Sampit (ANTARA) - Satu tahun berlalu sejak alih fungsi bangunan, akhirnya Swalayan UMKM Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah mulai beroperasi, meski baru tahap uji coba.
“Swalayan UMKM mulai dijalankan kurang lebih sepekan yang lalu, masih uji coba atau soft opening, rencananya pada Hari Ulang Tahun (HUT) Kotim nanti akan kami laksanakan grand openingnya,” kata Pelaksana Tugas Kepala Dinas Koperasi UKM Perindustrian dan Perdagangan Kotim Fahrujiansyah di Sampit, Selasa.
Bangunan Pasar Rakyat Mentaya Sampit yang dibangun pada 2017 pada awalnya diperuntukkan sebagai pasar ikan. Namun, karena posisinya berada di tengah kota banyak pihak yang menilai lokasi itu tidak cocok untuk dijadikan pasar ikan lantaran bisa menimbulkan bau tidak sedap.
Kemudian, pada 9 Desember 2023 Pemkab Kotim secara resmi mengalihfungsikan bangunan itu sebagai pusat promosi dan penjualan produk-produk UMKM yang dinamakan Swalayan UMKM Sampit.
Sejak alih fungsi tersebut, dinas terkait secara bertahap melakukan persiapan dan perlengkapan untuk Swalayan UMKM Sampit, namun karena berbagai hal bangunan itu baru dioperasikan.
“Jadi peruntukannya itu sudah lama, sejak kepala dinas sebelumnya. Karena bangunan itu lama tidak digunakan, saya khawatir akan disalahgunakan oleh oknum tertentu, makanya kami uji coba dulu dengan perlengkapan seadanya sambil melihat respons masyarakat,” jelasnya.
Ia melanjutkan, sebelum mengoperasikan bangunan ini pihaknya berkoordinasi dengan asosiasi UMKM setempat dan mereka sepakat untuk melakukan uji coba guna melihat minat dan daya beli masyarakat.
Baca juga: Lapas Sampit laksanakan penandatanganan putusan pengadilan 30 warga binaan
Sebagai bentuk dukungan terhadap para pelaku UMKM, pemerintah daerah juga menggratiskan biaya sewa tempat berjualan di Swalayan UMKM Sampit selama tiga bulan pertama. Setelah itu diterapkan pemungutan retribusi sesuai ketentuan berlaku.
Menurutnya, sejauh ini masyarakat cukup antusias menyambut keberadaan Swalayan UMKM Sampit. Kedepannya, pihaknya juga berencana menggelar berbagai kegiatan untuk mendongkrak popularitas pusat UMKM itu, seperti nonton bareng pertandingan sepak bola, live musik dan sebagainya.
“Harapan saya Swalayan UMKM Sampit ini semakin berkembang, apalagi ketika Ramadhan nanti, jadi orang-orang bisa ngabuburit sembari berburu kuliner untuk buka puasa di situ,” imbuhnya.
Sementara ini ada 38 pelaku UMKM yang mengisi di Swalayan UMKM Sampit dan mayoritas merupakan pengusaha kuliner. Sedangkan, kapasitas bangunan tersebut jika disesuaikan dengan kondisi peralatan penunjang diperkirakan bisa menampung sampai 70 pelaku UMKM.
Bagi pelaku UMKM yang tidak ingin membangun boot pribadi diperbolehkan menitipkan barang dagangannya di outlet yang disediakan dengan sistem bagi hasil. Selain itu, pihaknya juga berencana membangun area atau taman bermain dan pujasera di lokasi tersebut.
“Kami berharap disamping untuk promosi produk UMKM, dengan adanya Swalayan UMKM Sampit ini Kotim mempunyai daya tarik baru berupa pusat oleh-oleh bagi siapa saja yang berkunjung ke Kota Sampit,” demikian Fahrujiansyah.
Baca juga: Bupati Kotim instruksikan evaluasi target pendapatan
Baca juga: Lagi tren, sensasi menikmati durian langsung di kebun
Baca juga: Pemkab Kotim pastikan inflasi terkendali jelang Natal dan Tahun Baru