang, maka kami membutuhkan sekitar 800 liter per hari. Sebaliknya, dengan menggunakan listrik PLN, kami membutuhkan daya hampir mencapai 12 megawatt, dengan diesel hanya sebagai cadangan. Jadi kebutuhan listrik kami sangat besar,” ujar Raden.
Listrik PLN juga membantu PT BIB untuk mencapai target Net Zero Emission pada tahun 2028. Dengan beralih sepenuhnya menggunakan listrik bersih dari PLN serta energi terbarukan lainnya, BIB berharap dapat mendukung pertumbuhan industri yang lebih berkelanjutan.
Dengan langkah sinergi elektrifikasi ini, diharapkan dapat meningkatkan produktivitas PT BIB, yang tentunya akan berdampak positif pada peningkatan pendapatan asli daerah melalui pajak barang tertentu.
Baca juga: PLN Kalselteng terangi tiga desa, 100 persen Barito Timur telah berlistrik
Baca juga: Hashim Djojohadikusumo pikat Pendanaan Hijau EUR 1,2 miliar untuk sektor kelistrikan
Baca juga: Menuju interkoneksi kelistrikan Kalimantan, PLN selesaikan energize jaringan Kendawangan-Sukamara