Pemkab Kotim segera penuhi kuota murid Sekolah Perintis

id Pemkab Kotim, kalteng, Sampit, kotim, Kotawaringin Timur, pendidikan, Sekolah Perintis, wabup Kotim, irawati

Pemkab Kotim segera penuhi kuota murid Sekolah Perintis

Wakil Bupati Kotim Irawati menyampaikan perkembangan Sekolah Perintis di Kotim, Jumat (1/8/2025). ANTARA/Devita Maulina

Sampit (ANTARA) - Upaya Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah dengan melakukan pendekatan kepada orang tua calon murid membuahkan hasil, perlahan tapi pasti kuota calon murid Sekolah Perintis akan terpenuhi.

“Untuk Sekolah Rakyat atau Sekolah Perintis, alhamdulillah untuk jenjang SMA sudah terpenuhi sebanyak 55 anak, sedangkan untuk SD sudah 45 anak artinya hanya kurang 10 lagi dan saat ini kami masih penjaringan calon siswa,” kata Wakil Bupati Kotim Irawati di Sampit, Jumat.

Sekolah Perintis merupakan cikal bakal Sekolah Rakyat yang diprogramkan dan akan dibangun oleh pemerintah pusat melalui Kementerian Sosial (Kemensos) pada lahan yang telah disediakan oleh pemerintah daerah.

Sebelumnya Irawati mengungkapkan, dalam penjaringan calon siswa khususnya untuk jenjang SD sempat mengalami kendala, karena kebanyakan orang tua tidak tega membiarkan anaknya tinggal di asrama pada usia yang masih sangat muda.

Namun, melalui pendekatan intensif yang ia lakukan bersama dinas terkait dan respons dari para orang tua pun berubah, dari yang sebelumnya menolak menjadi menyambut baik bahkan antusias terhadap program tersebut.

Kehadiran langsung dari pimpinan daerah memberikan keyakinan bagi masyarakat yang sebelumnya skeptis dan memiliki berbagai praduga terhadap Program Sekolah Rakyat.

“Sebagian masyarakat ketika mendengar nama Sekolah Rakyat itu dikiranya sekolah yang miskin, ada juga yang ketika di data itu takut itu hanya kedok penculikan anak dan sebagainya, tetapi setelah kami turun menjelaskan dan menunjukkan video Sekolah Rakyat dari Kemensos mereka tertarik, malah senang, termasuk si anak,” jelasnya.

Irawati melanjutkan, dengan respons positif yang diberikan masyarakat ini pihaknya optimis dapat memenuhi kuota yang ditetapkan oleh Kemensos. Bahkan, walaupun ada kebijakan baru, yakni harus ada tambahan 10 persen dari kuota awal calon murid juga tidak menjadi masalah.

Lebih jelasnya, kuota awal untuk calon murid Sekolah Perintis di Kotim adalah masing-masing 50 anak untuk jenjang SMA dan SD yang nantinya dibagi dalam dua rombongan belajar (rombel).

Namun, dengan adanya kebijakan baru itu maka Pemkab Kotim harus mencari minimal 55 murid SMA dan 55 murid SD. Adapun, saat ini jumlah calon murid yang sudah terjaring adalah 55 SMA dan 45 SD.

Baca juga: Semarakkan HUT RI, Pemkab Kotim bagikan ribuan Bendera Merah Putih

Penjaringan calon murid terus dilakukan dan Kemensos telah memberikan kelonggaran bagi pemerintah daerah untuk menjaring calon murid di luar Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN), asalkan memenuhi kriteria yang ditentukan.

“Kami akan data dulu semuanya, karena kebijakan dari pusat apabila ada kabupaten lain yang kekurangan calon murid maka kita bisa menitipkan anak-anak dari daerah kita untuk bersekolah di Sekolah Rakyat di sana,” bebernya.

Menurut Irawati, kemungkinan calon murid yang terjaring nantinya akan lebih banyak dari kuota yang tersedia, mengingat jumlah penduduk di Kotim merupakan salah satu yang terbanyak di Kalimantan Tengah.

Dengan begitu, Kotim berpotensi untuk mengirimkan calon murid ke Sekolah Rakyat lainnya yang ada di wilayah Kalimantan Tengah, yakni di Kabupaten Katingan, Gunung Mas dan Kota Palangka Raya.

“Sebaliknya, jika Kotim kekurangan calon murid maka kabupaten lain boleh menitipkan anak-anak dari daerah tersebut untuk bersekolah di Sekolah Rakyat di sini. Jadi, antar kita harus saling berhubungan,” imbuhnya.

Sementara itu berkaitan dengan jadwal dimulainya Sekolah Perintis atau Sekolah Rakyat di Kotim, Irawati mengaku bahwa pihaknya masih menunggu petunjuk teknis dari pusat.

Akan tetapi, berdasarkan konfirmasi terakhir dengan staf Kemensos disebutkan bahwa Sekolah Perintis pasti dimulai tahun ini, meskipun terbilang terlambat jika dibandingkan dengan sekolah umum sudah dimulai sejak pertengahan Juli lalu.

Kondisi ini tidak hanya terjadi di Kotim, tetapi juga kabupaten lainnya di Kalimantan Tengah yang mendapat kesempatan melaksanakan program tersebut dari Kemensos tahun ini.

Disebutkan pula, bahwa ada perwakilan kepresidenan dan kementerian terkait di ibukota provinsi yang memantau sejauh mana kesiapan Sekolah Rakyat di Kalimantan Tengah.

“Yang pasti setelah kuota murid terpenuhi kami akan langsung lapor ke pusat, bahwa kita sudah memenuhi syarat yang diminta dan untuk renovasi bangunan Sekolah Perintis pun diperkirakan selesai pertengahan Agustus ini,” demikian Irawati.

Baca juga: Pemkab Kotim tetapkan status siaga bencana karhutla selama 90 hari

Baca juga: Pedagang Pasar Keramat Kotim akhirnya sepakat bongkar lapak

Baca juga: Bunda PAUD di Kotim gelar lomba meriahkan Hari Anak Nasional


Pewarta :
Uploader : Admin 2
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.