Sampit (ANTARA) - Gubernur Kalimantan Tengah Agustiar Sabran kembali melakukan peninjauan terhadap proyek peningkatan Jalan Mohammad Hatta atau ruas jalan Lingkar Selatan di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) guna memastikan material maupun progres pembangunan sesuai standar.
“Tujuan kita melakukan peningkatan jalan ini agar pengguna jalan merasa lebih nyaman dan aman, apalagi jalur ini sering dilalui kendaraan berat jadi kualitas pembangunannya pun harus sesuai standar,” kata Agustiar di Sampit, Senin.
Peninjauan proyek peningkatan Jalan Lingkar Selatan ini merupakan rangkaian kegiatan Agustiar ketika melakukan kunjungan kerja di wilayah Kotim. Sebelumnya ia juga sempat meresmikan Koperasi Merah Putih di Kelurahan Mentawa Baru Hilir di wilayah setempat.
Dalam kegiatan itu ia didampingi Plt Sekda Kalteng Leonard S Ampung, Kepala Dinas PUPR Kalteng Juni Gultom, Bupati Kotim Halikinnor, Wakil Bupati Kotim Irawati, dan sejumlah pejabat tingkat Provinsi Kalteng maupun Kabupaten Kotim.
Peninjauan proyek peningkatan Jalan Lingkar Selatan ini merupakan yang kedua kalinya ia laksanakan, karena menurutnya pemantauan rutin sangat diperlukan untuk menjamin kualitas pembangunan sesuai standar teknis.
“Bukan berarti kami tidak percaya dengan kinerja petugas lapangan, tetapi ini juga menjadi bagian dari tugas kami,” pungkasnya.
Konsultan Pengawas Proyek Peningkatan Jalan Lingkar Selatan Sampit, Hidayat menyampaikan bahwa pihaknya siap melaksanakan permintaan dari Gubernur untuk menjaga kualitas dan mutu pekerjaan.
“Sesuai permintaan beliau kami diminta menjaga kualitas dan mutu pekerjaan. Setiap proyek itu pasti akan ada evaluasi terus menerus, jadi kegiatan seperti ini sudah biasa dalam sebuah pekerjaan,” ujarnya.
Dalam proyek peningkatan jalan ini Dinas PUPR Kalteng melibatkan pihak ketiga, yakni PT Jasa Agra Persada Pusat Sampit selaku penyedia jasa dan PT Prakarsa Desain Konsultan Pusat Palangka Raya selaku konsultan supervisi.
Baca juga: Pemkab Kotim tetap upayakan perbaikan jalan meski anggaran terbatas
Berdasarkan surat perjanjian Nomor 89/KTRK-BM/DPUPR/2025 peningkatan jalan lingkar selatan Sampit ditargetkan selesai dalam waktu 240 hari kerja berdasarkan hari kalender, dengan estimasi penyelesaian pada 4 November 2025.
Dengan nilai kontrak senilai Rp28.127.200.000 yang bersumber dari Pendapatan Asli Daerah (PAD) Provinsi Kalimantan Tengah. Termasuk, masa pemeliharaan selama 180 hari yang terhitung dari 4 November 2025 - 2 Mei 2026.
Hidayat membeberkan bahwa progres proyek peningkatan Jalan Lingkar Selatan sejauh ini sudah mencapai 22 persen dari 78 persen dengan estimasi deviasi 15 persen lebih. Adapun, target panjang jalan yang dikerjakan adalah 1,7 kilometer lebih.
“Sejauh ini kami belum mendapati adanya kendala yang berarti, tetapi pelaksanaan proyek itu bersifat dinamis, dalam artian ketika ada kendala bisa kita carikan solusinya karena dalam perencanaan itu pasti tidak ada yang sempurna dan itu bisa kita atasi sambil pelaksanaan proyek,” jelasnya.
Ia menambahkan, peningkatan jalan ini dilakukan dengan metode pengerasan atau pengecoran semen kemudian dilapisi dengan aspal. Lebar jalannya mencapai 6 meter dengan lapisan cor dan aspal yang tebalnya sekitar 50 sentimeter.
Dengan metode dan spesifikasi tersebut, kapasitas Jalan Lingkar Selatan Sampit diperkirakan mampu menahan maksimal 20 ton MST (Muatan Sumbu Terberat).
Namun, ia menerangkan bahwa MST berbeda dengan tonase. Tonase adalah jumlah berat total kendaraan beserta muatannya, diukur dalam ton.
MST adalah besaran berat maksimum yang diperbolehkan untuk satu sumbu tunggal roda ganda kendaraan yang melintas di jalan, diukur dalam ton. Dengan kata lain, MST adalah batas beban yang diizinkan pada satu sumbu kendaraan saat melaju di jalan.
“MST dan tonase itu berbeda, sehingga cara menghitungnya pun berbeda. Jadi, dalam hal ini kita tidak bisa melihat bobot kendaraan berdasarkan tonase, tetapi dihitung berdasarkan MST. Lebih jelasnya itu kewenangan dinas terkait untuk pengawasan lalu lintasnya,” demikian Hidayat.
Baca juga: Resmikan Koperasi Merah Putih di Kotim, Gubernur Kalteng ingatkan harus sukses
Baca juga: DLH Kotim terapkan 'sanitary landfill' atasi penumpukan sampah di TPA
Baca juga: Pemkab Kotim siapkan jalan alternatif antisipasi dampak pengembangan bandara