DPRD Palangka Raya minta aparat tindak tegas pelaku balapan liar

id dprd palangka raya, arif m norkim, bali palangkaraya, balap liar, korban balap liar,balapan liar adonis samad

DPRD Palangka Raya minta aparat tindak tegas pelaku balapan liar

Anggota Komisi III DPRD Kota Palangka Raya, Arif M Norkim. (ANTARA/Rajib Rizali)

Palangka Raya (ANTARA) - Anggota Komisi III DPRD Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah Arif M Norkim meminta aparat penegak hukum menindak tegas pelaku balapan liar yang baru-baru ini memakan korban jiwa seorang pengemudi ojek online di Jalan Adonis Samad.

"Kami turut prihatin atas kejadian itu, apalagi pengemudi ojek online itu masih muda dan sedang mencari nafkah untuk memenuhi kebutuhan kuliahnya. Akibat adanya balapan liar, orang lain yang menjadi korban," katanya di Palangka Raya, Senin.

Untuk itu dia menekankan, pentingnya tindakan tegas dari aparat kepolisian terhadap praktik balap liar yang kian meresahkan masyarakat.

Kepolisian harus benar-benar melakukan patroli secara rutin ke lokasi-lokasi tempat kejadian seperti balapan liar ini, agar jangan sampai terulang kembali hal-hal seperti yang sudah terjadi.

"Jangan patroli itu dilakukan satu dua kali saja. Apalagi mereka pelaku balapan liar itu kerap melakukan balapan di saat malam hari," ucapnya.


Baca juga: DPRD Palangka Raya minta seluruh ASN dilakukan tes urine

Arif juga meminta kepada kepolisian untuk segera menindak langsung para pelaku balapan liar ketika ada laporan dari warga.

Kemudian ia menilai, tindakan represif perlu diberlakukan, termasuk menjatuhkan hukuman bagi pelaku, meskipun masih di bawah umur, demi menimbulkan efek jera.

“Kapan perlu harus dihukum, ya dihukum, masukan ke sel atau ke bui sesuai dengan aturan yang berlaku, tidak ada kata-kata damai supaya ada efek jera dan tidak terjadi hal-hal yang merugikan semua orang,” ujarnya.

Arif juga tidak menyetujui wacana pemberian fasilitas khusus bagi pelaku balap liar, apalagi jika pelakunya masih di bawah umur.

Dia menilai, aktivitas tersebut membahayakan keselamatan publik, terutama jika dilakukan oleh anak-anak muda yang belum cukup umur.

Ia berharap Pemerintah Kota Palangka Raya tidak bersikap lunak dan mulai mengambil langkah konkret untuk menghentikan fenomena balap liar yang kian merajalela di ibu kota Kalimantan Tengah ini.

“Bayangkan jika yang menjadi korban adalah keluarga kita sendiri. Kita harus renungi itu. Jangan biarkan generasi muda kita terseret ke aktivitas yang membahayakan,” demikian Arif.


Baca juga: Dewan apresiasi Pemkot Palangka Raya sembilan kali raih opini WTP

Baca juga: DPRD Palangka Raya apresiasi BPPRD jemput bola tingkatkan PBB

Baca juga: DPRD Palangka Raya minta ditetapkan regulasi kenaikan insentif ketua RT


Pewarta :
Editor : Muhammad Arif Hidayat
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.